Malam minggu.
Disaat orang-orang pergi keluar dengan pacarnya.
Gue malah diem di kamar menangisi laki-laki yang sama. Lagi.
Gue kira, gue udah lupa sama kesedihan gue, ternyata belum seutuhnya, masih ada sebagian cerita yang mengingatkan gue dengan kesedihan.
Tok
Tok
Tok"duh yaallah kaget, gatau apa ya gue lagi bengong"
Ternyata bang Bri.
"ada apa bang?"
"dibawah ada temen temen lo tuh."
"ohh iyaaa yaampun lupa mereka mau dateng. Yaudah gue kebawah dulu ya bang."
"bentar"
Bang bri diem dan gue pun jadi ikut diem.
"lo abis nangis ya?"
Dan ternyata dia abis meneliti muka gue.
"hehe"
"haha hehe haha hehe aja lo. Udah dibilangin jangan nangis lagi. Udah ya cukup jeara, jangan lagi."
"iyaaaa, gue kebawah dulu yaaa. Daahhh"
**
"Jeara, demi apa itu cowo temen satu kosan lo? Gila gila gila. Lo makan apa sih sampe bisa se-lucky itu?"
"sumpah ya jeara, lo tau gak tuh cowo siapa?"
"hah? Siapa? Yang mana?"
Gue bingung, sebab mereka tiba-tiba heboh cuma karena satu cowo yang gue pun gatau siapa.
"itu yang tadi bukain pintu. Lo tau gak dia siapa?"
Ternyata yang mereka lagi omongin bang bri toh. Pertanyaan mereka aneh ya pasti gue tau lah.
"bang brian. Gimana bisa gue gatau dia siapa sedangkan gue satu kos sama dia."
"tapi lo tau gak gimana si brian di kampus?"
"ya engga lah, emang gue siapanya kudu tau dia gimana di kampus."
Rina cuma menoleh ke unge dengan tatapan yang mengartikan "ah, sudahlah."
"kenapa sih?" tanya gue yang masih gak ngerti.
"udah lah ra, gue udah yakin lo gatau dia, tapi lo orang beruntung yang bisa satu kos sama dia."
Beruntung? Kenapa beruntung?
"btw ra, gue mohon kali ini aja lo ikut acara festival kampus, gue bayarin deh tiketnya tapi plis banget lo harus ikut."
"kok maksa?"
"fix harus ikut atau gue seret."
"iyaa iyaaa"
Akhirnya gue mengalah, yaa itung-itung sebagai tanda terimakasih aja karena mereka udah mau dateng kesini.
Tentunya gue ikhlas nerima ajakan mereka. Walau sedikit dipaksa.
**
Waktu Girls Time kita habis kan untuk Netflix-an bersama, Mereka selalu pilih film horor yang sudah pasti akan gue tolak.
Tapi ya dua suara akan selalu menang dari satu suara.
Maka dari itu gue selalu alibi untuk keluar dari kamar demi menghindari film horor itu.
Kaya sekarang contohnya.
Gue ke bawah untuk mengambil delivery makanan. Tadinya sih rina yang mau ambil sebab katanya gue hanya perlu duduk manis dan mereka yang melayani. Tapi dengan kekuatan seribu jurus nya Naruto akhirnya gue bisa menang untuk ambil makanan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan DAY6
Fanfiction"kosan Day6? kosan Enam Hari?" "Nanti juga lo tau." . . . "jadi selama ini gue tinggal di........hah? anjir shock" Start : 1 Mei 2020