35

2.6K 174 140
                                    

*****

"Rhaka, bos lo kemana??"

"Masih hidup kan dia?"

Rhaka yang tadi sibuk memperhatikan Shireen dari kejauhan pun tergelak. Saat Anettha kini menyita perhatian dia untuk menatap Anettha yang datang dengan raut muka yang masam.

Semenjak Xavier dan Anettha resmi putu. Rhaka jarang banget tegur sapa sama Anettha. Karena Anettha lebih sering menghabiskan waktu di perpus, mana kadang ada Junot yang nemenin dia. Rhaka yang mau nyapa pun jadi canggung.

Lebih-lebih kalau liat muka Anettha yang tak bersahabat. Sama seperti saat ini. "Gua ngajak ngomong lo Rak, kok diem aja si??"

"Gua gatau. Gua udah nggak deket sama Kafirrr."

"Jarang main dia," alibinya. Ya emang Xavier sekarang jarang main, kalau ke markas pun paling buat ngajak koploan dan sad bareng. Kesana dan kemarin mah jarang banget liat batang hidung Xavier. Meskipun jarang komunitas buat Rhaka lapor gimana-gimana Anetthanya si, tetep berjalan lancar. "Kenapa tiba-tiba nanyain dia?"

"Lo udah bahagia sama Junot, gausah nyariin si sumber sakit hati."

"Gua cuma nanya, emang nggak boleh?"

"Nanya boleh, lo nanya karena kangen! Jangan sampe lo kalah sama rasa kangen lo itu, karena bisa aja lo sakit lagi untuk kesekian puluh kalinya."

Anettha sedikit mendenggak, untuk menatap Rhaka. Terlihat jelas kalau Rhaka tengah menangapi percakapan ini dengan serius.

"Cuma gara-gara itu."

Anettha menatap kearah lain saat tatapannya bertemu dengan tatapan elangnya Rhaka. "Enggak! Siapa yang kangen??"

"Gausah gangsa-gengsi Anettha! Gua tau, lo hampir tiap hari ikut nongkrong sama Junot... Bukan karena lo emang betah nongkrong sama dia," kata Rhaka yang kok diem-diem bisa tahu isi hati Anettha dan niatnya. Apa jangan-jangan si Rhaka ini... Cenayang?? Kok bisa tahu maksud dan tujuan Anettha. "Lo mau cari Kafirrr, lo masih penasaran sama tuh kadal!"

Anettha yang merasa tak terima Xavier di juluki kadal pun menengok kearah Rhaka. Dengan tatapan tak suka. "Apaan? Kadal kadal, dia manusia ya anying!"

"Ya meskipun sikapnya jelmaan Dajjal."

Sama aja.
Dipikir bakal belain Xavier, ternyata mau ngata-ngatain yang lebih parah dari kadal. "Dajjal dajjal gitu, umi susah move on ya dari abiiii."

Entah dari mana datangnya. Si anak haramnya Anettha dan Xavier ini datang, mana heboh banget. Datang bawa-bawa ember bareng si Galang yang tengah mengangkat alat-alat pel.

Kesimpulan yang paling terbukti benar. Roman romannya si dua curut ini lagi menjalankan hukuman. "Pagi rakyat rakyatku dan ISTRIKYUUU.... Pagiku cerah dan ceriaaa, melihat istriku yang tercinta ini cantikkk nauzubillah!!"

"Masya Allah subhanallah," koreksi Xavier yang otaknya segitiga. "Muji orang tuh begitu, bukan Nauzubillahi BEGOOO!"

Galang bertukar posisi, deketan dengan Rhaka. Cowok itu ngedusel di ketiaknya babang Rhaka nih. Memastikan dengan benar, kalau Xavier sekarang nampak sedikit bergairah. Setelah kemarin kemarin auranya gelap.

Xanetha [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang