"Jadi kita kembali ke hotel?" Aku bertanya pada Yoga sesaat kami duduk di dalam mobil.
"Ya, kita akan membereskan barang-barangmu dulu sebelum pulang."
"Kita pulang hari ini?
"Kau tidak ingin pulang? Kalau begitu kita bisa pergi ke rumahku dulu, mungkin kau mau menginap disana denganku?" Yoga tersenyum menggodaku.
"Jangan bermimpi, Yoga!" Aku mendorong pipinya menjauh.
"Hahaha... Kau lucu sekali saat wajahmu memerah, Athena." Yoga tertawa terbahak-bahak, sepertinya menggodaku adalah hobi barunya sekarang. Pffftt...
"Tunggu dulu, kau punya rumah di Jakarta?"
"Ya, 1 rumah dan 1 apartemen. Tapi aku lebih sering menginap di rumahku, karena suasananya lebih nyaman."
"Kau sering menginap disana?"
"Ya, kalau ada perjalanan bisnis disini, aku selalu menginap disana."
"Lalu kenapa beberapa malam kemarin kau menginap di hotel?"
"Ya kenapa lagi? Untuk menjalankan rencanaku menangkap basah Mora pastinya." Yoga meletakkan ujung telunjuknya di keningku yang mengkerut.
"Isshhh.. kau ini." Aku menjauhkan telunjuknya.
"Kau yakin tidak ingin berkunjung kesana? Aku yakin kau akan menyukainya." Kali ini Yoga serius.
"Mungkin lain kali?" Aku mencoba membaca raut wajahnya.
"Tidak, kita akan kesana setelah dari hotel, karena ada beberapa dokumen yang kutinggal di rumah itu." Aku tidak membantahnya dan dia membawa mobilnya melaju.
Kau tau bagaimana aku menghabiskan waktuku semalam?"
Aku agak curiga dengan pertanyaannya. Apa dia menyindirku yang melarikan diri tadi malam?
"Emmm... bagaimana?"
Yoga menghembuskan nafas panjangnya.
"Aku tidak bisa tidur tadi malam. Setelah aku keluar dari gedung itu dan tidak berhasil menemukanmu, aku pulang ke rumah, sementara Rian dan timnya masih mencarimu. Aku menenangkan diriku dan kuputuskan untuk mengendarai sendiri mobil ini untuk mencarimu. Aku menghabiskan waktu 3 jam untuk berputar-putar mencarimu tanpa arah, berharap kau pulang ke hotelmu tapi itu tidak terjadi. Rian dan timnya juga belum bisa menemukanmu. Pukul 2 pagi aku tiba di rumahku. Aku masih mencoba untuk tidak mengkhawatirkanmu. Aku mencoba memejamkan mataku tapi tidak bisa. Aku mencoba menyibukkan diri dengan pekerjaanku tapi sia-sia. Kau benar-benar membuatku gila, Athena."
Aku hanya memandangi wajah Yoga tanpa bisa berkata-kata. Sebegitu khawatir kah Yoga? Apa dia benar-benar menyukaiku?
"Sampai akhirnya Leon tiba-tiba menghubungiku, dia mengatakan kau ada di apartemen tunangannya. Aku terkejut, bagaimana bisa kau bersama mantan pacarmu, apa kau yang sengaja menghubunginya?"
"Tidak, kami tidak sengaja bertemu di gedung itu. Bukankah kau tadi mendengar sendiri dari Leon kalau dia sedang ada meeting disana?" Aku meyakinkannya.
Yoga mengangguk.
"Setidaknya aku tidak marah karena kau tidur di apartemen tunangannya, bukannya di apartemen Leon." Dia melirik ke arahku, wajahnya terlihat kesal.
"Hahaha... Kau lucu, Prayoga!" Kali ini aku yang menggodanya.
"Aku serius, Athena. Kau tau? Aku ingin menjemputmu saat itu juga, tapi Leon melarangku. Dia bilang kau butuh waktu beristirahat. Untuk kemaslahatanmu, walaupun berat hati akhirnya aku mengalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN ATHENA MEET YOGA
RomanceAthena dan Yoga akan menikah. Mereka dijodohkan oleh kedua orang tua mereka yang sudah lama bersahabat. Malam itu, Athena menemukan calon suaminya sedang bertengkar dengan pacarnya. Ya, Athena baru mengetahui ternyata Yoga diam-diam sudah mempunyai...