Chapter 22

1K 116 32
                                    

Dokter Yoongi menghela napasnya lelah. Tidak pernah ia merasa selelah ini, sepanjang hidupnya sebagai dokter kandungan.

Wajahnya tidak memiliki ekspresi, tetapi matanya jelas meneriakkan sesuatu seperti, "pabbo-ya?" (apa kalian bodoh?). Jungkook tidak berpikir apapun tentang tatapan menghakimi itu, tapi istrinya yang peka jelas merasa. Jadi Ji Eun menyipitkan mata dan melemparkan tatapan bengis pada pria porselain didepannya.

"Aku mendengarmu mengatakan sesuatu." ujar Ji Eun datar. Tangan Dokter Yoongi terangkat diudara, menggoyang-goyangkan alat pendeteksi kehamilan didepan pasangan suami-istri dagelan itu.

"Ini garisnya dua," katanya, "karet dua artinya nasi goreng pedas. Tapi kalau garisnya dua berarti?"

Pasangan Jeon itu berpandangan satu sama lain sebelum Jungkook yang berbicara, "hamil?"

"Pintar."

"Jadi benar Ji Eun mengandung anakku?" tanya Jungkook memastikan sekali lagi, saking tak percaya pada apa yang didengarnya.

"Iya. Anak manusia, bukan anak domba."

"Ya Tuhaaan," Jungkook menghempaskan punggungnya ke kursi tiba-tiba, membuat Ji Eun tersentak hingga menoleh kearahnya, "terimakasih Ji! Terimakasih dokter! Aku sangat menghargai kerja keras kalian selama ini. Aku-ya ampun-aku tak percaya hari ini tiba juga!"

Tangan semua orang dijabat, Jungkook terlihat seperti seorang mahasiswa yang baru saja lulus wisuda. Anak rambutnya jatuh kedepan dan itu membuatnya jadi semakin seksi.

Sementara disampingnya, aura kekelaman mulai muncul. Sangat kontras dengan kebahagiaan yang terpancar dari wajah Jungkook. Ji Eun terpaku dengan kekhawatiran yang amat sangat. Bahkan bibirnya digigit karena beberapa reka adegan muncul didalam kepala.

"Eh, aku pernah dengar katanya waktu melahirkan organ kita digunting tanpa dibius!"

"Oh ampun, malah katanya organ kita robek sampai pantat! Tergantung berat anaknya, kalau badannya besar, maka keluarnya juga butuh banyak pengorbanan!"

"Hei, kalian tahu Nyonya Choi? Katanya dia pantang operasi caesar dan waktu pembukaan kelima dia sudah pingsan lantaran tidak kuat menahan sakit!"

"Iya ya. Rasanya seperti dua puluh tulang rusuk kita patah dalam waktu bersamaan! Ji Eun Sajangnim, kenapa kau diam saja dari tadi??"

"Aauuuhh!" Ji Eun tiba-tiba jatuh terduduk dari kursinya dengan panik yang menyerang. Membuat Jungkook dan Dokter Yoongi yang sedaritadi terlibat diskusi segera memeriksanya dibawah lantai.

Jarang-jarang Jungkook melihat istrinya sepanik sekarang, dia tak tahu apa sebabnya. Tapi dengan lembut Ji Eun ditariknya berdiri dan didekapnya erat-erat, "ada apa sayang?"

"T-Tidak. Tidak ada apa-apa. Ayo pulang, sekarang kita sudah tahu hasilnya bukan?"

Jungkook mengernyit keheranan, "apa kau sakit? Gelagatmu tampak aneh?"

"Dia hanya terlalu bahagia. Seorang istri biasanya berekspresi aneh begitu mereka tahu bahwa mereka akhirnya hamil." sela Dokter Yoongi sembari menulis beberapa resep diatas kertas. Perkataannya itu membuat Ji Eun komat-kamit dirundung kesal karena dokter itu tampak sok mengerti dengan apa yang dirasakan oleh Ji Eun sekarang.

Iya, Ji Eun bahagia. Tapi rasa bahagianya kalah dengan penampakan gunting yang tergeletak dipinggir meja Dokter Yoongi dengan manis. Bahkan dia merinding ketika membayangkan apa yang gunting sejenis itu bisa lakukan pada dirinya nanti.

"Ju-Jungkook, aku lapar. Ayo makan." pinta Ji Eun mencubit lengan kemejanya tiba-tiba. Pria itu mengangguk-angguk sambil mengajak Ji Eun berdiri.

"Tentu. Kita mampir ke kafe dekat rumah darisini. Ini hari Minggu, pasti ramai orang kesana."

The Wife | Jungkook x IUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang