12

2.3K 227 16
                                    

votenya atuh ih!

*****

Anettha sebenarnya ingin menjenguk cowoknya. Namun sayangnya ada hal yang membuatnya berhalangan untuk datang menengok Xavier dirumah sakit. Kakak Zergan, melarangnya bepergian hari ini. Ia sudah mengetahui hal yang terjadi semalam. Biar Anettha terka, pasti kabar itu diketahui Zergan lewat Alex yang cepu dengannya. Zergan memang dari dulu selalu menentang hubungan keduanya. Tentu kalian tahu, mengapa Zergan tidak setuju Xavier dengan adeknya. Ya, udah tentu pasti karena Zergan tahu sikap Xavier yang doyan nyelir, belum lagi, kabar angin selalu membawa nama buruk Xavier dalam bisikan telinganya.

Gadis itu jadi bingung bercampur gelisah, perasaannya tidak enak. Perasaan yang sama pas liat pacarnya sering selingkuh secara live. Sekarang aja Xavier tuh rada mendingan penyakit kadalnya. Dulu mah lebih parah, untungnya yang jadi pacarnya itu Anettha. kalau bukan dia, habislah Xavier. Sebenarnya hubungan mereka tuh nggak jelas. Bertahan hanya sebatas status hubungannya saja. Disini yang benar menaruh perasaan pun tidak tahu siapa.

Xavier yang dari dulu selalu main-main, tidak tahu serius atau tidak kah mencintai Anettha? begitupun sebaliknya, tapi yakinlah. awalnya gadis itu menerima Xavier dengan terpaksa, tidak ada rasa suka ataupun cinta. Tapi seiring berjalannya waktu. Hubungan yang main-main itu buktinya bertahan sampai sekarang.

"Gue ragu sama perasaan gue sendiri. terlalu sering gue diselingkuhin, sampai rasanya nggak bisa bedain gimana gue harus bersikap sewajarnya ke, Tapir?"

Menyandarkan kepalanya disandaran kasur. Anettha berpikir keras, kali ini benar-benar perasannya serasa kacau. Mengapa sore-sore gini. Dia harus overthinking coba? Padahal belum waktunya, harusnya overthinking paling enak malam. engga sih, overthinking bisa datang kapan saja tanpa mengenal waktu. Buktinya di waktu yang tidak tepat. Anettha kepikiran antara membuka mata selebar mungkin. Menerima logika dan pikiran yang benar.

Harus memilih bertahan apa udahan? udahan. Sejujurnya hati gadis itu tidak rela. kalau terus-terusan bertahan, apa yang perlu di pertahankan? Hubungan yang awalnya main-main, akan sulit jadi serius.

"Kalau tahu dari awal hubungan gue serumit ini. Nggak akan gue mau jalin hubungan tanpa kejelasan, rasanya gue ini nggak dianggap."

"Dia itu brengsek, tapi kenapa gue nggak rela kalau suruh ngelepas dia? kenangan 22 bulan sama dia. Bukan waktu yang singkat, kan? bukan suatu hal yang tidak mungkin, kalau sebenarnya gue udah ada rasa sama dia."

Dikamar yang selalu menjadi tempat ternyaman gadis itu. menjadi saksi tentang keluh kesahnya saat ini. Tentang bagaimana dipusingkan berada diposisi yang menyulitkannya. Sekarang dirinya harus bagaimana? Xavier itu main-main atau serius punya rasa sama dia? Tapi yang Anettha rasakan, begitu ragu jika Xavier juga punya rasa yang sama sepertinya. Dilihat dari caranya bersikap, seakan enggan melepas selingkuhannya demi dia. Orang kalau cinta, pasti bakal ngelakuin apa ajakan? terlebih demi kebaikan dengan hubungan yang mau diseriusin.

Xavier itu terlalu sering bercanda. sampai-sampai seriusnya dia mungkin dianggap bercandaan juga. Begitulah kira-kira perasaan Anettha. Lagian cewek mana coba yang engga nethink kalau pasangannya doyan selingkuh, lebih ngasih effort lebih ke yang lain. Ketimbang sama Anettha - yang selalu diyakinkan akan seriusnya Xavier punya rasa tulus pada Anettha.

"Giliran pake perasaan, ehh malah di mainin. Giliran dimainin balik kok serius kalau gue punya rasa balik ke mereka." monolognya sambil memegangi kepalanya yang pening. "Sekalinya jatuh gini amat ya? dapat jatuhnya doang cintanya kagak! Rasain pahitnya kehidupan setelah ketemu tuh cowok, tapi juga memberi suasana baru dan keceriaan di hari-hari gue."

"Entah kata umpatan atau makasih yang harus gue ucapin. Dia berhasil kasih kedua hal itu. Selalu diselingkuhin, yang dikira hati gue nggak sakit apa, rasanya di tilu puluh telu-in? Dan kenapa bisa-bisanya lo bikin gue ada rasa lebih, dan rasa itu tumbuh semakin merajalela. Tidak ada yang perlu di pertahankan, namun sulit untuk melepaskan," gerutunya panjang lebar, meluapkan keluh kesahnya. yang selama ini ia pendam. "Apalagi sampai kehilangan," sambungnya.

Xanetha [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang