Jika bisa dikatakan secara jujur, salah satu pemandangan favorit Ji Eun semenjak menikah adalah ketika ia melihat Jungkook dalam balutan jubah mandi satin biru tua dengan rambut setengah basah yang hampir menutupi seluruh dahi. Wanginya campuran antara citrus, ocean dan sedikit floral, selalu setia mengelilingi area penciuman Ji Eun setiap malam setelah mereka bercinta. Biasanya pria itu akan berpura-pura mondar-mandir dihadapan Ji Eun sembari mengeringkan rambut, hanya untuk memamerkan kesempurnaan lekuk tubuh yang tersembunyi dibalik jubah mandinya. Istilah modernnya tebar pesona.
Seperti sekarang.
Dengan sedikit dehaman sebagai permintaan untuk diperhatikan, Jungkook menggeser pintu lemari pakaian dan memilah satu darisana. Membuka jubah mandinya seraya memunggungi Ji Eun hingga terlihatlah segaris vertikal panjang membelah kedua sisi punggungnya yang berotot.
Pemandangan seperti sekarang, tidak boleh disia-siakan.
"Kau tahu kau selalu sempurna dimataku." Puji Ji Eun menarik selimutnya sampai dada seraya melipat tangan.
Kepala Jungkook menyembul dari balik lubang kaus yang ia kenakan dan mengganti jubah mandi dengan celana piyama dalam hitungan detik. Secepat kilat ia bergabung bersama Ji Eun diatas singgasana mereka yang nyaman.
"Aku tahu. Walaupun kau mengatakannya satu tahun sekali aku tetap tahu hal itu." ujarnya mengangkat kepala Ji Eun dengan hati-hati dan meletakkan lengan dibawah tengkuknya sebagai bantal.
Praktis Ji Eun menoleh kearah Jungkook yang kini menatapnya dengan mata sebulat mata kelinci. Mengenai pemandangan lainnya yang menjadi favorit Ji Eun setelah menikah, adalah kedua mata dihadapannya sekarang yang memancarkan kemurnian dan ketulusan seorang Jeon Jungkook darisana.
Ji Eun tengah berpikir bagaimana kata pahlawan telah mengalami perluasan definisi yang signifikan, sehingga bukan lagi berbicara tentang seseorang yang menang didalam sebuah perang, melainkan seseorang yang berbesar hati mengorbankan seluruh kepunyaannya pada orang lain yang lebih membutuhkan.
Apakah Ji Eun fakir miskin?
Sial. Kenapa hatinya jadi sedikit melankolis setelah sesi bercintanya dengan Jungkook malam ini?
"Kurasa dokter berkulit pucat itu salah memberi obat." Kata Ji Eun masih menatap Jungkook yang kini memainkan helaian rambutnya dari samping.
"Kenapa memang? Apa yang kau rasakan saat ini?"
Ji Eun memundurkan wajah untuk menatap Jungkook lebih jelas lagi, "heran, kenapa kau jadi lebih tampan daripada kemarin? Mungkinkah efek obat dari dokter Min itu membuatku jadi budak cinta?"
"Budak cinta?" Ulang Jungkook tak mengerti.
Memang kedengarannya berita bahagia mendengar Ji Eun berkata seperti itu, tetapi juga.. mengkhawatirkan.
"Eoh, lihat aku lihat. Tidakkah kau merasakan tatapanku jadi lebih penuh cinta terhadapmu? Seperti bukan diriku, Jungkook."
"Memang sebelumnya kau membenciku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wife | Jungkook x IU
FanfictionSama-sama menjabat sebagai Direktur, ternyata membuat kehidupan rumah tangga Jungkook dan Ji Eun jauh dari kata damai. "Setahuku dulu waktu pacaran dia manis. Kenapa sekarang jadi seperti singa?" _Jungkook_