Saat ini para Genius sedang berada di pusat kota, mereka baru saja menyelesaikan kasus anak-anak kecil yang di culik dan di jadikan pengamen jalanan. Sudah selama seminggu mereka menyelidiki kasus ini.“Coy ada yang mau beli kopi nggak?” tanya Krystal.
“Ayok sama gue” ucap Siyeon.
“Kalo gitu kita misah ya” ucap Krystal.
“ntar kalo di panggil langsung balik" ucap Seungsik.
“okey siap!!” ucap Mereka.
Lalu Krystal dan Siyeon pun langsung berpisah dan menuju ke Cafe terdekat.
“Pesen apa lo Tal?” tanya Siyeon.
“Americano aja” ucap Krystal.
“okey” ucap Siyeon.
Setelah itu Siyeon memesan Minumannya, lalu mereka pun menunggu.
“Kursinya penuh semua” ucap Krystal.
“Itu yang mbaknya sendirian, tembung gih boleh numpang nggak” ucap Siyeon.
“okey”
Lalu Krystal pun mencoba menembung ke seorang perempuan yang duduk sendirian.
Ternyata di perbolehkan, mereka berdua pun langsung duduk di meja itu. Tidak lama Minuman mereka datang. Krystal dan Siyeon pun mengobrol sambil menikmati minuman mereka.
“astaga gue belum ngelepas peralatan” ucap Siyeon yang baru Tersadar masih menggunakan holster.
“pistol lu masih kebawa berarti?” tanya Krystal.
“masih ni. Pantes aja mbak kasirnya natep gue kek ketakutan” ucap Siyeon.
“Bisa-bisanya” ucap Krystal.
“btw panas banget padahal didalem ruangan ber-AC” ucap Krystal sambil melepas Jas hitamnya.
“karena rame makanya panas kali ya?” ucap Siyeon.
“Kayaknya sih iya” ucap Krystal.
Disaat Krystal dan Siyeon sedang mengobrol, perempuan yang berada satu meja dengan mereka bertanya.
“Permisi kak... Kakak-kakaknya dari Genius Spy ya?” tanya Perempuan itu.
Krystal dan Siyeon bertatap-tatapan sebentar sebelum menjawab.
“Ah iya, kami agen dari Genius Spy” ucap Krystal.
“ada apa ya?” tanya Siyeon.
“Genius Spy itu menangani kasus apa aja kak kalau boleh tau?” tanya perempuan itu Terlihat seperti sedikit ragu dan takut.
“Genius Spy itu menangani hal seperti Perampokan, gengster, perundungan, pelecehan, penculikan, narkoba, dan masih banyak lagi. Ada hal yang mau di laporkan kah?” tanya Krystal.
“Pelecehan juga ya...” ucap perempuan itu.
“Kamu baru ada masalah kah? Kalau misalkan enggak keberatan kamu bisa ceritakan ke kami. Siapa tau kami bisa membantu” ucap Siyeon.
“iya saya baru punya masalah” ucap perempuan itu.
“Kalau enggak keberatan mungkin bisa diceritain masalahnya” ucap Krystal.
“saya... Korban pemerkosaan kak..” ucap perempuan Itu. Siyeon dan Krystal kaget mendengarnya.
“kamu udah laporin ke polisi?” tanya Siyeon.
“Belum kak, saya enggak berani. Pelakunya mengancam akan membunuh saya. Kalaupun melapor kemungkinan tidak berguna juga. Dia di lindungi sama ayahnya yang seorang anggota Dewan” ucap Perempuan itu.
“sebelumnya kali boleh tau, nama sama umur kamu?” tanya Krystal.
“Nama saya Han Yoomin, 17 tahun” ucapnya. Siyeon dan Krystal mengangguk.
“maaf sebelumnya, kamu bisa jalan kah? Kalau bisa kita bawa kamu ke tempat rekan-rekan kita, kalau enggak biar mereka yang ke sini” Tanya Siyeon.
“agak susah untuk jalan kak, tadinya saya main ke kota untuk bersantai biar bisa lupa sama kejadian itu, tapi saya enggak bisa jalan lama, akhirnya dari pagi saya cuma di sini aja” ucap Yoomin.
“Kalau begitu kita panggil rekan kita dulu ya” ucap Krystal.
Lalu Krystal pun berdiri dan juga menjauh ke arah jendela cafe. Lalu Krystal menghubungkan Earpiece ke para Anggota.
