Perbedaan memang selalu menyakitkan. Bukan lagi menyangkut tentang kasta dan usia, tapi ini perihal agama. Landasan hidup setiap manusia.
Antara lonceng yang berdentang, dan adzan yang berkumandang harus membuat seorang gadis berusia 18 tahun itu m...
Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
(Q.S Al Mu'minun Ayat 7)
•••
Kita memang tak pernah tau, pada siapa hati akan berlabuh.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seoul, Korea Selatan.
Daniel Demitrius Park adalah laki-laki blasteran Indonesia-Korea. Dia hidup di Korea sejak SMP karena mengikuti Ayahnya yang juga memiliki bisnis di sini.
Bukan hanya tampan, dia juga salah satu mahasiswa yang bisa mengharumkan nama kampus dengan berbagai penghargaan. Laki-laki yang tidak pernah berdekatan dengan wanita mana pun kecuali keluarganya. Laki-laki yang bahkan hampir tidak percaya akan cinta karena tak pernah merasakannya.
Namun hari ini berbeda, hatinya bergetar hebat saat melihat seorang gadis dengan kain warna abu-abu yang menutupi kepalanya hingga menjuntai ke dadanya. Matanya seakan enggan berpaling dari gadis itu. Ditambah fakta bahwa gadis itu sedang menyelamatkan seorang wanita paruh baya yang memang sudah biasa diperlakukan kasar oleh mantan suaminya. Bahkan sebelum gadis itu, tidak ada yang berani menolong sang Ibu.
"Siapa dia?" tanya Daniel kepada dua temannya, Andara dan Fadil.
Andara menggeleng. "Aku belum pernah melihat dia sebelumnya."
"Apa dia mahasiswi pertukaran pelajar?" celetuk Fadil tiba-tiba, "Kenapa lo jadi kepo banget sama cewek. Gak biasanya lo gini "
"Mungkin karena aku menyukainya," ucap Daniel yang masih memandang Keinara di seberang sana. Dia ingin melihat, sampai mana Keinara bisa membantu Ibu itu.
"Mwo(apa)?! Apa lo bilang? Suka? Lo aja belum kenal dia, terus gimana bisa jadi suka," seru Fadil. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan temannya ini.
Andara dan Fadil juga orang Indonesia. Jika Andara itu blasteran Indonesia-Korea sama seperti Daniel, tapi Fadil keturunan asli Indonesia, hanya saja ayahnya punya bisnis di sini yang mengharuskan dia pindah ke sini saat mulai masuk SMP.
Mata Daniel melotot saat melihat kain yang melekat di kepala gadis itu ditarik dengan keras, wajah gadis itu memerah menahan sakit. Tangan Daniel mengepal, ntah kenapa hatinya terluka saat melihat gadis itu kesakitan.
Tanpa pikir panjang, dia berlari untuk menyelamatkan Keinara yang sekarang sudah memeluk Ibu itu. Dengan sekuat tenaga, Daniel menahan tangan Bapak itu yang ingin memukul Keinara.
"Yaaaak! Apakah seperti ini perlakuan Ahjussi kepada seorang perempuan?" ucap Daniel menggebu, "Cih, bahkan kau berani mengangkat tangan kepada seorang perempuan!"