Matahari sudah menunjukan eksistensi nya, yang berarti hari ini adalah hari di mana kita semua akan pergi ke Dufan.
Apakah gue cukup senang? Sudah pasti jawabannya iya.Tapi kalau ada yang nanya, apakah gue siap? Sudah pasti bukan ya jawabannya, karna segimanapun gue menunggu hari ini tiba, akan selalu ada kegagalan mengikuti.
Jadi gue takut, takut untuk gagal lagi hari ini.
Dan karna ketakutan gue itu berujung gue cuma duduk di kasur sejak pagi tadi. Iya, gue belum siap-siap, padahal yang gue tau kalau bang Sam mengajak kita pergi itu pagi hari.
Gue masih mengumpul kan niat dan keberanian sampai 1 jam kemudian barulah gue beranjak ke kamar mandi dengan bertekad gue gak akan kecewa lagi semisal hari ini gagal.
Gue mandi cukup lama, karna gue tau hari ini gue akan seharian di luar sana. Pakai minyak wangi yang banyak biar ketika gue main nanti gue gak bau-bau amat.
"Oke, udah siap. Kamera udah bawa, baju ganti satu udah siap, dompet, hp, charger, powerbank, airpods. Oke gue rasa cukup." Gue mengecek semua barang gue lalu gue terdiam.
"Kok gue ngerasa nih kosan sepi banget sih, apa gagal ya? Aduh, gak boleh suudzon mari kita ke bawah."
Setelah gue ke bawah ternyata mereka semua sudah berkumpul di ruang tamu, gue jadi merasa bersalah."eh udah pada kumpul ya, Maaf, gue kayak nya kelamaan siap-siap."
"Mana tas lo?" Jae bertanya.
"Ini?" Dengan jawaban gue yang agak kurang yakin dan sembari menunjukan totebag yang gue bawa, memang dia gak liat gue bawa totebag? Kok segala nanya?
"Aduh, Jeara. Ayok balik ke atas." Kata Dean yang sembari mendorong gue kembali ke lantai atas untuk berkemas ulang.
Lalu, gue bingung.
"Dean, lo gak usah ngadi-ngadi. Masa iya kita 2 hari di dufan?" Ucap gue membantah, sebab tadi Dean bilang kalau gue harus berkemas ulang karna kita akan pergi selama 2 hari, siapa coba yg mau nginep di dufan? Gue sih ogah.
"Udah napa turutin aja." Omel Dean sembari membuka lemari gue dan ternyata yang dia buka adalah lemari khusus daleman gue. Dean jelas langsung diem dan gak lama dia ngibrit tuh keluar kamar gue.
"GUE TUNGGU DI BAWAH." katanya. Gue hanya bisa menggelengkan kepala dan lanjut berkemas.
Sampai akhirnya 15 menit kemudian gue turun dan mereka semua sudah siap di dalam mobil, terkecuali Jae. Gue terdiam memperhatikan dia yang lagi sibuk mengambil tas dan kunci mobil nya.
"Jae ..." Tanpa sadar mulut jahanam gue manggil dia begitu aja.
"Kalau ada yang bikin lo penasaran, nanya nya nanti aja, sekarang ayo ke mobil."
Sekarang kita liburan dulu, jalan-jalan dulu, udah cukup akhir-akhir ini kita semua banyak penat.
Malah bengong, ayok cepet."
Iya, ternyata dari tadi gue hanya diam mendengarkan omongannya Jae. Mereka cukup penat dan mau liburan, tandanya gue gak boleh menggangu mereka dengan pertanyaan yang ada di kepala gue.
"AYOK."
"Iyaa, gak usah teriak dong."
"Btw, tadi gue manggil doang, gak usah geer lo."
"yeu gitu lu ye bocil."
"Dih bocal bocil aje lu."
"Soalnya lu kadang kaya bocil." Sembari mengusap kepala gue lembut.***
Kali ini Jae yang menyetir mobil dan ada bang Sam di sebelah nya, soalnya kalau mereka mau bergantian nyetir jadi lebih mudah aja.Gue duduk di tengah tepat di belakang nya bang Sam, dan di sebelah gue ada my bestie Dean.
![](https://img.wattpad.com/cover/223087354-288-k281768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan DAY6
Fanfic"kosan Day6? kosan Enam Hari?" "Nanti juga lo tau." . . . "jadi selama ini gue tinggal di........hah? anjir shock" Start : 1 Mei 2020