"Apa kabar?" Leon membuka pembicaraan dengan menanyakan kabarku.
"Baik. Kamu?"
"Aku juga baik." Leon tersenyum kepadaku, senyum yang tidak pernah berubah, senyum yang kusuka. "Sudah lama kita tidak bertemu."
"Ya... 10 tahun?"
Leon tertawa kecil.
"Kudengar sekarang kamu jadi desainer?"
"Emmm... desainer masih amatir. Hehe..."
"Kau terlalu merendah, Athena." Leon tersenyum lagi. Itu senyum yang sangat kurindukan.
Apa yang terjadi sekarang? Apa aku merindukannya? Apa aku masih ada rasa untuknya? Setelah sekian lama aku tidak pernah merasakan getaran-getaran dan sekarang mereka tiba-tiba hadir lagi.
Pesawat lepas landas dan berhasil terbang menembus awan. Aku menatap ke luar jendela dan langit sudah mulai gelap.
"Jadi apa yang kau lakukan di Jakarta?" Leon bertanya dan membuatku berpaling kembali kepadanya.
"Ada bahan yang harus kutinjau besok sekalian mengunjungi butik. Kebetulan lusa juga aku ada undangan di sebuah acara fashion show."
"Wow, kau benar-benar hebat, Athena."
"Aku tidak sehebat itu." Aku tersenyum malu-malu.
Leon yang sekarang tidak banyak berubah dari Leon yang kukenal 10 tahun yang lalu. Wajahnya masih tetap tampan seperti dulu, hanya saja tubuhnya agak lebih berisi ketimbang dulu. Dia terlihat lebih menarik sekarang.
Hmmm... apa aku terlalu berlebihan memujinya? Apakah dia sudah berkeluarga? Jangan bilang aku sedang memuji-muji suami orang!
"Apa yang kau lakukan di Surabaya?" Aku bertanya kepada Leon.
"Urusan pekerjaan. Aku baru datang kemarin malam dan hari ini presentasiku sukses."
"Aku turut senang. Apa kau sekarang sudah menjadi seorang arsitek? Seperti impianmu?"
Tanpa kusadari mungkin aku terlalu antusias menanyakannya.
"Ya, aku punya perusahaan sendiri sekarang di bidang konstruksi."
"Wow, selamat Leon. Kau berhasil mewujudkannya sekarang."
"Kau pun juga, Athena. Kau berhasil mewujudkan keinginanmu."
Kami sama-sama tertawa kecil. Sudah lama rasanya aku tidak merasakan bahagia seperti ini.
"Kau sudah berkeluarga?" Leon tiba-tiba menanyakan statusku saat ini.
"Belum. Kamu?"
"Belum juga."
Entah mengapa, ada perasaan lega saat mendengar jawaban Leon.
"Tapi aku sudah bertunangan." Leon kembali menambahkan jawabannya yang membuatku merasa sedikit tidak nyaman.
"Oh... kau akan menikah?" Aku mencoba mengatur nada bicaraku sebiasa mungkin.
"Ya, 3 bulan lagi."
"Oh... selamat kalau begitu." Aku benar-benar tidak pintar berakting dan tidak bisa menyembunyikan ketidakrelaanku.
"Kau punya pacar?" Leon kembali menginterogasiku.
Aku tidak mau kalah darinya. Mungkin tidak masalah jika aku sedikit berbohong. Toh mungkin nanti kami tidak akan bertemu lagi dan dia akan melupakannya dengan cepat.
"Aku dijodohkan."
"Apa?"
"Ya, ayahku menjodohkanku dengan anak dari sahabatnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN ATHENA MEET YOGA
RomanceAthena dan Yoga akan menikah. Mereka dijodohkan oleh kedua orang tua mereka yang sudah lama bersahabat. Malam itu, Athena menemukan calon suaminya sedang bertengkar dengan pacarnya. Ya, Athena baru mengetahui ternyata Yoga diam-diam sudah mempunyai...