“Ayo! Nanti lo harus ngasih tau apa yang lo lakuin di rumah itu dan juga ngasih tau dimana mayatnya karena lo udah ngakuin kalo lo ngebunuh orang” ucap Seungwoo yang membawa kakaknya Jay bersama Seungsik.“Cowok di mobil satu ya. Kita cewek sama Jay di mobil dua” ucap Minji.
“okey”
“Pasang Sirinenya jangan lupa” ucap Seungsik.
Lalu mereka pun memasang sirine di atap mobil mereka. Setelah itu mereka langsung berangkat.
Saat sampai lampu merah dekat sana, detektif Hwang, timnya, serta tim forensik sudah menunggu. Mereka langsung mengikuti para Genius setelah di klakson oleh Seungsik.
Butuh waktu perjalanan 25 menit untuk sampai di sana.
Mereka pergi ke rumah Jay terlebih dahulu. Saat sampai sana dan masuk ke kamar si target, ternyata darah bekasnya belum di bersihkan.
“dimana lo ngubur mayatnya?” tanya Johnny.
“bukan di deket rumah. Di lapangan”
Dengan begitu mereka semua langsung ke lapangan. Para Genius serta para polisi sudah memakai sarung tangan karet dan masker. Mereka juga sudah membawa sekop untuk menggali tanah.
Selama jalan ke lapangan mereka menjadi perhatian dan banyak orang yang mengikuti mereka sampai ke lapangan.
“dimana?” tanya Minji.
“di bawah tumpukan sampah. Tapi saya lupa dimana tepatnya” ucapnya.
“gali sekitar” ucap Krystal.
Lalu para Laki-laki mulai menggali daerah sekitar.
Saat sedang menggali, sekop milik Seungwoo memantok ke benda lembek berlendir, dan ada kainnya. Seungwoo menarik kain itu dengan hati-hati.
Dan itu, itu mayatnya.
Bora yang berada di sebelah Jay langsung menutup mata Jay dan membawa Jay menjauh dari tempat itu.
Tim Forensik langsung mengurus mayat itu.
Dan para warga mulai berdatangan, para Genius dan polisi pun berusaha agar para warga tidak mendekat. Para Polisi juga sudah memasang garis polisi.
Beberapa saat kemudian sudah banyak reporter yang datang, hal itu semakin membuat para Genius Dan polisi kesusahan.
Para Genius menolak untuk menghadap ke reporter dan memberi pernyataan. Akhirnya para polisi yang memberikan pernyataan ke reporter.
Para Genius memberi laporan yang mereka buat Ke detektif Hwang.
“Nanti pasti akan ditanyakan banyak hal tentang kasus ini. Dan tidak mungkin jika kami hanya berkata kalau kami yang menemukan mayatnya. Bagaimana jika saya juga berkata kalau kalian yang mengajak kerja sama?” tanya detektif Hwang.
“dengan begitu masyarakat akan tahu dong kalau kami kembali. Anda mengertikan seperti apa masyarakat membenci kami sekarang” ucap Siyeon.
“kami juga akan mengungkap kebenaran tentang kalian secara lebih rinci. Dan kepala kepolisian kota juga bilang akan memberikan perlindungan ke kalian. Dia sangat mempercayai kalian” ucap detektif Hwang.
Para Genius diam sebentar.
“asalkan anda tidak mengungkap anggota tidak masalah” ucap Johnny.
“baik kalau begitu. Kalian boleh kembali, kami akan mengurus sisanya” ucap detektif Hwnag.
“Baik kalau begitu. Terimakasih sudah mau membantu kami” ucap Krystal mewakilkan.
“sama-sama. Saya senang bisa bekerja sama dengan kalian” ucap detektif hwang.
Para Genius membungkuk ke detektif Hwang. Setelah itu mereka menyusul Bora yang masih menenangkan Jay.
“udah yuk pulang” ucap Bona ke Jay.
“saya enggak mau pulang ke rumah saya” ucap Jay yang menangis.
Hal seperti itu pastinya bukan hal yang biasa dilihat Jay. Maka dari itu Jay menangis.
“udah-udah gak usah nangis. Kamu enggak akan pulang ke rumah itu kok. Ayo ikut kita, kita mau kasih kamu sesuatu” ucap Heochan.
Akhirnya mereka pun pergi dari tempat itu menuju tempat lain.
28 menit perjalanan, mereka sampai di tempat. Sampai di sebuah rumah di perumahan tempat Minji tinggal.
“Kamu bakal tinggal di sini. Karena kamu adeknya kak Bora sekarang, rumah ini punya kamu sama kakak” ucap Bora.
Rumah berukuran sedang tetapi dalamnya cukup luas, itu lah hal yang di urus Bona dan Heochan kemarin.
Para Genius sudah merundingkan akan membelikan Jay rumah baru untuk di tinggali. Lagi pula rumah baru ini enggak begitu mahal bagi para Genius.
“Besok kita beres-beres barang di rumah lama kamu yang mau di bawa ke sini, kita pindahkan ke sini besok” ucap Seungsik.
“Terimakasih kak. Saya akan menggan—“
“enggak usah. Kita membelikan kamu rumah dengan ikhlas. Enggak usah di ganti. Uangnya di pakai buat beli barang aja ya” ucap Siyeon.
Setelah itu mereka masuk ke dalam. Tidak hanya sekedar rumah kosong, di dalamnya juga sudah ada beberapa barang seperti sofa, kasur, lemari makanan, meja makan serta kursinya, lemari baju, dll.
Bagi para Genius, membantu orang seperti Jay itu sangat penting. Sehingga mereka tidak memedulikan berapa banyak uang yang mereka keluarkan. Para Genius sebenarnya adalah orang-orang yang sangat kaya. Di brankas mereka ada bertumpuk-tumpuk uang kertas yang jumlahnya tidak terhitung. Belum lagi di kartu mereka yang isinya ratusan juta. Para Genius memang orang-orang yang Kaya sebenarnya.
Pada besoknya para Genius membantu Jay mengurus beberapa barangnya. Saat Jay ingin membayar, para Genius menolak bayaran dari Jay.
Dan kasus yang di laporkan oleh Jay akhirnya selesai.
•••
![](https://img.wattpad.com/cover/269283262-288-k314001.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Genius Spy: "The Real Boss and Mailer" ✔️
AçãoBook 3 Of Genius Spy. Para Genius memang berhasil melumpuhkan Master dan Occisor. Tetapi bukan bararti semuanya telah selesai. Master dan Occisor tidak akan mengusik para Genius, Kejaksaan, atau para Jendral apabila tidak ada yang memerintah mereka...