-18-

595 53 9
                                    

Setelah cukup lama mengobrol banyak dengan Baekhyun, Lucas memilih pulang. Namun karena ia tak memiliki sepeser uang akhirnya meminta tolong Baekhyun maupun Chanyeol mengantarkan nya. Yang untung saja mereka berdua mau mengantarkan.

"Makasih Baekhyun Chanyeol udah nganterin Lucas" ucapnya seraya turun dari mobil Baekhyun.

"Iya pokoknya ntar kalo berhasil jangan lupa kasih tau gue ya?" ucapan Baekhyun membuat Lucas merona.

"Apasih udah ya Lucas masuk dulu. Bayee!"

Baekhyun hanya tertawa kecil, lalu kembali menyetir mobilnya. Kini tinggal dirinya dengan Chanyeol, suasananya cukup canggung. Chanyeol tidak seperti biasanya saat mereka bersama dengan Lucas, Chanyeol saat ini terlihat banyak diam dan tak menggangunya.

"Emm.. rumah lu dimana biar gue anterin sekalian"

"Gak perlu, turunin gue di depan sana ntar biar gue naik taksi."

"Loh kenapa, lu gak mau ya gue tau rumah lu?" yang entah mengapa Baekhyun tiba-tiba kesal dengan Chanyeol.

"Gak gitu rumah gue jauh"

"Gakpapa, lu tunjukkin aja jalanan nya!"

"Kalo gue gak mau?" Chanyeol mulai iseng, dengan wajah tengilnya ia dekatkan pada Baekhyun yang tengah fokus menyetir.

"Apa susahnya sih tinggal tunjukkin jalann--"

Baekhyun maupun Chanyeol sama-sama terpaku terdiam, wajah Chanyeol dengan nya begitu dekat. Tidak bahkan bibir mereka bertemu, sebab Baekhyun yang kesal menoleh ke arah samping. Dimana wajah Chanyeol begitu dekat dengannya.

"Ekm! Kalo gitu lu turun" Baekhyun menyadari posisi ini, langsung menjauhkan badannya dari Chanyeol.

"Ya lebih baik gitu" Chanyeol nampak canggung, seperti seorang linglung dia turu dari mobil Baekhyun.

"AAAA!! Bodoh bodoh bodohh!!" Baekhyun hanya memukuli bibirnya sendiri. lalu kembali menyetir mobilnya, meniggalkan Chanyeol di pinggir jalan.

.
.

Setelah berjalan cukup lama dari gerbang ke depan pintu, akhirnya Lucas sampai. Namun saat ingin membuka pintu itu nampaknya terkunci, aneh biasanya gak pernah terkunci seperti ini.

Tak ingin berpikir Lucas memilih memencet tombol bel. Dan tak lama di bukaan oleh sang maid, orang biasa yang membukakan pintu untuknya.

"Tuan?"

"Syukurlah anda pulang, Bibi yakin anda tidak seperti itu"

"Maksud Bibi apa?"

"Nanti tuan akan tahu sendiri" ujar bibi itu, yang membuat Lucas menyempitkan matanya.

"Terus kalau gitu Daddy Tae dan Kai di rumah kan Bi?" tanya Lucas, saat ada hal yang harus ia tanyakan pada kedua suaminya itu.

Bibi itu diam dan mengangguk sembari menjawab pertanyaannya, "Mereka sudah menunggu anda di ruang kerja."

Tanpa bertanya-tanya lagi, Lucas cepat-cepat ke ruang kerja. Dan apa yang bibi tadi katakan benar, mereka berdua sudah menunggunya dan bahkan tatapan nya nampak mengintimidasinya.

"Pulang juga akhirnya" Taeyong yang tadinya duduk pun berdiri, menghampiri Lucas.

Entah mengapa Lucas merasakan aura dari suaminya ini berbeda, tidak seperti biasanya. dan belum lagi entah mengapa Taeyong meremas pundaknya, lalu bertanya dengan suara bertanya. Yang belum pernah Lucas dengar sebelumnya.

"Darimana saja kamu, tidak berencana kabur kan?"

