BAB 6 PENGUSAHA MUDA

19 2 0
                                    

Setelah menyelesaikan sarapanku, aku bergegas menuju butik dan bertemu dengan Siska. Siska adalah asisten sekaligus yang mengatur jadwalku untuk acara-acara yang di Jakarta.

"Kak, kita punya 8 stok dress yang bisa dipilih."

Siska menunjukkan 8 gaun yang tergantung di hadapanku. Rencananya memang ada beberapa setelan modis, gaun minimalis, dan gaun pengantin yang akan kutampilkan di fashion show kali ini.

"Oke, Sis. Aku suka yang warna maroon itu, sama yang putih itu kalo kita tambahkan aksesoris gold akan terkesan mewah."

"Yang abu-abu ini gimana, Kak?"
Siska mengangkat gaun simpel berwarna abu-abu muda.

"Aku pikir warnanya kurang bold. Agak kurang masuk aja gitu, kan kali ini kita ngambil tema warna bold."

Aku berpikir sejenak.

"Emmm... dua gaun yang warna hitam itu oke, Sis. Sama satu lagi... ah, itu yang warna navy, cantik."

Aku sudah memutuskan gaun-gaun yang akan ditampilkan.

"Baik, Kak. Aku siapkan gaun-gaunnya secepatnya. Setelah itu langsung kita fitting."

Siska membereskan gaun-gaun yang tergantung dan aku duduk di sofa sambil mengecek ponselku. Aku tidak menemukan pesan atau pun panggilan dari Yoga hari ini.

"Selamat pagi Kak Athena, Kak Siska..." sapa Yuni, salah satu karyawan saat memasuki butik.

"Pagi..." aku menengok jam tanganku dan waktu menunjukkan pukul 08.30. Biasanya butik dibuka pada pukul 09.00.

"Selamat pagi Kak Athena, Kak Siska..." selanjutnya Sarah dan Imel yang datang. Mereka berdua adalah kakak beradik yang juga karyawan-karyawanku. Di butik cabang ini aku sebenarnya mempunyai 10 orang karyawan. 3 orang berada di office, 2 orang kebersihan, dan 5 orang yang standby melayani pelanggan, namun salah satu dari mereka ada yang tidak masuk hari ini, dan yang satunya lagi terlambat karena ada acara keluarga.

Aku hafal semua nama-nama karyawanku. Meskipun jumlahnya tidak sedikit, tetapi aku berusaha menghargai mereka. Rata-rata usia mereka semua lebih muda dariku. Dan aku selalu menjaga hubungan yang baik dengan mereka.

"Pagi juga..." aku tersenyum kepada mereka.

"Kalian sudah dengar hot news malam tadi belum?" Sarah tiba-tiba memulai pembicaraan.

Aku menyimak pembicaraan mereka.

"Apa? Amora Olivia?" Pertanyaan Yuni membuatku mendongakkan wajahku memandangnya.

"Iya, kepergok di hotel kan sama pacarnya." Sahut Imel.

"Masa sih?" Kali ini Siska menimpali. Tampaknya hanya aku yang tidak mengenal sosok Amora Olivia sebelum kejadian malam tadi.

"Eh tapi pacarnya ganteng dong, pengusaha muda pula." Ucap Yuni.

"Bener, Yun. Aku aja langsung salfok, malah kepo-in instagramnya dan langsung follow dong. Hihihi..." Sarah terlihat sangat berbinar-binar.

Sebentar, apa yang mereka maksud Yoga? Dia punya instagram? Dia bahkan belum mem-follow akunku.

"Serius? Mana? Nama instagramnya apa?" Kali ini Yuni yang terlihat berbinar-binar.

"Sebentar, ini nih, namanya Prayoga_Wijaya." Sarah memberitau

"Aaaaa... ganteng banget!" Yuni berteriak histeris.

Siska yang dari tadi mendengarkan pembicaraan pun kepo juga. Oke, termasuk aku.

Aku membuka instagramnya dan melihat foto-fotonya. Kebetulan akun nya tidak dikunci. Yoga memang tampan dan tipe-tipe pria idaman wanita. Hmmm...

WHEN ATHENA MEET YOGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang