Hari sudah semakin siang membuat Dikta dan Tiara memutuskan untuk mengisi perut mereka terlebih dahulu sebelum lanjut bermain. Dikta menyantap makanannya dengan tenang, berbeda sekali dengan Tiara yang menyantap makanan fast food yang mereka pesan tadi dengan terburu-buru sampai terbatuk. Setelah bermain seharian, Tiara merasa begitu lapar.
"Pelan-pelan makannya." Kata Dikta membantu menyodorkan gelas yang berisi minuman bersoda milik Tiara. Ia berhenti sejenak dan meminum minuman yang diberikan Dikta sebelum kemudian melanjutkan makannya.
Dikta tak bisa untuk tidak memperhatikan Tiara yang makan dengan begitu lahap hingga terdapat sedikit saos cabai yang menempel di sudut bibir Tiara. Sambil mengulum senyum, yang Dikta lakukan hanya memperhatikan Tiara.
Tatapan Dikta akhirnya mengalihkan perhatian Tiara dari makanan yang sedang disantapnya. "Kenapa, Kak?"
Mendengar itu membuat Dikta menghela napas. Dia masih tidak terbiasa dengan panggilan Tiara yang baru itu, tapi Dikta tak mau ambil pusing dan hanya menggeleng. Tiara melirik makanan Dikta yang belum habis.
"Kak Dikta udah kenyang?" Dikta membalasnya dengan tersenyum dan mengangguk. "Iya, ngeliat kamu makan dengan lahap aja udah bikin saya kenyang."
"Tuh kan, saya lagi. Kan udah aku bilang, santai aja dong jangan terlalu formal. Kita kan bukan lagi di sekolah." Protes Tiara yang kesekian kalinya membuat Dikta kembali menghela napas.
"Saya gak terbiasa." Jawaban Dikta kembali membuat Tiara cemberut dan menatap Dikta kesal.
"Aku gak terbiasa ngomong kaya gini." Dikta mengulangi ucapannya, tangannya terulur ke arah Tiara dan menghapus sisa saos yang berada di sudut bibir Tiara dengan santai. Berbeda dengan Tiara yang langsung mematung, sentuhan Dikta kembali membuat kupu-kupu di dalam perutnya berterbangan dan jantungnya berdetak kencang.
Ibu jari Dikta menyentuh bibirnya Tiara dengan lembut mengirimkan sensasi yang tidak biasa pada Tiara. Gadis itu segera menyadarkan dirinya dan kembali menyantap makanannya kini dengan perlahan serta lebih menjaga penampilan.
****
"Mau naik apalagi?" Tanya Dikta begitu mereka selesai makan siang. Tiara segera menunjuk bianglala dengan semangat membuat Dikta menatapnya dengan kedua alis terangkat karena jujur saja, menurut Dikta itu adalah wahana paling membosankan setelah komedi putar. Tapi Dikta tetap mengikuti langkah Tiara tanpa protes hingga mereka tiba di depan antrian bianglala tersebut.
"Serius mau naik ini? Kamu aja deh yang naik." Kata Dikta namun tak mengurungkan niat Tiara untuk menaiki bianglala tersebut bersama Dikta. Tiara dengan cepat menggandeng Dikta dan memaksanya untuk mengantri.
"Kak Dikta tau gak sih kalau ini tuh wahana paling romantis yang pernah ada." Ujar Tiara begitu giliran mereka menaiki wahana tersebut.
"Dan katanya, kalau naik ini sama orang yang dicintai trus ciuman nanti bakalan langgeng." Lanjut Tiara sambil menatap Dikta penuh harap sebelum kemudian mendahului Dikta.
****
Dikta menatap sekeliling dan mulai memahami mengapa Tiara sangat ingin menaiki bianglala. Ternyata pemandangan yang terlihat ketika mereka dalam wahana itu begitu menakjubkan. Dikta menyapu pandangan ke sekeliling dengan takjub sebelum pandangannya berhenti pada Tiara.
Ia tersenyum senang sambil melihat ke bawah dengan mata berbinar. Seketika Dikta terpaku dengan pemandangan yang lebih indah dari sekelilingnya, yaitu Tiara. Matanya yang indah, hidungnya yang mungil dan mancung, bibirnya yang merah tersenyum manis, dan rambutnya yang menari-nari akibat tiupan angin menambah kecantikan Tiara.
Tiara yang merasakan dirinya sedang diperhatikan segera menoleh ke arah Dikta. Pria itu ternyata sedang menatapnya dengan sendu. Dikta merasakan getaran aneh dalam dirinya. Ia seketika teringat perkataan Tiara di bawah tadi tentang berciuman dengan orang terkasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm All Yours
Storie d'amoreWarning: Mature Content, Konten Dewasa (18+) Mereka tahu, hubungan mereka terlarang. Tak seharusnya seorang guru menjalin hubungan asmara dengan gadis yang merupakan muridnya. Tapi, apakah cinta yang tidak bisa mereka kendalikan ini adalah sebuah do...