27

45 7 0
                                    







Dor!





Dor!

















“Argh!!”

“Kenapa mereka yang di tembak???!!!”

“Saya tidak mungkin menembak orang sebaik Minji” ucap Hyungwon.

“Pengkhianat!—“

“Tembak!!!!”

Minji menancapkan bius ke leher Danho dan beberapa detik kemudian Danho pingsan.

Setelah diberi kode oleh Minji para Genius mulai menembaki kaki atau lengan para pengawal sesuai arahan Minji. Lalu mereka mengambil pistol milik orang-orang itu.

Hyungwon mengamankan Danho, sedangkan para Genius pergi ke lantai 2. Mereka bertarung lagi di atas sana.

Jumlah pengawal yang dua kali lebih banyak dari mereka membuat mereka kesusahan. Tetapi mereka tetap bisa mengalahkan mereka.

Diantara para genius untuk saat ini hanya Johnny yang terluka karena terkena tusukan pisau di kakinya. Para Genius pun berusaha melindungi Johnny.

Heochan dan Bona membawa Johnny ke tempat yang aman lalu mengambil kotak p3k yang ada di sana lalu mengobati kaki Johnny.

Disisi lain, Bora pergi ke arah ruangan yang tertulis nama Danho.

“Bora!! Awas belakang Lo!” teriak Krystal dari Jauh yang sedang melawan pengawal.

Telat Jika akan menembak, Bora berpikir pasti ia akan tertembak.

PYAR!

Tiba-tiba kepala orang yang akan menembak Bora di lempar Vas bunga dan membuat orang itu pingsan.

“Kak Bora!” itu Jay.

“Kamu ngapain ke sini?!” tanya Bora.

“Aku barusan ngerasain dapet kakak Yang sayang sama aku. Aku enggak mau kalo kehilang kak Bora. Aku ngikutin mobil kakak-kakak Genius tadi!” ucap Jay.

“ayo pergi ke tempat yang aman dulu” ucap Jay yang setelah itu menarik Bora ke suatu ruangan untuk mengamankan diri.

“Kamu luka nggak?” tanya Bora.

“enggak kak” ucap Jay.

Bora melihat sekeliling, di sana terdapat lemari kaca besar. Dan terpajang banyak Jantung yang Di awetkan. Dan ada tempelan nama orang-orang disana.

“Jadi ini?” tanya Bora.

Ceklek—

“Jay awas—“

Dor!

“...”

Dor!

Dor!

Dor!

Ada orang yang masuk dan menembak, Bora terkena tembakkan karena melindungi Jay. Dengan segera Jay mengambil pistol yang dimiliki Bora dan menembak orang itu balik tanpa ampun.

“kak Bora nggapapa?” tanya Jay.

“Gapapa. Kakak Pake pelindung” ucap Bora.

Lalu Bora mengajak Jay keluar, ternyata semua pengawal di luar sudah berhasil di lumpuhkan.

Sejauh ini yang terluka ada 3, Johnny, Siyeon, dan Minji. Johnny tertusuk kakinya, Siyeon terpukul kaca, dan Minji tersayat pisau.

“Guys, kita menang” ucap Johnny yang Di bantu berdiri oleh Heochan dan Seungwoo.

Tiba-tiba terdengar suara Sirine dari luar.

“ada yang ngehubungin polisi?” tanya Seungwoo.

“saya kak, bukan polisi, itu kejaksaan. Jaksa Jung. Saya meminta nomor om nya Jake tadi karena saya tahunya Kakak-kakak bekerja bersama Jaksa Jung dan Om Changmin. Maaf kak” ucap Jay.

“kamu enggak salah kenapa minta maaf?” tanya Minji yang sedang di obati.

“Makasih ya. Kamu sudah membantu kita” ucap Krystal.

“sama-sama. Kakak-kakaknya juga sudah banyak membantu saya, jadi saya harus balas budi” ucap Jay. Para Genius mengangguk sambil senyum.

“Hyungwon! Di bawah aman kan?” tanya Seungsik.

“aman! Orang ini masih tertidur” ucap Hyungwon.

Setelah itu para Genius turun ke bawah dan tim kejaksaan pak Jung juga sudah masuk ke dalam.

“kalian baik-baik saja?” tanya Pak Jung.

“Ada 3 orang yang Terluka” ucap Bona.

“parahkah?” tanya Pak Shim. Para Genius menggeleng.

“Kenapa kalian tidak bilang ke saya kalau mau menangkap orang ini?” tanya pak Jung.

“kami tidak mau membebani pak Jung dan Pak Shim serta rekan-rekan kejaksaan” ucap Minji mewakilkan.

“Pak dia adalah pelaku utamanya. Bos yang lebih tinggi dari master dan Occisor. Dia yang menyuruh master ataupun occisor untuk menyerang para Jendral serta pak Jung dan pak Shim. Dia juga menyuruh master membunuh para Detektif, contohnya ayah saya. Lalu dia mengoleksi jantung orang yang di bunuh” ucap Krystal.

Pak Jung menyuruh orangnya menahan Danho yang saat ini masih pingsan.

“dimana dia meletakkan jantung-jantung itu?” tanya pak Jung.

“di lantai 2. Ada pintu yang tertulis Lim Danho, di sana ada lemari kaca yang berisi jantung-jantung yang di awetkan” ucap Bora.

Lalu pak Jung menyuruh beberapa orangnya memeriksa.

“Emm permisi pak” ucap Hyungwon  

“Ya?”

“saya orang yang memberi surat ancaman ke para Genius Spy dan sebelumnya saya adalah kaki tangannya” ucap Hyungwon. Para Genius kaget saat Hyungwon mengaku.

“Borgol dia juga” ucap pak Jung.

“tunggu pak! Dia juga membantu kita tadi. Dia berpihak kepada kita” ucap Johnny.

“Saya baik-baik saja detektif Seo. Terima kasih, banyak pelajaran yang saya belajar dari kalian. Saya akan merenungi perbuatan saya di penjara” ucap Hyungwon.

“tapi—“

“tidak apa-apa. Saya harus mengakui kesalahan saya” ucapnya.

Akhirnya para Genius hanya mengangguk.

“Jadi laki-laki yang lebih baik setelah ini” ucap Johnny.

“pastinya” ucap Hyungwon.

Lalu Hyungwon dan Danho di bawa ke mobil Dan di bawa ke kejaksaan.

Tim Forensik datang dan mengurusi jantung-jantung itu.

Saat ini Bora sedang menatapi jantung milik keluarganya.

“kak Bora kalo mau nangis, nangis aja kak jangan di tahan” ucap Jay yang merangkul kakaknya. Dan akhirnya Bora pun menangis

“Kamu sudah lega kan apa yang kamu cari sudah ketemu?” tanya pak Jung. Bora mengangguk.

“Kamu Jongseong bukan? Yang menelpon Pak Shim tadi?” tanya Pak Jung.

“iya saya Jongseong” ucap Jay.

Disisi lain Krystal sama seperti Bora. Dia sedang menatapi jantung ayahnya.

Tim forensik membawa jantung-jantung itu.

“tugas kita udah selesai” ucap Heochan.

“Ayo pulang. Gue Pengen istirahat” ucap Siyeon.

Lalu para Genius pun pergi ke mobil mereka.

“kak aku pulang ke rumah ya” ucap Jay.

“Iya makasih ya!!” ucap para Genius.

Lalu para Genius pun kembali ke markas mereka dan beristirahat.

•••

[3] Genius Spy: "The Real Boss and Mailer" ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang