20 - 'Maaf'

8.3K 996 680
                                    

Jingga keluar dari klub dengan emosi yang tak terkendali, baru selesai melihat rekaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jingga keluar dari klub dengan emosi yang tak terkendali, baru selesai melihat rekaman. Wajah cowok jangkung itu menyiratkan marah, kecewa juga kesal.

"Bang! Lo mau ke mana?" teriak Budi yang menyusulnya keluar, hendak mengikuti Jingga, tetapi Haje menahannya lantas menggelengkan kepala pelan.

"Jangan. Dia pasti mau ketemu Vio. Biarin dia selesain masalahnya," ujarnya kemudian kembali masuk menghampiri Tiara seraya berkata, "Gue minta salinannya."

Jingga berjalan dengan cepat. Agak menyesal karena telah meninggalkan motornya di sekolah dan lebih memilih ikut di mobil Haje. Di tengah perjalanan, ia teringat akan semuanya. Rekaman tadi menunjukkan presensi Kamal. Itu yang dimaksud Alvey, kalau keberadaannya di klub ada sangkut pautnya dengan masalah temannya yang satu itu.

Awalnya yang terlihat hanyalah keributan antara Kamal dengan orang-orang tak dikenal. Sampai akhirnya Kamal meninggalkan tempat tersebut dengan seorang cewek sementara Alvey masih di sana. Ada yang menyeretnya ke dalam toilet dan berakhir keluar dalam keadaan tak sadarkan diri dengan salah seorang cewek dan dua orang cowok lainnya. Kejadian selanjutnya, sesuai tebakan, itu semua hanyalah rekaan. Cewek itu--Viola yang membuat Alvey terlihat seperti pemabuk dan menyuruh teman-temannya untuk bersandar pada Alvey yang dalam keadaan tak sadar.

Jingga mengeratkan kepalan tangannya. Semuanya terulang di benaknya. Di mana ketika Alvey pernah membahas sesuatu tentang Vio. Saat Alvey meminta dirinya untuk putus dengan Vio dan berkata bahwa dia menjalin hubungan dengan cowok lain. Lalu waktu Alvey berusaha membuatnya untuk percaya tetapi ia mengabaikannya.

Dan yang masih baru, ia melihat percakapan toxic itu dengan mata kepalanya sendiri. Jingga juga teringat akan kejadian tadi malam. Ia menghubungi Vio, namun yang mengangkat malah seorang pria dewasa--lebih seperti orang tua. Dan ada saat di mana Vio tak sengaja masuk ke dalam panggilan yang tengah terhubung, memanggil pria tersebut. Jingga frustrasi dengan semuanya. Ia berhenti sejenak, tanpa ragu berteriak menumpahkan amarah, tak peduli dengan tatapan aneh orang-orang.

"ARGHHHH! LO BEGO JINGGA!! LO BODOH!!!"

★★★

Tara melamun dengan tatapan kosongnya, masih terkejut dengan kejadian sebelumnya, kala ia mendapati Alvey dalam keadaan tak baik-baik saja. Ia sempat melakukan penanganan untuk adiknya di rumah, tetapi tak berhasil berakhir dengan Rama yang memutuskan untuk membawa Alvey ke rumah sakit. Dan di sinilah ia berada, duduk di atas kursi menunggu dokter memeriksa adiknya.

"Jangan ngelamun. Al pasti baik-baik aja," ujar Thea mencoba menenangkannya.

Rama datang setelah selesai mengurus administrasi, duduk di samping Tara dan mengusap pelan kepala putra sulungnya. "Kemaren Jingga sama Alvey berantem?"

Alvey Diansa [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang