34

1.5K 134 23
                                    

halowww bububbbb 👋🏻👋🏻

sayang sayangnya aku, cintahhh cintahhhnya akuhhh! affa kabarr nich???

good or bad bub?

happy tidak hari ini??? semoga happy ya sayangku. kalau engga happy, coba cerita, kenapa bisa engga happy??

sini siniii, udah follow ig ku belummn??

beteweee baswayy nih cintahhh, udah follow akun ini belum??

kalau belum sebaiknya follow pecintaanakepakrete

spam 💬💬💬 sayangku.

votenya juga ya manissss.

"Happy reading manissss"

*****

Setelah berulah menyedot-nyedot pipi sang mantan. Tanpa rasa bersalah dan sadar. Kalau Anettha udah jadi mantan. Nih satu manusia setengah setan, malah mengincar hal lain. Mengincar sesuatu yang selalu menggoda. Bibir. Bibir Anettha. Ia sangat mendambakan, dan menginginkannya.

Maka dengan kesempatan Anettha yang lengah. Dan kesadarannya telah dikuasai penuh oleh Xavier. Hanya ikut jalan main dari mantannya ini.

"Yanggg."

"Hm," sahut Anettha. Dengan bibir yang udah tertaut dengan bibir Xavier. "Aghhh."

Tidak ada penolakan sama sekali. Semakin membuat Xavier gencar, mencium dalam Anettha. Penuh damba. Bibir atas dan bawah Xavier menyesap bibir atas Anettha. Lalu gantian menyesap bibir bawah. Xavier melakukannya dengan lembut. Cowok itu sampe merem melek, menikmati sensasi yang benar-benar nikmat. Sama hal dengan Anettha. Ia pun merem melek, mencoba menikmati sensasi baru. Bagi Anettha si baru. Tapi gatau kalau Xavier.

Keduanya tercandu-candu dengan rasa berciuman itu. Berciuman cukup lama. Sekitar sembilan menit. Anettha terpaksa harus menyudahi. Karena cowoknya kehabisan nafas.

Terbalik ya. Aturannya cewek yang harus kehabisan nafas dan mendorong badan si cowok. "Hah ha ha, bibir aku sakit yanggg!"

Xavier berucap dengan tatapan sayu. Tubuhnya disandarkan ke sofa, karena ia sudah balik ke posisi semula.

Anettha speechless. Masih mencerna kejadian barusan. Ia menyaka sisa-sisa berciuman tadi. Ini antara mimpi atau halu. Tapi rasanya senyata ini.

"Yanggg, are you okay?"

Tidak dijawab.

Anettha masih terdiam sambil bersandar di sebelah Xavier. Samping-sampingan. Masih ngos-ngosan juga si. Tapi Xavier lebih-lebih.

"YANGGG!"

"Sayanggg," kali ini panggilan Xavier begitu keras. Dan terdengar oleh Anettha.

"Ini mimpi, kan? Woii?"

"Engga lah, ini nyata."

"Aaaaaaaaa! Anjwinggg," umpatnya penuh kekesalan tepat diwajah Xavier. "Ahhh, lo ngambil kesempatan dalam kesempitan aja siiii!"

Xanetha [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang