38

1.4K 117 58
                                    

alowwww MANISSSS 👋🏻👋🏻💗

vote komen andddd follow pecintaanakepakrete

****


"Ko, makan lah. Lo kalau lagi patah hati serem."

"Pahlawan biasanya kuat. Kok sekarang jadi klemar-klemer??"

"Emang boleh ya segalau brutal ini?? Sampe nggak makan, nggak minum lo!"

Gavin maupun Misel sudah membujuk mati-matian Xavier yang akhir-akhir ini susah makan, susah berak sekaligus susah buat diajak komunikasi.

Positif thinking aja, lagi cosplay jadi Limbat.

"Koko masih gamau makan, Dek?"

Alin baik Bima pun sama halnya. Udah mengajak komunikasi bahkan negosiasi dengan anak keduanya ini. Untuk mau makan, walaupun sesuap. Nanti bakal di beliin Civic type-r. Seperti idaman dia, yang tempo hari sempet banting pintu karena tak dituruti.

Sebenarnya bukan karena itu. Itu mah karena tempo hari gabisa liat ayang Anettha, dapat kabar Anettha punya cowok baru. Makanya dia waktu itu teriak-teriak kek orang kesetanan. Dipikir lagi minta Civic, karena liat Gavin yang emang beli mobil baru. "Mau apasih? Bilang aja sama Ayah, nanti ayah kasih! Asal kamu ngomong, cerita atuh sama Ayah Bunda. Kamu kenapa??"

"Mbak, Mbak Anet temana Bun??"

"Arghhh! Mau Mbak Anet cama Mbak Flolaaa!"

Gavin yang mendengar nama pacarnya disebut tak becus oleh Ipin pun reflek nengok. Sekaligus menunduk. Untuk dapat sejajar dengan adeknya ini. "Mbak Floraaa, bukan Mbak Flolaaa! Sejak kapan nama pacar Abang Koko ganti??"

"Uhhh, banyak omong! Atu mau Mbak Anettttt!"

"Mbak Anettttt udah gabisa jadi calon Kakak ipar kamu, Pin! Dia udah nyebar undangan sama cowok barunya."

Alin yang mendengar itu syok. "Loh?? Anettt? Anettha arep nikah to ndo? Sama siapa??"

"Anettha -"

"Sama cowok pilihannya Bun! Yang lebih segala-galanya, lebih ngertiin, lebih bisa ngehargai dan yang paling gantengnya nggak wajar, udah gitu baik poll tambah setiaaaa!"

"BERISIKKK! Setia ndasmu."

"Nggak ono setio, dewe'e podo-podo akeh cewek-cewek e!"

"Tapi seenggak e, pas sama Anettha dia mau ngelepas cabang-cabang e. Wes ki, firasat ku mengatakan, emang jodoh Anettha tuh Jun-"

"Mana ada. Jodoh dia gua, sama Junot pasti cuma pelampiasan."

"Pelampiasan kok wes nyebar undangan, halah, kurang satset koe ki! Wes marai gae wegah, senengane gait rono rene. Saiki ngeroso paling tersakiti tah cahhh??"

"Yo isin to, karo gandengan e sing saiki sing selalu gawe seneng."

Gavin dan Misel kompak mengompori. Tidak ada iba-ibanya melihat komuk Xavier yang kelihatan depresi berat. Seminggu setelah kejadian ditaman. Makin nggak karuan aja dia sama Anettha. Anettha semakin tak terkendalikan. "Heh, masa kalian gitu siii... Bukannya dibujuk," seruh Alin yang sangat miris melihat kondisi anaknya. Yang biasanya petakilan sekarang anteng banget.

"Jagoan Ayah kok lemes begitu si?? Berjuang yang sehat Nak, jangan apa-apa pake kekerasan. Kamu juga kan yang sakit," nasihat Bima yang mengelus punggung putranya ini.

"Berjuang secara sehat? Udah terlanjur nggak sehat, ngapain coba Yah? Sakit! Sakittt hati dedeeekk!"

"Merasa tertikam, terhantam, terplontang panting oleh kenyataan!"

Xanetha [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang