Chapter 18

1K 114 25
                                    

Warning!!

Mature content! Skip this if doesn't suit to your preferences.

**

Ji Eun selalu percaya pada apa yang dikatakan orang mengenai cinta sejati. 

Meski beberapa memungkirinya, ia percaya bahwa Romeo dan Juliet adalah sepasang kekasih yang memiliki kekuatan itu dibandingkan dua orang bodoh yang membunuh dirinya sendiri. Mungkin juga Ji Eun termasuk orang kuno dengan cara berpikir klise dimana ia beranggapan bahwa sekali orang mencintai, selamanya hati tak akan berpindah. Tetapi mungkin ada beberapa klausul yang perlu diindahkan dalam sebuah perjalanan cinta, hanya untuk membuktikan bahwa cinta sejati adalah benar adanya.  

Seperti yang baru saja dikatakan oleh Jungkook beberapa detik yang lalu. Kesabaran orang ada batasnya, Ji Eun tahu itu. Yang ia tidak mengerti adalah mengapa kata bercerai begitu mudahnya dilayangkan oleh Jungkook pada dirinya disaat ia baru saja ingin memperbaiki diri untuk menjadi seorang istri yang baik bagi seorang Jeon Jungkook.

Apakah ini semacam karma?

"Mungkin kita memang harus bercerai agar kita bisa memperbaiki apa yang salah dari kita. Bagaimana menurutmu?" kata Jungkook lagi memecah diam Ji Eun dihadapannya. Sukses membuat air mata Ji Eun menetes begitu saja tanpa bisa dicegah. 

"Itu yang kau inginkan pada akhirnya?"

"Apa kau menginginkan itu?"

Ji Eun diam lagi. Tak sanggup bicara karena sudah pasti suaranya akan pecah sebab ketakutannya yang menyeruak didalam diri.

"Kalau kau tidak menjawab, kuanggap kau setuju."

Satu helaan napas panjang Ji Eun terdengar seraya ia memutar tubuh dengan berkacak pinggang. Mencoba membuang seluruh campur aduk perasaannya ditengah kekelaman yang baru saja tercipta. 

"Jungkook, aku tak mengira kau akan jadi sebrengsek ini terhadapku."

"Kau mengatakan aku brengsek setelah semua pengorbanan yang kulakukan untukmu selama ini? Apa kau pantas mengatakan itu?"

"Dengar. Kau tak bisa semena-mena seperti ini, kau kira kau sanggup mengganti diriku dengan seribu wanita lain diluar sana?"

Jungkook mendenguskan tawa. Ia paham benar watak Lee Ji Eun-nya. Hanya saja bukan kalimat itu yang ingin ia dengar keluar dari mulut sang istri saat ini.

"Aku sedang memberikan opsi. Karena kelihatannya kita memiliki banyak kesalahpahaman yang harus diperbaiki."

"Itu tidak terdengar seperti opsi tapi sebuah ajakan untuk berpisah, apa kau idiot??"

Kali ini senyuman Jungkook mengembang begitu saja, "jadi apa bisa kukatakan kalau kau tidak ingin kehilanganku didalam hidupmu?"

Rahang Ji Eun mengeras pertanda ia tengah mengatur emosi. Ditatapnya Jungkook yang tengah mengangkat kedua alisnya menantang. Menantang Ji Eun untuk mengatakan sesuatu yang jarang ia nyatakan dari mulutnya sendiri.

"Apa aku perlu menjawabnya?"

"Jawab sekarang. Baru aku akan percaya kalau kau memang ingin kita bersama untuk waktu yang lama."

Jungkook menunggu Ji Eun dengan sabar. Agaknya wanita itu tengah mengalami pergolakan batin untuk hal yang jarang ia nyatakan sebelumnya. tetapi, Jungkook perlu melakukan ini untuk mengubah titik balik hubungan mereka kedepannya. 

"Ya," jawab Ji Eun dengan mata yang terpejam, "aku tidak ingin kehilanganmu. Jangan bercerai."

Jungkook tidak terlalu puas dengan reaksi yang diberikan oleh Ji Eun, "buka matamu. Tatap aku dan katakan sekali lagi dengan benar."

The Wife | Jungkook x IUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang