REVENGE • NCT √

42

Jangan lupa vote dan komen! 🌼

ʕ·ᴥ·ʔ
REVENGE
42

Cecillia POV

Tanpa pikir panjang aku menunggangi kudaku meninggalkan kediaman Duke Helion yang jelas-jelas tidak aman, menunggangi kuda seperti orang kesurupan, bahkan kak Luke, Mark, juga Jeffry tidak tahu jika aku pergi

Sampai di depan gerbang aku meloncat begitu saja dari atas kudaku, mengabaikan para kesatria yang menyapa, dan dengan langkah terburu-buru aku menuju kamar ibu masih dengan baju yang bernodakan darah, kepalaku dipenuhi tanda tanya hingga hampir membuatku mati

Aku memasuki kamarnya tanpa pemberitahuan, ku lihat dia yang semula tiduran di tempat tidur nya terlihat kaget dengan kedatangan ku yang berpenampilan acak-acakan ini

"Apa yang terjadi?!" tanyanya memperhatikan ku dari ujung kaki hingga rambut, terlebih perban yang membalut leherku

"Cecill? ada apa? katakan pada ibu" ucapnya, dia hampir menangis begitu sadar dengan keberadaan bercak darah dibajuku yang sudah mulai mengering

"Ibu harus berjanji terlebih dahulu padaku" ucapku

"Apa nak? ada apa?"

"Berjanjilah kau akan jujur" tegasku

Dia tersenyum, "apa selama ini ibu pernah berbohong padamu?" tanyanya

"Jangan menyembunyikan apapun dariku"

"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?" tanya nya membawaku duduk di tempat tidur nya

"Curse blood, bisa ibu jelaskan itu?" 

Mendengar pertanyaan ku, wajahnya terlihat menegang, bahkan untuk beberapa saat dia terlihat mematung, semakin membuatku yakin pasti ada sesuatu dibaliknya, sebenarnya apa yang kau sembunyikan?

"Ibu?"

"A-apa yang kau katakan, ibu tidak mengerti" ucapnya mengalihkan tatapannya dariku

"Jangan pura-pura tidak tahu, sampai kapan ibu akan terus menyembunyikan nya dariku?"

"Ini bukan hal yang pantas untuk kau ketahui cecillia"

"Lalu siapa yang pantas? apa ibu tahu siapa yang melakukan ini dan ini?" tanyaku menunjuk bekas luka di punggung tanganku dan luka baru di leherku

"Jelaskan padaku agar aku mengerti apa alasannya melakukan hal ini padaku!"

"J-jadi orang yang melukai putriku  ada hubungannya dengan kejadian itu?" monolognya, dia terlihat gusar bahkan memalingkan wajahnya dariku

"Ibu?? aku berhak tau karena hal ini mengancam nyawaku, dan sekarang aku sudah dewasa, jadi jangan menyembunyikan apapun lagi dariku"

Dia terdiam sesaat, namun kembali bersuara tatkala aku menyentuh punggung tangannya, "Ibu tidak bisa.." lirihnya

"Apa alasan ibu tidak mau menceritakan nya?"

"Ibu takut nak, apa kau tau? ibu merasa sangat bahagia dengan kedekatan kita sekarang, hubungan seorang anak dan ibu yang telah lama ibu rindukan, ibu takut jika menceritakan kebenarannya, akan membuat jarak diantara kita meregang kembali, ibu takut kau akan membeci ibumu ini" lirihnya

Aku mengambil tangannya dan menggenggamnya erat, menatap matanya untuk meyakinkan nya, mana mungkin seorang anak membenci ibu sebaik dia?

"Aku tidak perduli dengan apa yang terjadi di masa lalu, kau ibuku, bagaimana mungkin aku membencimu? percayalah padaku, aku hanya ingin mengetahui kebenarannya"