25. Masa Lalu Erick (1)

9.5K 877 30
                                    

All flashback

Elerick Gervanio, salah satu karyawan yang mempunyai jabatan penting di Avil Corp. Ia hidup dengan istri dan anak laki-lakinya. Mereka adalah Agatha dan Oscar.

Oscar masih berusia 3 tahun. Hingga suatu saat, ia sangat terkejut mengetahui ia memiliki putra yang lain yang baru berusia 3 bulan. Namanya Erick Gervanio.

Elerick yang mengetahui keberadaan putranya yang lain langsung bergegas menuju ke rumah itu.

Sesampainya ia di sana, ia mengetuk pintu rumah itu. Setelah ia membukanya, muncul seorang wanita cantik yang mulanya tersenyum langsung saja melunturkan senyumannya begitu melihat siapa yang datang. Aurista, nama wanita itu, ibu sekaligus wanita yang tanpa di sengaja terhubung dengan Elerick.

"Ada apa Elerick?" ucap Auris sedikit gugup. Apa Elerick tau tentang Erick?

"Aku ingin membawa putraku pulang, Auris" ucap Elerick sambil menatap Auris. Ia menatap teman masa sekolah yang tanpa sengaja menjadi ibu dari anaknya.

"Jadi, kamu sudah tau?" tanya Auris

"Ya"

Auris hanya bisa menghela napasnya. Bagaimanapun Elerick adalah ayah dari anaknya. Ia tidak ingin egois untuk saat ini.

Ia mempersilakan Elerick masuk ke dalam rumahnya dan mengantar Elerick menuju ke kamar Erick.

Begitu pintu itu terbuka, Elerick bisa melihat sosok bayi laki-laki yang sedang tertidur pulas di dalam box bayi. Dengan perlahan ia mendekat ke arah putranya.

Ia tidak akan menyangkal Erick adalah putranya begitu melihat wajah anak itu. Wajah yang begitu mirip dengannya. Ia menyentuh pipi bayinya dengan lembut kemudian tersenyum kecil.

"Bisakah aku membawanya? Istriku sudah mengetahui tentang Erick. Aku benar-benar minta maaf untuk apa yang aku lakukan padamu di masa lalu maupun sekarang. Istriku tidak menyukaimu tentu saja. Kami membuat kesepakatan yang mungkin akan menyakitimu nanti. Istriku mau menerima dan merawat Erick asal Erick tinggal bersama kami dan menganggap istriku sebagai ibunya. Erick tidak boleh menemuimu lagi Auris. Aku benar-benar minta maaf" ucap Elerick sambil terus menatap bayinya. Ia hanya tidak mau menatap wajah orang yang sudah ia sakiti dengan perkataannya.

Auris menggelengkan kepalanya cepat.

"Apa maksud kamu?! Erick juga anakku, Elerick. Kalian tidak bisa membawa anakku dan memisahkannya dariku" ucap Auris sedikit berteriak. Meski begitu airmata nya mengalir membasahi pipinya.

"Aku bisa"

Elerick dan Auris sontak menolehkan kepala mereka ke arah pintu. Di sana sudah ada Agatha yang memasang senyum miring.

Agatha melangkah menuju ke arah box bayi dan mengangkat Erick ke gendongannya dan menatap lekat wajahnya. Tak lama kemudian ia mengangkat kepalanya untuk menatap Auris.

"Dia mirip dengan suamiku. Erick adalah anak kandung Elerick bukan? Berarti ia juga anakku. Aku bisa mencelakainya sekarang jika kamu tidak mau menuruti kesepakatan itu" ucap Agatha. Ia sedikit menepuk-nepuk punggung Erick agar tidur anak itu semakin nyaman.

Katakanlah ia gila karena bersikap seperti itu. Ia tau suaminya tidak sengaja. Ia hanya terlalu mencintai Elerick dan tidak mau Elerick sampai terbawa perasaan pada Auris jika terlalu sering menjenguk Erick. Lagipula wajah Erick sangat mirip dengan Elerick. Itu berarti Erick juga miliknya. Anaknya.

Ia benar-benar hanya menganggap Auris sebagai alat untuk menghasilkan anak keduanya. Elerick memang sempat menginginkan anak kedua setelah Oscar berusia 2 tahun. Dan ia belum siap untuk itu.

Xavier Rezvan Avilash (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang