REVENGE • NCT √

41

Jangan lupa vote dan komen! 🌼

Aku butuh komentar kalian oke?? seneng aja gitu bawaannya ( ◜‿◝ )♡

ʕ·ᴥ·ʔ
REVENGE
41

Author POV

Jeffry melangkahkan kakinya mendekati segerombolan pria yang kini berada di balik sel tahanan

"Ini semua?"

"Iya tuan Duke, sesuai ciri-ciri yang anda sebutkan"

"Pasti salah satu dari kalian bukan?" ungkapnya menatap tajam pada segerombolan pria tersebut

"Tunggu saja hingga aku mencabik-cabik tubuhmu" lanjutnya menyeringai, membuat gerombolan pria tersebut bergidik ngeri

Tidak hanya yang berada dibalik jeruji besi, bahkan pria paruh baya yang berdiri dibelakangnya pun ikut menelan ludah mendengar penuturan jeffry

"Dimana mereka?!" ucap Luke lantang, dia datang bersama beberapa orang di belakangnya

Hampir saja dia memasuki sel tahanan dan menghajar gerombolan pria tersebut satu-persatu jika cecillia tidak menahan nya

"Jangan gegabah, hanya satu dari mereka yang berhak menerima amarahmu" cegah gadis itu

Cecillia berjalan mendekat ke arah jeruji besi, memperhatikan dengan seksama orang-orang di dalamnya, dari ujung hingga ujung, yang kemudian membuat kedua alisnya mengkerut

"Apa ini?" tanya nya sedikit kesal

"Mereka sangat melenceng dari ciri-ciri yang aku sebutkan" lanjut gadis itu

"Apa?!" respon Jeffry

"Benar" sahut Luke membenarkan

"Mereka hanya gerombolan pria tua yang sebentar lagi mati, lihat tubuh kurus nya, lihat kulit gelapnya, dan lihat wajahnya yang tidak ada sedikitpun kerupawanan disana, sangat bertolak belakang dengan ciri-ciri yang kami berikan" lanjut luke

Mendengar itu Jeffry merasa geram, dia menatap tajam orang disamping nya

"Ada yang ingin anda jelaskan Duke Helion?" ujarnya

"Ah i-itu.. m-mungkin ada kesalahan pendengaran d-dari orang-orang saya saat saya menyampaikan p-perintah" jawab pria itu terbata

"Semuanya? mustahil" sambung Mark menatap sinis Duke Helion

"Kau mempermainkan ku?" tanya Jeffry

"T-tidak bukan seperti itu, s-saya tidak ingat dengan jelas ciri-ciri yang disampaikan" jawabnya memberi alasan, keringat dingin perlahan mengalir di pelipisnya

Brukk

Luke mencengkram leher pria tersebut dan mendorongnya kuat hingga punggung pria tersebut menghantam tembok

"Kau tau siapa yang sedang kau hadapi?" peringat Luke

"Aku bisa menghabisi nyawamu sekarang juga" ancamnya

Pria itu tidak menjawab, dia hanya terus berusaha melepas tangan luke yang melingkar di lehernya, dia sangat yakin semarah apapun mereka, tidak mungkin benar-benar akan membunuhnya yang merupakan pemimpin kota dan seorang grand duke

"Biar saja kak, mungkin karena sudah tua dia jadi pikun" celetuk cecillia, tangannya sibuk mengutak-atik gembok yang mengunci jeruji besi di depannya, meski merasa kesal dengan hasilnya namun dia sudah mengira tidak akan semudah itu menangkap si pelaku

"Kalian boleh pergi" ucapnya saat berhasil, membuat pria-pria tua di dalamnya menangis haru

"Terimakasih nona"