Yoga POV
Aku menerima panggilan dari Mora pagi itu. Seperti yang sudah kuduga, lagi-lagi dia tidak bisa menerima keputusanku mengakhiri hubungan dengannya.
Entahlah, hubungan macam apa ini? Aku sudah benar-benar muak dengan Mora. Jujur saja, aku mengakui kalau semua ini memang berawal dari kesalahanku.
Malam itu aku sedang berpesta bersama sahabatku, Bagas dan Yoshua. Aku baru saja putus dari Jeslin yang hanya aku pacari selama 2 minggu. Mau tau alasanku memutuskannya? Karena dia ingin menciumku dan aku tidak mau.
Ya, aku memang memiliki banyak mantan dan tidak pernah berhubungan lama, rata-rata hanya 2 sampai 5 minggu. Dan kebanyakan dari mantan-mantanku mengeluh karena aku tidak pernah menyentuh mereka.
Kalian pasti bingung kenapa aku tidak pernah menyentuh pacarku? Karena aku tidak ingin. Aku berjanji pada diriku sendiri hanya akan menyentuh wanita yang menjadi istriku. Bukankah pemikiranku ini sangat klasik untuk kebanyakan pria?
Hal yang aneh, disaat aku ingin menjaga mereka, mereka malah dengan senang hati menawarkan diri disentuh olehku. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang menuduhku tidak menyukai wanita, karena perlakuanku itu.
Yoshua, si pengusaha muda di bidang hiburan itu menyodorkan foto seorang wanita yang membuat keningku berkerut melihatnya. Sementara Bagas, si konsultan muda di bidang properti, hanya tersenyum melirik ke arahku.
Mereka menantangku untuk menjadikan wanita di foto itu sebagai pacarku selanjutnya. Sebelumnya aku tidak pernah menerima keusilan teman-temanku itu. Tetapi mereka memaksa menantangku yang selama ini tidak pernah memiliki pacar seorang artis atau selebriti seperti mereka.
Aku akhirnya menerima tantangan itu. Sebenarnya bukan karena paksaan Bagas dan Yoshua, tetapi karena wanita di foto itu adalah Mora, gadis yang pernah menolakku dulu.
Kembali pada Mora.
Dia mengancam akan memberitau media tentang hubungan kami. Aku benar-benar kesal dibuatnya. Aku sudah memutuskannya berkali-kali, tetapi dia masih kukuh dengan pendiriannya yang tidak menerima keputusanku karena dia merasa tidak memiliki kesalahan apa pun kepadaku.
Bahkan saat aku mengatakan kalau aku sudah dijodohkan, dia tidak mempercayainya dan mengatakan itu semua hanya akal-akalanku saja. Entah apa yang membuatnya sangat ingin mempertahankanku, padahal selama berpacaran, kami jarang sekali bertemu.
Sampai suatu waktu, Rian, asistenku, memberitau sebuah fakta yang mengejutkan. Aku memang menyuruhnya menyelidiki Mora, dan benar saja, dia hanya ingin memanfaatkanku. Dia ingin memanfaatkan harta dan kedudukanku untuk meningkatkan karirnya.
Dari Rian, aku tau dia sekarang sedang membangun rumah produksi yang tentunya membutuhkan modal dan sponsor yang tidak sedikit. Dan dari Rian pula, aku tau Mora sebenarnya membangun rumah produksi itu bersama Andreas, artis pendatang baru yang juga merupakan kekasih simpanannya. Andreas lebih muda dari Mora 10 tahun, sementara Mora seumuran denganku.
"Apa kau benar-benar yakin dia menginap disitu?"
Aku bertanya pada Rian ketika dia memberikan data-data mengenai Mora di meja kerjaku.
"Ya, Tuan. Orang yang kita suruh mengikuti Mora memberitaukan rencana pertemuan Mora dan Andreas besok malam di Hotel A."
"Bagus, besok kita kesana. Aku tidak sabar memergokinya bersama pacar mudanya itu dan mengakhiri drama Mora ini."
🖤🖤🖤
Pukul 21.30.
Aku kembali menghubungi Athena. Dia membuatku agak cemas karena tidak menjawabku dengan siapa dia ke hotel tadi. Dia baru menjawab panggilanku pada panggilan yang keenam. Sungguh gadis itu membuatku gila. Apa susahnya menjawab panggilan dariku sebentar saja?

KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN ATHENA MEET YOGA
RomanceAthena dan Yoga akan menikah. Mereka dijodohkan oleh kedua orang tua mereka yang sudah lama bersahabat. Malam itu, Athena menemukan calon suaminya sedang bertengkar dengan pacarnya. Ya, Athena baru mengetahui ternyata Yoga diam-diam sudah mempunyai...