29

1.2K 141 5
                                    


alowwww manissss 👋🏻👋🏻💗

affa kabarr cintahhh??

how's your day??? anjayyy.

r u okayyy tudeeii???

ada yang mau cerita cerita? dm aja engga usah sungkan, anggap bestiehhh sendiri.

udah mam yum? jangan lupa mam kalo belum, gaboleh keseringan skip makan ya manisss, cintahhhhhh. kesehatannya dijaga ‼️‼️ mik air putih yang cukuppp ya sayangku, begadang yang wajar wajar aja ya manisss.

ibadahnya jangan sampe lalai, tugasnya dikerjain manisss, gaboleh males malesan. oekeiiii????

sehat sehattttt ya manissss.

vote!!

spam komen 💬💬💬💬💬

pecintaanakepakrete

"Happy reading manissss"






****

"Dih aaman aamin aaman aamiin!"

"Bukan lagi tahlilan, anjwinggg! Gua mau lo lo nemenin gua. Kecuali lo," kata Junan dengan galak. "Pasti bos Rean seneng, liat yang begini-begini."

"Gua yang engga seneng sama lo. Enak aja, mau lo bawah ke Rean, Rean. Rean teh saha??"

"Apa sayang. Ini Aa Rean, ada disini. Kenapa nyariin?"

Dari arah kegelapan cowok yang diketahui namanya Rean itu muncul.

"Hihhh, ganteng juga tuh cowok." Listi yang matanya emang penikmat cowok ganteng. Mengakui kalo cowok yang bernama Rean ini ganteng, banget malah. "Anyeong haseyo oppa! Lopyu lopyu," jerit Listi agak lebay. Tapi kalian engga usah heran. Itu kan Listi.

"Busetttt! Bini gua yang ketiga ini, emang paling gabisa liat yang beningan dikit." Jay nampak sinis menatap Listi. Nih orang kenapa si? Bisa bilang Rean ganteng. Belum tau aja sikap tuh cowok gimana. "Lo mending gausah berekspektasi tinggi, tuh cowok red flag."

"Halahhh. Jangan dengerin bisikan setan, ayooo maju ikut sama kita-kita." Junan ini emang si paling kurang ajar. Diantara sekurang ajarnya mereka. Liat aja, dia yang maju paling terdepan dan dengan berani mencekal lengan si Difa. "Ayoo neng, ikut Abang ke hotel. Kita seneng-seneng dulu mumpung masih sore."

"Hehehhh hehhhh! Mulutnya jaga ye! Junan lo jangan keterlaluan gitu lah," sewot Jay yang langsung menepis tangan Junan. "Lo kalo mau cablas coblos cari cewek di pinggir jalan juga banyak, jangan ganggu bini-bini gua."

"Dihh sejak kapan??"

"Sejak sekarang sayang," sahut Jay pada Difa yang udah mulai emosi. Flora tanpa banyak omong dia ambil posisi, menendang si Junan yang mau datang kearah Anettha yang posisinya kini di belakang dia. "Wadohhh! Sangar bet mbak Flora."

"Arghhh! Cewek brengsek lo, berani ya lo sama gua hah? Kalo udah bisa gua bawa lo dibawah kungkungan gua. Bakal gua obrak abrik me*ek lo sama Kon*tol gua."

Xanetha [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang