"Karena aku menginginkannya."
Jawaban Yoga yang singkat masih menimbulkan tanda tanya di pikiranku."Kenapa kau menginginkannya?"
Yoga menghembuskan nafasnya dengan panjang. Dia kembali memajukan tubuhnya melebihi meja tamu kecil yang membatasi tempat duduk kami berdua. Kini wajahnya hanya tersisa beberapa sentimeter dari wajahku.
Aku tidak bergeming dari tempat dudukku. Walaupun kurasakan wajahku panas dan pastinya memerah, tapi kuurungkan untuk mundur dari kedudukanku.
"K-kau mau apa?" Aku gugup saat wajahnya kurasakan sangat dekat.
"Kau gugup?"
"Berhenti disitu!" Tegasku sambil mendorong bahunya. Namun sia-sia, doronganku sama sekali tidak merubah posisinya.
"Aku menyukaimu Athena." Yoga mengecup keningku dengan lembut.
Mataku terbelalak. Seumur hidupku hanya ayah dan lelaki di hadapanku ini yang berani mencium keningku. Bahkan dengan Leon pun, aku tidak pernah berciuman dengannya.
Yoga meniup mataku dengan cepat. Hembusan nafasnya terasa segar mengenai wajahku. Seketika aku tersadar dari keterkejutanku tadi dan mulai kembali dengan emosiku.
"Tidak ada lelaki yang berani mencium keningku selain ayahku, Tuan Prayoga Wijaya!"
"Baguslah kalau begitu." Jawab Yoga santai.
Aku kembali terbelalak. Dia tidak mempedulikan interupsiku sedikit pun.
"Mulai hari ini kupastikan kau hanya bisa disentuh olehku, Nona Athena Paradiza."
Apakah ini sebuah ancaman?
🖤🖤🖤
Malam ini fashion show giliranku akan dimulai pukul 20.30. Sekarang aku sudah berada di backstage bersama Siska dan beberapa staf yang menangani model-modelku.
Mereka tampak sedang bersiap-siap, dan aku mengecek mereka satu persatu, kupastikan tidak ada yang kurang. Ya, aku memang agak perfeksionis.
Setelah kepergian Yoga dari butik tadi pagi, aku langsung melakukan tinjauan akhir untuk semua keperluan malam ini. Meskipun Yoga bersikeras tidak ingin pulang dan masih ingin bersamaku, tapi akhirnya dia mau pulang setelah aku berkata akan mempertimbangkan perjodohan kami kembali.
Dan seolah kembali seperti biasa, hari ini dia masih sering menghubungiku. Aku masih tidak mengerti apakah dia sudah benar-benar tergila-gila padaku sampai mengejarku seperti ini? Padahal kami baru saja bertemu. Sebentar, apa pesonaku begitu kuat di matanya? Ah, kan... aku jadi besar kepala.
Tanpa sadar aku menatap bayanganku di cermin. Di ruangan wardrobe ini kebetulan hanya ada aku sendiri. 'Aku terlihat sangat cantik.' Batinku, agak terlalu percaya diri memang, tapi sepertinya itu memang fakta. Hehe.
Aku mengenakan gaun berwarna navy dengan panjang selutut, berlengan pendek, dan agak terbuka di bagian punggung, tetapi potongan dadanya tidak terlalu rendah. Bagian atas gaunku menempel sempurna di tubuhku, sementara bagian bawahnya mengembang dari bagian pinggang sampai ke bawah.
Aku mengenakan make up minimalis yang tampak sangat sesuai dengan karakter wajahku yang agak chubby. Tubuhku bisa dibilang lumayan proporsional, tidak terlalu kurus, lumayan tinggi, dan agak berlekuk.
Orang-orang bilang aku cantik, tetapi aku cenderung termasuk golongan orang yang tidak murah senyum dan tidak ramah, sehingga kata mereka itu mengurangi tingkat kecantikanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN ATHENA MEET YOGA
RomanceAthena dan Yoga akan menikah. Mereka dijodohkan oleh kedua orang tua mereka yang sudah lama bersahabat. Malam itu, Athena menemukan calon suaminya sedang bertengkar dengan pacarnya. Ya, Athena baru mengetahui ternyata Yoga diam-diam sudah mempunyai...