“Kenapa?” itu Seungwoo.
“gue mau tanya nih ke kalian, apa gak papa kalo kuta dapet kasus lagi?” tanya Krystal.
“Ada sesuatu kah?” tanya Johnny.
“di cafe sekarang ini gue sama Siyeon ketemu anak 17 taun jadi korban pemerkosaan” ucap Krystal.
“dia bisa di ajak ke sini?” tanya Minji.
“Kayaknya enggak ji, Dia bilang kalo dia udah di cafe ini dari pagi, mau jalan ke tempat lain susah karena buat jalan aja sakit katanya” ucap Krystal.
“Kalo gitu kita aja yang ke sana. Tolong cari aja meja yang bisa nampung kita” ucap Bora.
“Okey” ucap Krystal.
“Ayo” ucap Bora.
Lalu Krystal pun kembali ke meja itu. Untung meja yang di dudukinya bisa memuat banyak orang jadi tidak perlu pindah.
“tunggu sebentar ya, baru pada jalan ke sini” ucap Krystal. Yoonmi mengangguk.
Tidak lama para Genius datang dan langsung menghampiri meja mereka.
“Apa bisa langsung cerita aja?” tanya Bona. Yoomin mengangguk.
“kejadiannya 2 minggu yang lalu. Pelakunya bernama Yoo Youngchan. Dia anak dari anggota dewan Yoo Youngdo. Awalnya saya bertemu kak Youngchan di twit, terus kita kenalan selama 5 bulan. Dua minggu lalu kak Youngchan mengajak saya ketemuan di daerah dekat stadion. Awalnya baik-baik aja, tapi tiba-tiba dia memkaksa saya ikut ke rumahnya. Dan.. Semuanya terjadi... Lalu beberapa jam setelah kejadian, ada 2 laki-laki yang datang ke sana sekitar berumur 26 atau 27 tahunan. Saya kira mereka bisa menolong saya karena Kak Youngchan di marahi oleh dua orang itu, tapi ternyata saya di jual ke mereka berdua” ucap Yoomin menceritakan.
“Orang tua kamu udah tau?” tanya Seungsik.
“saya tinggal Sama kakek nenek di sini. Orang tua saya kerja di luar kota, saya tidak berani bercerita Ke kakek-nenek atau orang tua saya” ucap Yoomin. Para Genius mengangguk
“Saya memohon ke kakak-kakak untuk bisa membantu saya. Saya akan membayar setelah selesai” ucap Yoomin.
“kami akan membantu kamu. Eum kalau boleh kami meminta nomor telepon orang tua kamu dan nomor kamu?” ucap Minji.
Yoomin mengangguk, lalu Yoomin menuliskan nomor teteponmya dan orang tuanya.
“boleh kamu coba telepon orang tua kamu? Nanti saya yang bicara” ucap Bona.
Yoomin awalnya agak ragu, tetapi untuk kebaikan dirinya, dia pun langsung menelepon ayahnya.
Setelah sudah di angkat, Yoomin berbicara sebentar ke ayahnya lalu memberikan teleponnya ke Bona.
“Selamat Siang pak, saya Kim Bona detektif dari Agen Genius Spy. Saya ingin memberi tahu anda sesuatu...” ucap Bona yang setelah itu memberitahu ayah Yoomin tentang kejadian yang dialami anaknya.
Ayah Yoomin sempat tidak percaya dan menganggap Bona hanya berbohong. Tetapi setelah Yoomin yang menjelaskan, ayahnya Pun percaya. Dan ayahnya bilang akan pulang malam ini ke kota jaya bersama Mamahnya.
Setelah itu Para Genius mengantar Yoomin pulang ke rumahnya.
“Besok kami akan menjemput kamu dan orang tua kamu untuk ke kantor kami. Jika ada hal penting lainnya kamu bisa menelepon kami, nomornya ada di kartu yang kami berikan” ucap Heochan.
“Baik kak. Terimakasih” ucap Yoomin. Setelah itu dia masuk ke rumahnya. Dan para Genius pun pulang ke rumah mereka untuk mengurus kasus ini.
•••

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Genius Spy: "The Real Boss and Mailer" ✔️
Hành độngBook 3 Of Genius Spy. Para Genius memang berhasil melumpuhkan Master dan Occisor. Tetapi bukan bararti semuanya telah selesai. Master dan Occisor tidak akan mengusik para Genius, Kejaksaan, atau para Jendral apabila tidak ada yang memerintah mereka...