6

42 10 0
                                    


“Ada yang terluka?” tanya Pak Park.

Beberapa anak buahnya mengangkat tangan. Para Genius kecuali Seungwoo juga mengangkat tangan.

“Apakah parah?” tanya Pak Park.

Anak buahnya mengangguk sedangakan para Genius bilang ‘Tidak’

Padahal.. Minji dan Siyeon terpukul kayu beberapa kali dan itu cukup keras, Johnny pundaknya tertusuk pisau sedalam 6 cm, Heochan kepalanya terbentur tanah dan mengelurkan darah banyak, Bona juga terpukul sampai gigi gerahamnya lepas dan ujung bibirnya sobek. Sisanya kalian sudah tahu.

“Apa butuh di panggilkan dokter?” tanya Pak Park.

“Kami sudah mengobati diri sendiri pak, kalau anak buah bapak mungkin butuh dokter” ucap Siyeon.

“Hmm okey saya panggilkan dokter” ucap Pak Park.

“Oh Iya Genius... Apa benar-benar baik-baik saja??” tanya pak Park. Para Genius hanya mengangguk.

“kalau begitu ikut saya sekalian. Pak Presiden ingin bertemu kalian” ucap Pak Park.

“Baik”

Para Genius pun mengikuti pak Park ke suatu ruangan meeting.

“Permisi Pak, Ini mereka” ucap pak Park

“Suruh masuk saja” ucap pak Presiden.

“sana masuk. Sikap yang baik. Sebuah kehormatan kalian bisa bertemu langsung dengan pak Presiden” ucap Pak Park.

“Kalau begitu saya pergi duluan” ucap Pak Park.

Lalu para Genius pun masuk ke dalam Ruangan itu.

“Silahkan duduk” ucap pak Presiden dengan ramahnya.

“Saya sudah mendengar banyak tentang kalian. Jadi kalian... Genius Spy?” tanya Pak Presiden.

“iya” ucap Para Genius.

“Apa kalian baik-baik saja?” tanya pak Presiden.

“Iya pak kami baik-baik saja” ucap Para Genius.

“Begini.. Jika saya menawarkan kalian untuk bekerja dengan saya apakah mau?” tanya pak Presiden.

Para Genius bertatap-tatapan sebentar.

“Begini pak.. Di ibu kota kan sudah banyak orang yang melindungi bapak serta ibu kota. Tetapi di kota Jaya ini masih sedikit orang yang ingin melindungi kota ini. Jadi kami mendirikan agen ini untuk melindungi kota” ucap Seungwoo mewakilkan.

Pak presiden mengangguk.

“Tujuan kalian sangat bagus. Kalau boleh tahu, alamat kantor kalian dimana? Saya ingin mengirimkan bingkisan” ucap pak Presiden.

“ah tidak usah repot-repot pak. Kami hanya menjalankan tugas kami” ucap Minji mewakilkan.

“Tidak apa-apa. Beritahu saja, saya tidak bisa diam saja jika ada orang sebaik kalian ini” ucap Pak Presiden.

Para Genius akhirnya memberikan alamat kantor mereka. Pak Presdien pun langsung memnita orangnya untuk mencari alamat itu.

“Maaf.. Kenapa di sini tulisannya area tidak terdeteksi ya?” tanya Orang yang di minta pak Presiden.

“Oh iya maaf. Kalau begitu di patokkan di cafe deja vu saja. Nanti sebelah cafe itu ada gang masuk. Setelah gang ada lahan kosong yang hanya terisi 2 rumah, rumah yang pintunya rooling door itu kantor kami” ucap Siyeon.

“Oh baik” ucapnya.

“Mungkin bingkisannya sampai besok siang” ucap Pak Presiden.

Lalu pak Presiden menanyakan banyak hal lagi ke para Genius. Tetapi sudah waktunya pak Presiden harus kembali ke ibu kota.

[3] Genius Spy: "The Real Boss and Mailer" ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang