REVENGE • NCT √

57

Jangan lupa vote dan komen! 🌼

ʕ·ᴥ·ʔ
REVENGE
57

Author POV

"Aku ingin mengundang kalian untuk mengunjungi ophium" ucap Carvel membuat mata mereka terbelalak

Pasalnya setau mereka, ophium bukanlah sebuah negri yang bisa dengan bebas dikunjungi, tidak ada yang pernah kesana karena letaknya yang seperti tersembunyi, mereka hidup terpisah dari dunia luar, keberadaan nya seperti sebuah mitos, bahkan Xavier baru pertama kali mengetahui tentang negri bernama ophium

"Maksud anda?" tanya Jeffry, dalam hati kecilnya terdapat percikan rasa senang meski tidak yakin dengan apa yang dia dengar

"Ini karena keponakan ku, cecillia ingin mengunjungi ophium tetapi tidak ingin meninggalkan kalian, tidak ada cara lain" ungkap Carvel

Cecillia tertegun, bagaimana paman nya bisa tahu mengenai apa yang dia bimbangkan? namun begitu, sebuah senyuman terulas dibibir nya

"Tapi,, bukankah ophium tidak bisa dimasuki sembarangan? ayahku saja tidak pernah kesana" tanya Anthoniyo

"Memang benar, karena kami tidak suka orang luar menginjakkan kaki di tanah kami, namun jangan khawatir, karena aku yang membawa kalian"

"Bagus! aku sudah sangat merindukan ophium" ungkap Luke yang merasa senang, terakhir kali dia mengunjungi ophium bersama orang tuanya adalah lima belas tahun yang lalu saat dirinya berusia tujuh tahun

Dia semakin tidak sabar saat mengingat ophium dalam pandangannya kini sudah berbeda, bukan seperti dulu yang hanya sekedar hamparan salju, namun kini sebagai sebuah negri dengan berbagai kekuatan magis yang mengelilingi

"Saya rasa tidak pantas bagi saya, saya bukan anggota keluarga anda, juga bukan bagian dari kerajaan Lennox" ungkap Xavier

"Tidak masalah, bukankah kau teman cecillia?"

"Benar, namun rasanya lebih baik jika saya tidak mengetahui sampai sejauh itu, saya tidak akan pergi, anda bisa menghapus ingatan saya, lagi pula ayah saya akan khawatir jika saya tidak segera kembali" ungkap Xavier

"Baiklah jika itu pilihanmu, padahal diantara yang lain, aku paling suka dirimu" ungkap Carvel sebelum menghapus ingatan Xavier, membuat lelaki itu ambruk ke tanah karena kehilangan kesadarannya

"Sayang sekali, padahal aku berharap kau juga ikut bersama kami" cecillia berjongkok memperhatikan lelaki itu

"Terimakasih atas semua bantuanmu" ucapnya mengusap pelan surai xavier, membuat jevon menarik tangannya hingga berdiri

"Baiklah ayo berangkat" ucap Carvel

"Tunggu Pangeran Carvel, kau benar-benar mengajak kami?" tanya raja Arnold, dia tidak yakin mengingat bagaimana hubungan diantara kedua kerajaan berlangsung selama bertahun-tahun, namun tidak pernah sekalipun saling mengunjungi meski memiliki hubungan kekerabatan

"Aku tidak punya kebiasaan berbohong ataupun bermain-main dengan apa yang ku ucapkan"

"Maksud ku, bagaimana cara kami kesana?" ungkap raja Arnold

"Masing-masing dari kalian berpeganglah pada salah satu dari mereka" jawab Carvel menunjuk barisan para kesatrianya

"Baik" ucap Jeffry segera, dia menggandeng salah seorang kesatria yang tadi sempat berbincang dengannya

Berbeda dengan Mark dan Anthoniyo yang kebingungan dengan maksud pria itu, namun tetap saja mereka mengikuti seperti apa yang dilakukan Jeffry

Jevon bahkan mempersiapkan diri untuk perjalanan yang akan mengguncang perutnya lagi, dia berharap dia bisa sampai dengan selamat tanpa harus memuntahkan isi perutnya