L i m a b e l a s

1.8K 296 44
                                    

Sider? Gak capek apa jadi sider mulu, hm?

Sesekali kasih ini buat aku ini 🌟💬 boleh gak?

Dari situ kalian bisa ngehargain karya seseorang. Aku gak minta yang aneh-aneh kok aku cuman minta vote sama comment dari kalian. ☺

.

Buat yang paham aja :)

.

Happy Reading

—————


Tidak terasa waktu cepat berlalu, kini usia pernikahan Rafka dan Kaysa sudah genap satu bulan. Hubungan mereka pun semakin erat, ya walaupun saat ini hati mereka belum jelas. Tapi asal kalian tau Kaysa sudah mulai memantapkan hatinya untuk Rafka. Ya begitu lah wanita, disaat dirinya merasakan kenyamanan dan disitu lah hatinya berperan.

Kaysa kini tengah sibuk memasak didapur di temanin belut-belut kesayangan Rafka yang semakin hari semakin licah saling melilit satu sama lain.

Semenjak Rafka mengilai hobinya ternak belut membuat Kaysa menjadi ketagihan juga bermain dengan belut-belut itu. Apalagi belut itu masih berukuran sangat kecil. Sangat mengemaskan dimatanya.

"Assalamualaikum," salam Rafka tersenyum manis dan menghampiri Kaysa di dapur.

"Wa'alaikumussalam Raf, tumben lama pulangnya?" jawab Kaysa seraya meraih tangan Rafka lalu menciumnya. Ya, Kaysa membiasakan dirinya untuk mencium tangan Rafka saat berpergian ataupun Rafka baru pulang dari mesjid.

"Iya Kay, tadi itu ada sedikit musyawarah di mesjid. Rencananya bakalan diadakan MTQ gitu. Makanya para pengurus dan masyarakat sekitar di kumpulin buat bahas acara itu."

"Wah keren dong Raf, MTQ nya tingkat apa aja tuh?"

"Anak-anak, remaja, dewasa sama lansia Sya."

"Asik, gue mau ikut," ucap Kaysa bersemangat.

"Emangnya suara lo bagus?"

"Alhamdulillah bagus lah Raf, gini-gini gue sering dapat juara pas MTQ tau. Bukannya gue sombong ya ... kalau udah ada yang mengadakan MTQ gitu pasti gue selalu di undang."

"Tapi kok gue kurang percaya ya Kay."

"Nanti kita tes aja, kalau lo merinding dengar suara gue. Siap-siap aja isi dompet lo gue kuras semuanya. Hitung-hitung manjain istri gitu Raf," ucap Kaysa terkekeh pelan.

"Dasar ... itu mah mau lo, Kaysayang," ucap Rafka gemas sendiri dibuatnya.

"Rafka mah suka banget panggil Kaysayang. Tapi Rafka sendiri belum sayangkan sama Kay?"

Deg

Rafka langsung bungkam seribu bahasa akibat pertanyaan yang dilontarkan Kaysa barusan. Entah kenapa ia mendadak bisu kalau Kaysa sudah bertanya perihal hati.

Kasya yang sadar akan perubahan raut wajah Rafka. Dengan lembut Kaysa menggenggam tangan lelaki itu.

"Udah gak usah di pikirin Raf. Namanya juga perasaankan, gak bisa buat di paksain. Tapi kalau Rafka nanya tentang perasaan Kay ke Rafka. Jawabnya itu, Kay udah mulai cinta sama Rafka, mudah-mudahan aja cinta Kay seutuhnya buat Rafka. Jadi di pikiran Kay cuman ada Rafka, Rafka dan Rafka selalu," ucap Kaysa tersenyum lebar bahkan kini Kaysa sudah memeluk erat tubuh Rafka.

Rafka tersenyum dan membalas pelukan hangat dari Kaysa.

"Bantu gue ya Kay, agar bisa cinta sama lo."

RAFKAYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang