Chapter 13

849 111 31
                                    

Pagi yang indah. Fajar sudah menyingsing sejak beberapa jam yang lalu.

Ketika pintu kamar itu dibuka setelah Yeo Jin Go menekan bel ratusan kali, betapa terkejutnya ia mendapati bau alkohol menyeruak dari dalam dan balkon yang terbuka lebar. Padahal musim dingin mulai datang tapi nampaknya tak sedikitpun penghuni kamar VIP tersebut kedinginan.

Berdasarkan info yang ia dapatkan dari resepsionis pagi ini, Lee Ji Eun Sajangnim menginap di hotel mereka tadi malam, sesuatu yang sangat jarang terjadi selama ia bekerja disana.

"Brrrrr..." Gumam Jin Go merapatkan jas seraya mengedarkan pandangannya ke sekitar, "kau benar-benar kacau."

Ji Eun menyandarkan kembali kepalanya pada sofa setelah membuka pintu kamar dan meraih kembali botol minumannya kedalam genggaman.

Beberapa botol yang tergeletak diatas meja segera mencuri perhatian Jin Go hingga kedua matanya terbelalak lebar-lebar, "astaga sudah berapa botol yang kau habiskan dalam satu malam??"

"Kau tak bisa menghitungnya?" Tanya Ji Eun menurunkan kembali penutup mata beludrunya yang ia sangga diatas kepala.

"Tidak, tidak. Yang ingin kukatakan adalah apa yang sebenarnya terjadi sampai kau mabuk-mabukan seperti ini? Demi Tuhan apa kau berniat menguji kesabaran Tuan Jeon?"

"Dia sedang ada diluar negeri, kau lupa."

"Tapi bukan berarti kau bisa seenaknya pesta pora!"

"Ya! Butuh berapa menit sampai kau sadar bahwa aku sedang banyak pikiran dan bukannya pesta pora seperti yang kau pikirkan, sekretaris?!"

Jarang-jarang Ji Eun memanggilnya sekretaris, Jin Go menyipitkan mata sebelum ikut duduk disampingnya dan merebut botol minuman milik Ji Eun untuk kemudian disimpannya diatas meja. Membuat sang pemilik botol serta-merta berdecak kesal seraya menaikkan kembali penutup mata dan menatapnya nyalang.

Tapi Jin Go tak peduli. Lebih baik ia terkena marah selama beberapa menit lalu selesai daripada Tuan Jeon meneleponnya langsung dan mewawancarainya seperti polisi yang tengah menginvestigasi seorang pencuri.

Itu pernah terjadi. Waktu Ji Eun marah besar pada sang suami dan kabur dari rumah selama dua hari berturut-turut. Alhasil dirinyalah yang ikut disalahkan lantaran tak memberikan laporan apapun mengenai Ji Eun pada Tuan Jeon alias Jungkook.

Tidak, Jin Go tidak akan mengulang kesalahan yang sama.

"Aku tahu betul kalau dia pasti akan melakukan video call tiga kali sehari kalau sedang diluar negeri. Bagaimana jadinya kalau dia tahu kau mabuk seperti ini, Sajangnim!?"

"Dia sedang dalam rapat penting, kau tak perlu khawatir. Sekarang berikan minumannya padaku." Jawab Ji Eun melebarkan telapak tangannya didepan Jin Go, tetapi sang sekretaris tak berniat untuk melakukan apa yang diperintahkan.

"Bicaralah jika memang perlu, mungkin aku bisa membantumu."

"Kau bahkan belum pernah merasakan vagina diantara penismu bagaimana aku akan percaya kau akan menyelesaikan masalah rumah tanggaku?"

Luar biasa, Jin Go tersedak akibat penuturan Ji Eun yang terlalu jujur barusan. Sampai ia harus menepuk-nepuk dadanya sendiri agar napasnya kembali normal sebelum menatap Ji Eun nyalang. Mungkin lain kali Jin Go harus membelikan saringan guna memfilter semua kata-kata yang keluar dari mulut Sajangnim-nya.

Penyaring kopi atau penyaring wortel mungkin?

"Bukan itu tolak ukurnya! Kau tak bisa menilai pengalaman atau tingkat kedewasaan seseorang hanya dari vagina, Sajangnim!"

The Wife | Jungkook x IUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang