Two.

2.3K 245 38
                                    

Sekarang Jihoon sedang berada di kantin bersama tiga orang sahabatnya. Chaeyeon, Karina dan Haechan. Sebenarnya jam masuk pelajaran sudah mulai kembali, tapi guru mereka izin jadi mereka berlari ke kantin untuk mendinginkan pikiran.

"Hoy bicht, apa kau bercinta lagi dengan si bule itu?" Tanya Karina saat matanya melihat bercak merah di sekitar area leher Haechan.

Otomatis Chaeyeon dan Jihoon langsung mengikuti arah pandang Karina, dan benar saja. Banyak bercak kemerahan di sana. Bukannya bagaimana, tapi itu sangat terlihat jelas. Apa dia tidak takut ketauan? Pikir Jihoon.

Bukannya langsung menutupi area lehernya, dia malah menarik kerah bajunya sendiri dan memperhatikan tanda itu kepada sahabat sahabatnya.

"Hey sayang. Seperti yang tidak tau aku saja. Oh ya, malam tadi memang sangat bergairah dan menyenangkan!" Jawabnya sambil tertawa pelan.

Jawabannya itu mengundang decakan dari yang lain. Sebenarnya mereka tidak heran lagi kalau Haechan selalu melakukan having sex dengan kekasih bulenya itu, Mark Lee. Haechan memang paling binal di antara mereka berempat, tapi walaupun begitu dia cukup baik.

"Lebih baik kau tutupi tanda sialan itu sebelum meluas ke penjuru sekolah, bicht!" Suruh Chaeyeon, sambil menguyah makanannya.

Haechan hanya mengangkat bahunya acuh, toh lagi pula nanti akan meluas. Dia tidak peduli juga akan hal itu. Terdengar bajingan, tapi itulah Haechan.

"Jihoon sayang ku. Kali kali kau harus mencoba melakukan sex! Itu sangat menyenangkan kau tau!?" Seru Haechan tiba tiba. Dan sukses membuat Jihoon terkejut.

Sex bebas?

"Bajingan kau. Jangan dengarkan dia ji, lebih baik kau fokus pada pekerjaan mu!" Karina mendelik menatap tajam kearah Haechan yang sedang tertawa.

"Lagi pula lumayan kalau kau melakukannya. Kau bisa meminta imbalan permainan itu, dan uangnya bisa kau gunakan untuk operasi ibu mu." Kali ini suara Haechan terdengar serius. "Aku tau mungkin ini terdengar kotor. Tapi kau sangat membutuhkannya bukan?" Lanjutnya.

"Shut your mouth bitch. Jangan mau, aku bisa memberi mu pinjaman untuk membantu ibu mu, soal ingin ganti atau tidak itu tidak masalah, asal jangan melakukan jual diri pada orang lain. Cukup kita bertiga yang bajingan, kau jangan." Sekarang Chaeyeon yang bersuara. Dia merasa kurang setuju jika Jihoon harus menjual dirinya untuk pengobatan ibunya.

Haechan hanya memutar matanya malas. Memang di antara mereka yang masih bersih itu hanya Jihoon. Sebenarnya Haechan tidak ingin mengatakan hal itu, tapi salahkan mulut licinnya ini yang tidak bisa di ajak kerja sama.

Sementara Jihoon hanya bisa terdiam mendengar semuanya.

Apa dia harus mencoba saran yang Haechan berikan tadi?




-





Biasanya jika Jihoon sedang banyak pikiran yang membuatnya merasa stress, dia akan pergi ke ruangan dance dan menari disana sampai dia puas dan melupakan kejadian yang membuatnya pusing. Dia dulunya mengikuti club dance ini sebelum harus fokus pada ujian kelulusan yang akan segera datang.

Jihoon mulai menyalakan musiknya untuk menari.

Senorita. Shawn Mendes ft Camila Cabello.

Lagu yang terdengar sedikit ambigu. Tapi Jihoon sangat menyukainya.

Badannya mulai bergerak saat lagu itu mulai berputar. Badannya dengan lihai bergerak mengikuti irama musik itu, tarian yang dia buat sendiri.

Beautifull Slut | BinhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang