Happy Reading—————
"BUKAN SIAPA-SIAPA TAPI MINTA DI PRIORITASKAN, SIAPA ITU?" Sorak Dino membahana.
"GUE!" Jawab Dito dan Rian kompak.
"HAHA DASAR GAK TAU DIRI KALIAN. GAK MALU TUH, BUKAN SIAPA-SIAPA TAPI MINTA DI PRIORITASKAN."
"MALU DONG! HARGA DIRI KALIAN DIMANA? SEBENARNYA KALIAN BISA BEDAIN YANG MANA DI PRIORITASKAN SAMA YANG MANA RESPONSNYA BAIK KARENA KASIHAN GAK SIH?"
"GAK TAU. KARENA GUE PIKIR DIA BAIK SAMA GUE BERARTI DIA JUGA CINTA SAMA GUE."
"HAHAH BODOH KALIAN. BAIK BUKAN BERARTI CINTA. MAKANYA JANGAN AMBIL KESIMPULAN SENDIRI. DI GHOSTING BARU TAU RASA!"
Mendadak kelas menjadi heboh karena kelakuan Dino, Dito dan Rian. Dan kalian sama-sama tau sendirilah mereka tengah menyindir anak kelasnya. Siapa lagi kalau bukan Celine, bukannya mereka benci kepada gadis itu. Tapi mereka hanya suka menganggu Celine. Kalau kalian beranggapan Celine marah, kalian salah besar karena gadis itu tidak akan marah sedikit pun. Sindiran atau candaan yang di lontarkan mereka Celine sudah terbiasa ia tidak peduli. Yang terpenting ia masih tetap bisa bersama Rafka terus-terusan.
Kaysa baru saja sampai di kelas langsung saja mendapatkan sambutan hangat dari teman-teman barunya. Kecuali Celine yang tampak bodo amat.
"Good morning Kaysa cantik," sapa Rian berlari menghampiri Kaysa dan menarik kursi Kaysa kebelakang agar gadis itu dengan mudah untuk duduk.
Sedangkan Dito sudah datang dengan membawa cokelat untuk Kaysa.
"Ini buat Kaysa cantik."
Kaysa tersenyum dan menerima coklat pemberian dari Dito. Walaupun agak aneh dengan kelakuan dua laki-laki di depannya ini, Kaysa masih tetap menghargainya.
"Makasih Dito."
"Sama-sama Kaysa cantik," balas Dito masih berdiri di depannya. Laki-laki itu terus memamerkan deretan gigi rapinya dan begitu juga dengan Rian.
"Hmm, kalian bisa geseran dikit gak? Gue mau keluar kelas soalnya," ucap Kaysa sudah berdiri dari posisi duduknya.
"Boleh Kay, tapi itu anu ... hm itu loh Kay, hm ... kita itu anu, hmm ... pengen pinjam hm itu ... buku tugas fisika lo boleh gak?" tanya Dito akhirnya menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan kepada Kaysa.
Kaysa terkekeh pelan, dari awal Kaysa sudah curiga melihat gerak gerik dari Dito dan juga Rian.
"Boleh kok," sahut Kaysa mengeluarkan buku tugasnya dari dalam tas dan memberikannya kepada Rian dengan senang hati Rian menerimanya dan mengucapkan beribu terimakasih banyak kepada Kaysa dan begitu juga dengan Dito.
"Makasih banyak Kay, lo emang paling cantik di kelas ini, yang lain mah lewat karena kecantikan lo yang paripurna ini," puji Rian berlebihan. "Sering-sering kasih kita contekan ya Kay?" lanjutnya cengengesan dan di iyakan oleh Dito.
"Iya sama-sama, nanti kalau udah selesai buku gue kalian tarok di dalam laci aja ya."
"Siap Kaysa cantik."
Kaysa hanya menanggapi dengan senyuman. Lalu ia berajak dari sana menuju toilet, mendadak Kaysa pengen cuci muka padahal masih pagi. Tapi rasanya muka Kaysa terasa panas, mungkin ini efek naik ojek ke sekolah.
Jangan heran kenapa Kaysa naik ojek, karena Kaysa lebih suka naik ojek dari pada angkot. Dengan ojek Kaysa bisa lebih cepat sampainya di tempat tujuan.
Selesai mencuci muka Kaysa keluar dari toilet dengan wajah yang masih ia biarkan basah. Kaysa tidak me lapnya karena malas.
Sepanjang jalan Kaysa selalu di tatap oleh murid-murid yang lainnya. Mungkin mereka merasa heran melihat Kaysa pagi-pagi begini sudah mencuci mukanya. Kaysa tidak mau ambil pusing, ia tetap berjalan dengan santainya dan sesekali melemparkan senyumanya kepada siswi berhijab yang terang-terangan menyapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFKAYSA
Teen FictionSEQUEL : BADBOY VS GADIS BERCADAR [Sebelum baca cerita ini lebih baik baca Badboy Vs Gadis Bercadar dulu ya.] ----------- Pernikahan. Mungkin takdir sangat lucu mempertemukan aku dan kamu. Kamu seorang laki-laki yang sangat baik, dan aku adalah se...