S e p u l u h

1.9K 273 83
                                    


Happy Reading

—————

Jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Rafka dan Kaysa baru saja sampai di apartemen mereka karena ada yang kecelakaan membuat jalanan menjadi macet.

Rafka dan Kaysa pun tidak jadi singgah ke indomaret. Karena jalan yang macet tidak memungkinkan Rafka dengan mudahnya memutar mobilnya untuk masuk kedalam area tempat pembelanjaan tersebut.

Setelah mendengarkan suara nip mereka berdua langsung masuk kedalam dan kembali menutup pintu. Sebelum masuk mereka tidak lupa juga mengucapkan salam terlebih dulu.

"Selamat datang di apartemen kita Kay, eaaa. Apartemen kita Kay, garis bawahi ya! Apartemen kita." Tekan Rafka begitu semangatnya.

"Iya Raf, punya Rafkaysa," jawab Kaysa berjalan mendekati sofa dan meletakkan tasnya disana.

Mata Kaysa masih liar memandangi setiap sudut ruangan ini. Terbesit rasa kagum dalam diri Kaysa melihatnya. Apartemen ini sangat luas dan bersih, semua perabotan tersusun dengan rapinya.

"Raf, ini apartemen kamu kenapa luas banget sih?" Kaysa masih kagum melihatnya.

Rafka yang baru saja duduk di sofa hanya tertawa mendengarkan pertanyaan konyol dari Kaysa.

"Iya Kay, soalnya sengaja aja gitu beli apartemen yang luas. Biar bisa nampung Eksa, Dito, Dino sama Rian kalau mereka main kesini. Biar mereka bisa main sesuka hati mereka tanpa merusak barang-barang gue di kamar."

"Hmm ... tapi ini kelewatan luas Raf buat kamu tinggalin. Pasti pas bersihinya repot ya?"

"Dulu sih iya, sekarang kan ada lo yang bakal bantuin gue buat beres-beres. Jadi gue udah punya temannya, gak sendirian lagi."

Kaysa mendekat dan ikutan duduk di sebelah Rafka tapi tetap menyisakan jarak.

"Iya deh nanti gue bantuin buat beres-beres. Lagian itu udah jadi kewajiban gue juga buat ngurusin semuanya, kan gue sekarang udah jadi istri lo. Jadi gue gak bisa santai lagi kayak dulu."

Rafka tersenyum dan mengusap kepala Kaysa, "siapa bilang lo gak bisa santai?"

"Gue sendiri."

"Kalau lo capek, lo bisa istirahat gak usah capek-capek. Masalah beresin mah gampang. Gue aja yang tinggal tiga tahun disini bisa bersihin sendiri. Paling lama satu jam semuanya udah beres."

"Semoga gue juga bisa kayak lo Raf, soalnya kan gue mageran. Apa-apanya Mama yang urusin semuanya, mulai dari masak, nyuci, bersihin rumah. Pokoknya gue terima siap aja selama ini," curhat Kaysa  karena dulu Kaysa emang di manjain di rumah.

"Gak papa Kay, kalau lo mageran boleh kok. Tapi kalau mageran masak jangan ya ... ntar gue lapar gak ada makanan. Kan bisa kurus kering anak Bunda Ayla jadinya."

Kaysa terkekeh pelan dan meraih coklat yang terletak di atas meja. Lalu memakannya.

"Tenang aja Raf, gue gak bakalan malas-malas lagi kok. Setiap hari gue bakalan masakin buat lo, semua kebutuhan lo bakalan gue urus juga kok. Lagian gue juga gak mau lo kurus apalagi kayak gak terurus gitu. Kan posisi Bunda Ayla udah gue ambil alih sekarang."

RAFKAYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang