part - 17

9.1K 1K 629
                                    

Minho kembali beraktifitas seperti biasa, namun belakangan ini dirinya jadi lebih sensitive dan mudah marah.

Minho masih belum bisa melupakan jisung dan ia merasa kesal karena jisung tidak lagi mengabari nya, bahkan saat ia mengirim pesan pun jisung jarang membalas nya

Bersamaan dengan itu, ternyata minho menjadi bahan bicara satu sekolah. Karena apa? Karena penampilan nya yang berubah drastis

semua ini karena sang kakak yang selalu mengatur penampilan nya. Bahkan kento tak segan-segan memotong surai minho menjadi lebih tertata lalu memberi highlight di beberapa sisi rambut

Minho yang saat itu masih dalam masa-masa galau nya tentu saja tidak perduli sekalipun kento memangkas habis rambut nya. Ia masih bersedih memikirkan jisung tanpa sadar dirinya menjadi bahan perbincangan hangat satu sekolah

Pantas saja minho mendapat beberapa surat pernyataan cinta di dalam loker nya dan berakhir ke dalam tong sampah

Bahkan saat pulang sekolah pun minho selalu di hadang oleh beberapa perempuan dimana salah satunya mencoba untuk menyatakan perasaan

Namun dengan lugas dan to the point minho menjawab "sorry gue ga suka perempuan"

Dan berakhir dengan makian tepat di wajah. Minho dengan wajah mengerut nya hanya berdecak malas

Sialnya kejadian itu tidak terjadi satu dua kali, namun berkali kali hingga rasanya minho muak sendiri. Haruskah ia memasang tulisan di dahi nya dan menunjukan pada siapapun jika dirinya seorang gay!

Brengsek!—minho merutuk dalam hati. Ia bukan seorang gay, ia hanya menyukai jisung!!

Ia pun tidak menyukai seungmin, ia menyadari itu setelah beberapa hari sebelum insiden dirinya yang menyatakan cinta pada jisung.

Ia selalu mencoba meyakinkan diri jika ia menyukai seungmin dengan berfantasi. Namun pada akhirnya fantasi nya tetap pada jisung

Minho benar-benar mengalami masa-masa sulit! Dan parahnya ia harus merasakan penderitaan itu hingga dirinya berakhir pada akhir semester

•••


Sementara itu jisung sudah mulai sibuk dengan pekerjaan baru nya sebagai seorang barista. Gaji nya lumayan tinggi, teman-teman baru serta atasan nya pun sangat baik hati, namun jisung tidak memiliki Lagi alasan untuk menghabiskan sebagian uang nya

Hanna, bocah perempuan yang selalu menjadi alasan nya bekerja keras sudah di adopsi oleh seseorang lain.

Cukup menyedihkan mengingat hanya hanna yang satu satunya seseorang yang ia anggap seperti keluarga sendiri. Namun ia senang juga karena suster mengatakan jika hanna diadopsi oleh seorang keluarga kaya dan ramah, hanna pun menyukai nya

"Ji, shift lo udah abis kok belom balik?" tanya salah satu rekan nya, jisung meletakan peralatan kebersihan ke dalam lemari lalu mengambil tas juga topi

"Ini udah selesai kok, lo sampe shift malem?"

"Iya sampe malem. Istirahat lo sono, jaga malem lebih cape tau"

Jisung mengangguk kecil lalu melambai, tungkai nya berjalan menjauh meninggalkan cafe.

Jisung memang lebih sering mendapat shift malam, karena entah kenapa energi nya lebih besar jika di malam hari dan bersyukur karena boss nya tidak mempermasalahkan itu

Kadang, jisung merasa aneh dengan sang pemilik cafe tempat nya bekerja ini. Beberapa hari lalu jisung dan rekan nya berbincang tentang sebuah restaurant baru di ujung jalan, dan jisung mengatakan jika satu minggu kemudian ia akan memutuskan resign saja

[23] Love Lesson || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang