Tiara memasuki kelas dengan santai, teman-teman sekelasnya juga seperti sudah terbiasa melihat pemandangan yang satu ini. Ia berjalan ke deretan kursi paling belakang di pojok ruangan lalu duduk di sana. "Kalo bolos ngajak-ngajak dong, jadi kan gue gak perlu nutup-nutupin kelakuan lo."
Bryan, teman sebangku Tiara itu merupakan sahabatnya sejak SMP, pria itu pun sudah terbiasa dengan kelakuan nakalnya Tiara. Mereka sangat dekat karena dulu Tiara pernah menyelamatkannya yang sedang di-bully oleh kakak kelas di sekolah mereka. Tiara juga tahu jika sudah protes seperti sekarang ini, Bryan pasti habis diinterogasi oleh guru yang mengajar sebelumnya mengenai teman sebangkunya, yaitu Tiara sendiri.
Sekolahnya memang selalu seperti ini, mengatur tempat duduk muridnya dengan berpasangan laki-laki dan perempuan. Tiara tidak merasa keberatan, apalagi jika teman sebangkunya adalah Bryan yang sudah mengetahui baik-buruknya Tiara, terlebih lagi Bryan adalah murid berprestasi yang selalu membantu Tiara ketika ulangan. Entah takdir apa yang telah mengikat mereka. Tiara dan Bryan selalu saja menjadi teman sekelas sejak SMP.
"Sorry deh--" baru saja Tiara ingin menjawab tapi guru yang tadi bertabrakan dengannya di lorong sekolah seketika memasuki ruangan. Laki-laki muda dan tampan itu berjalan dengan tegap sambil menenteng beberapa buah buku dan tersenyum ramah.
Karena hari ini adalah hari pertama Dikta mengajar di kelas 12 IPS 3, dengan terpaksa ia harus melakukan sesi perkenalan diri. Sebetulnya Dikta sangat malas melakukan hal ini, dia tidak ingin kehidupan pribadinya terekspos. Dia juga sudah berusaha menolak karena menyadari bahwa murid-muridnya sudah mengenal dirinya dengan baik tanpa ia harus menjelaskan, namun murid di kelas ini terlihat sangat antusias dan memaksanya untuk mengenalkan diri.
Setelah Dikta memperkenalkan diri, banyak sekali murid yang mengangkat tangan untuk bertanya padanya dan mengenal pria itu lebih jauh. Walau lebih banyak perempuan yang bertanya, tapi tak sedikit juga murid laki-laki yang bertanya padanya. Dikta memang terkenal sebagai guru teladan di SMA Budi Pertama. Setahun yang lalu, ketika Dikta pertama kali menjadi pengajar di sini, ia dicap sebagai guru muda 'anak bawaan pemilik yayasan'.
Awalnya, Dikta diperkerjakan di sini karena permintaan dari pemilik yayasan yang merupakan suami dari tantenya. Budi Pertama saat itu sedang kekurangan pengajar untuk pelajaran sejarah. Di waktu yang bersamaan, sebenarnya Dikta juga ditawarkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di luar negeri dari dosennya karena Dikta sangat berprestasi.
Tapi, Tantenya yang mengetahui bahwa Dikta adalah seorang jenius, tetap bersikeras untuk memperkerjakannya di sekolah ini. Karena hal itulah ia diremehkan oleh guru-guru lain, dianggap tidak memiliki kemampuan, hanya mengandalkan kekayaan dan tampang.
Setelah setahun mengajar, pria itu sedikit-sedikit mulai membuktikan bahwa ia serius dan berdedikasi dengan pekerjaannya. Dimulai dengan cara mengajar yang berbeda, dan bagaimana pria itu selalu tepat waktu. Sampai akhirnya, dalam setahun tersebut Dikta diberi kepercayaan untuk membina siswa-siswi yang akan diikutsertakan dalam olimpiade dan berhasil membawa pulang beberapa piala dalam olimpiade akademik.
Dengan hal itu, cemoohan dari para pengajar lain mulai berkurang dan ia menjadi semakin terkenal di kalangan muridnya. Bahkan murid laki-laki pun tak jarang ada yang mengidolakan dan menjadikan dirinya sebagai panutan.
"Pak Dikta katanya udah punya pacar atau tunangan gitu ya? Kalo boleh tau, siapa namanya?" Tanya seorang murid kepada Dikta, mengingatkannya pada seseorang yang telah mengecewakannya.
Ketika Dikta teringat dengan masa lalunya, pandangannya teralihkan pada orang yang duduk di belakang murid yang bertanya tadi. Bingo, pikirnya dalam hati. Dikta berusaha menahan senyum ketika matanya menangkap gadis itu, gadis yang tadi bertabrakan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm All Yours
RomanceWarning: Mature Content, Konten Dewasa (18+) Mereka tahu, hubungan mereka terlarang. Tak seharusnya seorang guru menjalin hubungan asmara dengan gadis yang merupakan muridnya. Tapi, apakah cinta yang tidak bisa mereka kendalikan ini adalah sebuah do...