18 - 'Perseteruan'

5.9K 905 552
                                    

Tara memasuki mobilnya dengan lesu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tara memasuki mobilnya dengan lesu. Wajahnya menunjukkan raut wajah lelah. Pagi tadi, seharusnya ia menghadiri matkul yang ada, tetapi tiba-tiba saja Jingga menghubunginya, memberitahu jika Alvey membuat masalah. Seharusnya yang datang adalah orang tua mereka, tetapi karena tak ada, akhirnya Tara yang diminta untuk datang, mau tak mau harus menerima informasi yang membuatnya terkejut bukan main.

Dering ponsel mengalihkan perhatiannya. Sang ayah—Rama—menghubunginya. "Iya, Yah?" tanya Tara setelah mengangkat teleponnya.

"Gimana, hasilnya udah keluar?" tanya Rama yang memang sudah tahu masalah tentang Alvey.

"Belum. Keluarnya nggak jadi sekarang, tapi besok."

"Terus sekarang Adik kamu gimana? Tadi sempet kamu marahin?"

"Jingga yang marah, bukan aku," jawab Tara dengan santai.

"Tapi kamu nyuekin dia, 'kan? Ayah tau sifat anak-anak Ayah kalo lagi marah atau kecewa gimana."

Tara menghela napas agak kesal. "Emangnya siapa yang nggak bakal kaget waktu dapet kabar buruk kayak gitu?"

"Kamu percaya?" Pertanyaan Rama yang satu ini membuat Tara terdiam untuk beberapa saat. "Sebelumnya Alvey bilang apa sama kamu? Enggak mungkin Alvey diem aja waktu kamu atau Jingga ngungkapin kekecewaan kalian."

"Alvey ngelak, bilangnya dia nggak make."

"Hmm, terus, buat masalah yang di klub?"

Tara sebenarnya tidak benar-benar marah soal klub. Ia hanya kecewa karena Alvey berbohong padanya. Sebelumnya Alvey menceritakan tentang Vio yang pergi ke sana dan ketahuan oleh salah satu temannya. Padahal ternyata Alvey sendiri yang masuk ke tempat tersebut.

Lagi, yang Tara sesalkan adalah bagaimana cara Alvey membantu temannya. Ia marah karena sekarang sang adik malah terkena imbasnya. Niat Alvey mungkin bagus, tetapi Tara tidak senang jika adiknya itu harus kecipratan masalah.

"Tara, soal foto Alvey yang pegang vodka, kamu bisa jelasin semuanya. Cukup kasih tau ke sekolah, bilang kalo adik kamu nggak mungkin minum vodka."

Tara mengernyitkan dahinya. "Ayah tau dari mana kalo Alvey gak mungkin minum? Jelas-jelas tangannya aja pegang vodka."

"Kamu sama Jingga mungkin belum tau ini. Alvey itu alergi alkohol. Kalo dia beneran minum, mungkin dia udah berakhir di rumah sakit sekarang."

"Maksud Ayah?" tanya Tara.

"Kamu inget kan dulu waktu kamu sama Jingga masih SD, Ayah ajak adik kamu pergi ke luar kota. Alvey pernah nggak sengaja minum alkohol punya temen ayah yang nonis. Alhasil adik kamu dirawat dan itu yang buat Ayah pulang telat. Kamu bisa ambil buktinya di kamar Ayah, keterangannya masih Ayah simpen."

Setelahnya Tara terdiam. "Soal Alvey yang ditemenin banyak cewek, jangan percaya. Kamu tau Adik kamu gimana. Alvey bilang dia pergi ke sana buat bantuin temennya, 'kan? Kalo Alvey berakhir kayak gitu udah pasti ada hal yang terencana, entah ulah siapa."

Alvey Diansa [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang