S e b e l a s

1.7K 244 71
                                    

Hayo, siapa nih yang belum tidur jam segini?

Trus siapa juga yang nungguin kelanjutan cerita RAFKAYSYA?

Coba komen dulu, kalian baca cerita ini jam berapa 💬

Happy Reading

—————

Bibir Kaysa cemberut dari tadi. Benar-benar Rafka ini, katanya mau cari makan tau-taunya di ajak mancing belut malam-malam begini. Apalagi ini di sekitar pesawahan, sampai kaki Kaysa sudah kotor karena lumpur. Kalau tau begini mendingan Kaysa melanjutkan sesi merajuknya daripada harus memancing belut di tengah sawah.

Dan yang membuat Kaysa tambah kesal adalah Dino juga ikut-ikutan pergi memancing belut. Walaupun disini ramai dan di khususkan untuk memancing belut, tetap saja Kaysa merasa risih karena sorakan dari orang-orang yang berhasil mendapatkan belut. Dari banyaknya pengunjung disini, hanya Kaysa sendiri yang perempuan.

"Kay, suapin mie ayamnya lagi dong," suruh Rafka masih fokus dengan umpan untuk menangkap si belut.

"Benar-benar lo Raf, kalau tau begini mendingan gue milih masak di rumah. Daripada makan di tengah-tengah sawah kayak gini. Udah dingin, berisik pula."

"Biar romantis Kay, kapan lagi kita makan di tengah-tengah sawah kayak gini."

"Romantis apanya sih? Ini itu di luar ekspektasi gue tau. Gue pikir tadi itu kita makan di restoran atau gak di pinggiran jalan gitu. Tau-taunya di sawah, trus di temanin sama belut juga. Kan gue geli liat belutnya, udah kayak ular aja itu belut."

"Lah masa? Lucu gini," balas Rafka sambil mengakat salah satu belut yang ia dapatkan lalu menyodorkan kepada Kaysa. "Liat Kay, licin kan? Gak ada jerawatnya, mulus pula. Kurang putih aja ni belut sebenarnya. Kalau putih mah mungkin lo kalah cantik sama belut ini."

"Pffttt, buset dah Raf. Lo bandingan Kay sama belut. Astaghfirullah ngakak gue," sahut Dino menahan tawanya.

"Bukan bandingin Din, tapi coba lo liat mainan baru gue ini. Cakep-cakep semua anjir! Mulus-mulus lagi, gak ada yang jelek. Soalnya yang jelek wajah lo, wahaha."

Tawa Rafka menggelegar kemana-mana. Mendengarkan tawa ngakak dari Rafka para pengunjung lainnya juga ikut ketawa. Entah apa yang di ketawakan  yang penting mereka ikut andil dalam tertawa.

"Gue mau pulang. Gue gak betah di sini Rafka," rengek Kaysa menarik-narik tangan Rafka agar pergi dari sini.

"Bentar lagi Kay, gue baru dapat 10 belut. Kan target gue pengen dapat 25, jadi gue harus cari 15 belut lagi."

"Buat apa sih Raf belutnya?"

"Buat gue jual lah Kay, mayan dapat duit."

"Bangkrut lo sekarang?" tanya Dino.

"Gak sih, tapi gue itu bercinta-cinta--"

"Bercita-cita bodoh!" potong Dino membenarkan perkataan Rafka.

"Hooh, itu maksud gue Din."

"Bercita-cita apa lo?"

"Bercita-cita ternak belut di belakang rumah Bunda. Biar Bunda punya teman, haha."

RAFKAYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang