5 - 'Pacar'

7.3K 977 174
                                    

Mpls hari pertama berjalan lancar dan kini para peserta didik sudah dipulangkan tepat pukul empat sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mpls hari pertama berjalan lancar dan kini para peserta didik sudah dipulangkan tepat pukul empat sore. "Mau bareng gue aja, Al? Bokap lo masih lama nggak?" tanya Budi.

Alvey menggeleng. "Udah di jalan daritadi. Lo temenin gue dulu, biar gue gak keliatan kayak orang yang gak punya temen. Males kalo harus scroll HP doang, terus pura-pura sibuk."

"Iyaiya, gue tunggu."

Alvey kemudian mengirim pesan pada Rama--sang ayah--memintanya untuk lebih cepat lagi.

"Budi!"

Alvey menoleh kala seseorang memanggil Budi. Tentu saja Alvey tahu siapa mereka, itu adalah Ahmad dan juga Tono, teman sekelasnya.

"Eh, Bud. Kita gak satu ruangan, ya? Kayaknya dipisah deh, dicampur sama kelas lain," kata Ahmad, membuka masker dan menunjukkan cengirannya.

"Iya. Gue tadi di ruangan GWS-D sama Alvey," jawab Budi.

"Alvey?"

Sontak saja kedua orang tersebut menoleh pada Alvey yang masih sibuk dengan ponselnya. Ahmad kemudian mendekat dan merangkul bahunya. "Ooh, jadi elo si rangking pertama waktu semester satu kemaren?"

Seorang cowok yang berdiri tak jauh dari Alvey menoleh kala Ahmad memanggil Alvey dengan sebutan 'si rangking pertama'. Sorotan matanya tajam, seolah tak terima dengan pernyataan tersebut.

Alvey tersenyum tipis menanggapi perkataan Ahmad. Jujur saja ia tak suka dengan kalimat yang dilontarkannya.

"Kenalin, gue Ahmad Fahreza, dia Abdul Tono," ucap Ahmad mengulurkan tangannya, hendak berjabat tangan.

"Kita kan udah saling kenal. Di zoom juga gue pernah diskusi bareng kalian, ngapain kenalan lagi?" Nada bicara Alvey terdengar kurang bersahabat. Ia memang seperti itu, terlampau cuek untuk orang yang belum dekat dengannya. Kecuali jika memang sudah benar-benar sangat dekat seperti Budi.

"Beda lagi, dong, Vey. Itu kan lewat online. Belum lagi lo gak pernah nyalain kamera, lo udah kenal mereka, merekanya yang belum kenal lo," kata Budi.

Alvey pun terpaksa membuka maskernya kemudian membalas tangan Ahmad dan juga Tono, saling berjabatan.

"Wah, beneran ganteng ternyata. No, Putri bakal oleng gak nih?"

"Berisik, Mad."

Ahmad tersenyum kembali berceloteh, "Dari awal masuk SMA kita nggak pernah ketemu. Temen sekelas yang lain kan udah face to face pas bulan Oktober kemaren buat main bareng diem-diem. Waktu itu kenapa nggak ikut?"

Alvey Diansa [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang