3

40 11 0
                                    


Para Genius sudah sampai di kantor kejaksaan.

“langsung masuk nih?” tanya Bora.

“iya kali ayok lah” ucap Johnny.

Lalu para Genius pun berjalan ke pintu masuk dari parkiran.

“gede banget ya kantor barunya” ucap Seungwoo.

Kejaksaan mempunyai kantor baru, dan yang kali ini sangat besar. Para Genius belum pernah ke sana.

Saat akan masuk mereka dihadang oleh satpam.

“Maaf kalian siapa ya? Ingin bertemu siapa?” tanya pak Satpam.

“oh kami ingin menemui jaksa Jung Yunho” ucap Siyeon.

“tetapi jaksa Jung tidak menitipkan akan kedatangan tamu” ucap Satpam.

Lalu Seungsik menunjukan kartu Pengenal yang di berikan pak Jung.

“ah Genius Spy.. Silahkan masuk” ucapnnya.

Lalu para Genius pun masuk ke dalam.

“kita udah masuk ke sini tapi enggak tau ruangan pak Jung” ucap Minji.

“lah iya. Pak Jung enggak ngasih tau di mana” ucap Bona.

“Genius!” ada yang memanggil mereka. Itu pak Shim.

“Pak Shim!” ucap para Genius.

“kalian mau ke ruangan pak Jung?” tanya pak Shim.

“Iya pak, tapi pak Jung enggak ngasih tau di mana ruangannya” ucap Seungwoo.

“Yasudah ayo ikut saya” ucap pak Shim.

Para Genius pun pergi mengikuti pak Shim. Sepanjang jalan ke ruangan pak Jung mereka menjadi perhatian orang di sana.

“Ini ruangannya. Kalian masuk duluan aja saya mau mengambil barang dulu” ucap pak Shim.

“Okey” ucap para Genius.

Lalu Heochan mengetuk pintunya.



Tok..tok..tok..




“Masuk”

Lalu para Genius pun masuk ke dalam.

“Oh kalian. Duduk-duduk” ucap pak Jung.

“gemana rapatnya?” tanya pak Jung.

“ya seperti yang di perkirakan lah pak” ucap Bora.

“pak Jung minta kita ke sini tapi enggak kasih tau ruangannya dimana. Untung ketemu pak Shim tadi” ucap Seungwoo.

“oh iya saya lupa. Maaf-maaf. Tapi pak Shim kemana?” tanya pak Jung.

“Tadi katanya mau ambil barang” ucap Krystal.

Beberapa saat kemudian pak Shim masuk ke ruangan pak Jung membawa makanan dan Ice Cream.

“Silahakan Di makan. Pak Shim juga, ayo dimakan” ucap pak Jung.

“terimakasih pak!” ucap oara Genius.

Lalu mereka pun makan bersama. Setelah makan mereka ganti memakan Ice Creamnya.

“Oh iya pak, saya mau tanya.. Bapak tau perihal Triple Swords nggak?” tanya Krystal.

“Triple Swords... Tau, saya tau. Baru saya akan beritahu kalian. Apa Pak Park tadi memberi tahu?” tanya pak Jung.

“Iya, ada kemungkinan tindakan dari Triple Swords saat acara besok. Jadi kami diminta untuk berjaga. Ah iya kalo pak Park nanti menitipkan file ke pak Jung, beritahu kami ya pak” ucap Krystal. Pak Jung mengangguk.

“Mereka akhir-akhir ini agak bahaya. Jika kalian ingin tau siapa anggotanya, Setiap anggota katanya memiliki tatto tiga pedang di leher belakang mereka” ucap pak Shim. Para Genius mengangguk.

“Mereka sangat berani mangancamnya pemerintah” ucap pak Jung.

“Mental baja mereka mah” ucap Bora.

“Ahaha mental baja.. Mungkin kalo ketemu kalian jadi mental Yupi. Katanya mereka takut sama kalian” ucap Pak Shim.

“Hahaha mental yupi” ucap Seungsik yang sudah tertawa.

“Pak Jung punya tujuan lainkah meminta kita ke sini?” tanya Minji.

“tadinya saya mau memberitahu tentang Triple Swords itu. Tapi kalian sudah tau, yasudah” ucap pak Jung.

“akhir-akhir ini kami belum mendapat tugas yang berat dan memberatkan kalian. Kalian fokus saja dalam pengawalan Presiden” ucap pak Jung. Para Genius mengangguk.

“saya mau tanya sama Bora. Kemarin kan saya ketemu papahnya Siyeon di warung kopi, terus dia cerita tentang sahabatnya— ayahnya Bora, apa benar keluarga kamu meninggal tapi organnya ada yang hilang?. Maaf sebelumnya” tanya pak Jung.

Bora terdiam sebentar. Setelah itu dia menjawab pertanyaan pak Jung.

“iya.. Jantung mereka enggak ada. Waktu itu kata dokter yang mengurus jenazah mereka.. Jantung mereka enggak ada” ucap Bora.

“Waktu itu waktu saya pulang dari markas, rencananya saya mau ngajak keluarga makan. Tapi waktu jalan udah deket rumah saya lihat ada orang yang keluar dari dalam rumah saya dengan lari masuk ke dalam mobil dan pergi gitu aja. Tapi saat sampai rumah saya melihat keluarga saya sudah dibantai. Ada 4 orang lain disana, saya ketahuan sama mereka, saya berusaha melawan mereka sampai akhirnya saya berhasil merebut pistol salah satu dari mereka dan menembak mereka” ucap Bora menjelaskan kejadian hari itu.

“Papah saya juga jantungnya hilang waktu itu dokter bilang” ucap Krystal.

“Bisa jadi orang yang pertama keluar dari rumah lo itu yang ngambil jantung mereka Ra-Tal” ucap Seungsik.

“apa belum ketemu sampai sekarang?” tanya pak Shim.

“waktu kita berhasil menangkap Master, saya ikut tim kejaksaan menggeledah rumahnya. Bahkan sampai menggali tanah di sekitar rumah itu enggak Di temukan Organ-organ itu” ucap Bora.

“berarti ada orang lain yang menyimpannya” ucap pak Shim.

“iya ada” ucap Bora.

“siapa?” tanya pak Jung dan pak Shim.

“Orang yang lebih tinggi jabatannya dari Master. Tapi enggak tau siapa” ucap Bora.

“hmm kalo ada waktu.. Saya akan bantu cari orang itu” ucap pak Jung. Bora hanya mengangguk.

Lalu mereka lanjut mengobrolnya.




•••

[3] Genius Spy: "The Real Boss and Mailer" ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang