-03-

1.8K 216 14
                                    

Lagi gabung gw makannya gw update lagi

VotMen dulu Sabi lah

Follow gw uga sabi dong:(

Kini akhirnya mereka sudah sampai di mansion Kim, baru memasuki perkarangan mansion Lucas sudah di buat kagum akan besarnya mansion. Gimana tidak? Saat ingin memasuki perkarangan rumah mata Lucas tak henti-hentinya di manjakan oleh tanaman serta bunga yang begitu indah, bahkan mata bulatnya itu tak berkedip sama sekali.

Ten juga langsung mengajak Lucas masuk ke dalam mansion untuk menemui kedua sahabatnya atau tuan Kim.

"Woahh apa aku akan berkerja di sini?" celetuk Lucas dengan mata yang berbinar melihat isi mansion Kim yg begitu mewah nan megah.

Ten yang melihat lucas seperti orang kampungan itu berdecak kesal, ya dia kesal saja selama dalam perjalanan ia di buat pening oleh Lucas yang drama ingin loncat dari mobil, tapi nyatanya nihil, ck pantas kan kalau Ten kesal padanya?

"iya kau akan berkerja di sini".

"Lebih tepatnya kau hanya melayani tuan Kim" lanjutnya dan Lucas mengangguk dengan mata yang masih berbinar, tanpa sadar Ten mengeluarkan semirik nya saat melihat betapa polosnya Lucas.

"Ayo duduk dulu" ajak Ten pada Lucas. Lucas sendiri tak melawan atau apapun ia hanya nurut pada ten.

"Kau tunggu di sini dulu, aku akan memanggilkan tuan Kim terlebih dahulu" Lucas hanya mengangguk.

.

Ten langsung menaiki lift untuk menuju ke lantai atas lebih tepatnya kamar kedua sahabatnya, tuan Kim.

Kalian jangan heran kalau di rumah ini ada lift dan juga tangga sekaligus karna mereka memang kaya kalian tidak boleh iri.

Seperti biasa saat Ten memasuki kamar kedua tuanya atau bisa di bilang sahabatnya ia tidak pernah mengetuk pintu terlebih dahulu, ia akan menyelonong masuk begitu saja urusan kena marah itu urusan belakangan.

"Astaga pemandangan macam apa ini?" Ten berpura-pura syok saat melihat sahabatnya, dua Kim.

"Ck kau ini Ten, selalu saja tidak pernah mengetuk pintu terlebih dahulu!" ucap taeyong kesal, ia bangun dari tiduran nya di paha kai.

"Hehe sorry" cengir Ten mendekat ke arah kedua sahabatnya.

"Lu ngapain masih di sini gue kan nyuruh lu buat bawa tuh anak ke sini?!" dengan tatapan tajam itu kai menatap Ten.

"Tenang dulu bangkai, gue dah bawa tuh bocah dia udah ada di bawah, ngamuk-ngamuk muluk lu herman gue" jawab Ten melipat kedua tangannya, taeyong yang mendengar itu matanya berbinar.

"Kau serius tennie?" tanya taeyong dan ten mengangguk.

Tanpa basa-basi Taeyong dengan berlari tergesa-gesa menuruni tangga, ia tak kepikiran untuk menaiki lift.

"Ckckck lihatlah suamimu itu kai seperti kesetanan" ucap Ten sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sial dia mengemaskan sekali" gumam kai yang masih bisa di dengar oleh Ten.

"Tusuk aja tusuk" Ten menepuk pundak kai lalu berjalan kebawah menigalkan kai sendirian di kamar.

"Ck kau pikir segampang itu menusuk taeyong, Kalau iya usah ku tusuk dari dulu bodoh!" gerutu kai mengikuti Ten menuju lift untuk ke bawah.

.

"Eh astaga siapa?" Lucas yang sedang duduk melihat seisi mansion sedikit di buat kaget kala tiba-tiba ada tangan yang melingkar di lehernya.

Penebus Hutang [LuKaiYong]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang