Happy Reading
—————
Sepulang dari mesjid Rafka langsung siap-siap untuk pergi ke sekolah. Saat ingin menggunakan seragam sekolahnya, ia tidak menemukannya.
"Perasaan kemaren seragam gue di gantung di belakang pintu deh. Tapi sekarang kenapa gak ada?" monolog Rafka.
Rafka sudah mencari seragamnya kemana-mana. Bahkan kain yang awalnya tersusun rapi di dalam lemari mendadak kacau akibat ulahnya.
"Seragam gue siapa yang nyuri woi!"
BRAKK!
"Astaghfirullah!" Rafka terlonjak kaget karena bantingan pintu yang cukup kasar.
"Maaf Raf, seragam kamu yang di gantung di belakang pintu udah saya cuci barusan. Sekarang kamu pakai seragam yang baru ini aja ya," ucap Kaysa dengan napas yang masih tersengal-sengal.
"Habis maraton ya Kay? Sampai ngos-ngosan gitu," tanya Rafka mengambil seragam itu dari tangan Kaysa. "Oh iya, kenapa di cuci seragam gue?"
"Baunya gak enak, bau keringat."
"Masa iya? Gue yang pake kenapa gue gak kecium sama sekali ya."
Kaysa mengedikan bahunya acuh dan memilih masuk kedalam kamar mandi. Dan bersiap-siap juga untuk pergi ke sekolah.
Tidak butuh waktu yang lama bagi Kaysa siap-siap. Kini ia sudah lengkap dengan pakai putih abu-abunya dan hijab lebar dan panjang yang menutupi tubuhnya.
"Kenapa masih pake baju sekolah lo yang lama?" tanya Rafka memperhatikan tampilan Kaysa.
"Kan saya belum dapat seragam dari sekolah kamu Raf. Jadi sementara waktu saya pakai seragam sekolah lama saya. Kalau udah nyampai di sekolah, baru saya beli seragam yang sama kayak seragam yang kamu pakai sekarang."
Rafka hanya membulatkan mulutnya berbentuk huruf "O" lalu berjalan menghampiri lemarinya dan mengeluarkan salah satu hoodienya dari sana.
"Pakai," suruh Rafka memberikannya kepada Kaysa.
Kaysa mengerutkan keningnya tapi tetap mengambil hoodie itu dari Rafka.
"Ini buat apa?" tanya Kaysa polos.
"Buat di pake lah Kay ... ya kali buat lap meja," jawab Rafka gemas sendiri melihat tingkah gadis di depannya ini.
Kaysa tersenyum. Dan memakainya. Walaupun kebesaran setidaknya bisa memberikan kehangatan baginya. Apalagi cuaca sangat dingin, hujan mendadak turun dan mengguyur sebagian daerah ibu kota.
"Lucu juga lo pake baju gue kek gitu. Keliatan banget kecilnya, kayak tuyul," ucap Rafka cekikikan.
Kaysa mengerucutkan bibirnya lucu, dan itu tidak pernah luput dari perhatian Rafka. Sampai sekarang Rafka masih belum percaya kalau ia sudah menikahi anak orang.
Padahal Rafka masih ingat betul saat mulutnya ini mengatakan pertemuan selanjutnya mereka akan menikah. Ternyata perkataannya malah menjadi nyata, ia telah mempersunting Kaysa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFKAYSA
Teen FictionSEQUEL : BADBOY VS GADIS BERCADAR [Sebelum baca cerita ini lebih baik baca Badboy Vs Gadis Bercadar dulu ya.] ----------- Pernikahan. Mungkin takdir sangat lucu mempertemukan aku dan kamu. Kamu seorang laki-laki yang sangat baik, dan aku adalah se...