"Eh apa?" nampak Lucas kebingungan dengan apa yang sang suami katakan. Tunggu mengapa dirinya harus kabur?

"Berhenti memasang wajah polos, Lucas!!" bentak Taeyong, yang membuat Lucas memejamkan matanya karena kaget.

Kai yang sejak tadi duduk menghampiri suami serta istrinya, lalu merebut istri mereka dari suaminya. Kai menyembunyikan Lucas di belakang punggungnya.

"Berhenti marah-marah Kim Taeyong!" Kai nampak jelas marah pada suaminya.

"Dan kau juga berhenti membelanya, Kim Kai!!" Taeyong yang tak kalah kesalnya.

"Kau terlalu terbawa emosi, biar aku yang bertanya padanya." Kai menatap Lucas, yang mau gak mau Lucas menatap wajah suaminya ini.

"Kamu dari mana?"

"Dari cafe bertemu dengan teman"

"Di cafe? Lalu kenapa kamu nggak ngangkat telfon dari kita?" tanya Kai yang masih berusaha lembut.

Lucas hanya diam, haruskah ia berkata jujur? tapi bagaimana jika kedua suaminya marah, saat tau handphone yang mereka belikan dengan seenak jidat nya diambil oleh eomma tirinya.

"Lucas kamu dengar kan Daddy tanya apa?"

"Ah iya, maaf Daddy handphonenya mati jadi Lucas nggak tau kalo kalian telfon." jawab Lucas yang memilih untuk bohong.

"Baiklah, kalo gitu kamu istirahat. Tapi lain kali jangan diulangi lagi, sebelum apa-apa telfon kita lebih dahulu!" tegas Kai, Lucas mengangguk takut.

Lucas pergi dari ruangan kerja suaminya, ia terlalu takut untuk berkata jujur jika semua barangnya diambil oleh eomma tirinya.

"Tunggu!" Taeyong menghentikan Lucas, dari nada bicaranya terdengar masih marah.

"Kamu pakai buat apa uangnya?"

"Hah uang?" Lucas diam, ia baru menyadari pasti eommanya telah mengambil uang itu.

"Apa tagihannya begitu banyak, dad?" tanya Lucas nampak takut.

"Kamu naya? Kamu bertanya-tanya?" Kai yang sejak tadi diam menyimak ikut berbicara, yang langsung ditatap oleh Taeyong dengan tajam.

"Biar aku kasih tau ya, tagihannya hampir satu milyar."

"APA?! Eomma benar-benar keterlaluan!" kaget Lucas sekaligus geram dengan eommanya.

"Kamu terkaget-kaget iya?"

"Eh apa eomma?" Taeyong yang baru menyadari, dengan apa yang istrinya katakan.

"Jangan bilang kamu memberikan semua Black card yang kita beri pada eomma mu?" Kai kembali bertanya, Lucas mengangguk kecil.

"Maaf-- t-aapi Lucas akan menganti semua uangnya, Lucas janji dad."

"Bukan jumlah uang yang kita permasalahkan, tetapi kami nggak suka apa yang kita beri buat istri kita. Dengan seenaknya diberikan pada eomma mu yang buat kita itu orang lain." ucap Kai tegas, telah dari raut wajahnya yang kecewa.

"Daddy maaf-- Lucas akan meminta kembali semuanya pada eomma, Lucas janji."

"Sudahlah, lagipula itu udah terjadi kita bisa apa?" Taeyong menepuk pundak suaminya, lalu berjalan mendekati Lucas.

"Ngakpapa, lain kali berkata jujur dan lebih terbuka pada kita." Lucas hanya mengangguk.

"Sekarang kita mandi, kamu belum mandi kan?" Lagi-lagi Lucas hanya bisa menggelengkan kepalanya untuk menjawab.

Lucas mandi dengan kedua suaminya, setidaknya ini sudah menjadi hal biasa. Tapi untuk kali ini sedikit berbeda, karna Lucas memberikan hak-nya pada suaminya. Tanpa saya perjelas kalian paham kan maksud saya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Penebus Hutang [LuKaiYong]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang