Sixteen.

1K 118 8
                                    

Ayok komen banyak 😾

Kalau ada typo bilang yak. Ngebut soalnya.














Juyeon mencekal lengan Changmin yang akan pergi keluar rumah untuk menemui seseorang. Jelas dia tidak akan memberikan izin Changmin untuk bertemu dengan orang itu.

"Jangan gila, Changmin. Kita bisa pakai cara yang lain! Jangan mengambil keputusan secara sepihak!"

Changmin menggeram kesal, dia melepaskan cekalan Juyeon lalu bertumpu pada pundak Juyeon.

"Tidak ada cara lain..., biarkan aku untuk pergi dan menemuinya.., boleh ya Juyeon?"

"Tidak. Kau diam di rumah dengan Hyunjae dan anak-anak, biar aku yang pergi."

Changmin kembali menggelengkan kepalanya. Tidak. Jangan Juyeon yang harus pergi. Dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri.

"Juyeon dengarkan aku..., kalau kau yang pergi itu sama saja kau meninggalkan anak anak dan juga kak Hyunjae..., ini kesalahan ku sendiri..,"

Juyeon menatap Changmin dengan tatapan tak percaya. Kalau begitu sama saja Changmin menyerahkan nyawanya.

"Bodoh. Apa bedanya dengan mu!? Kau ingin meninggalkan Yoonbin, huh!?"

Changmin terdiam. Yoonbin, anaknya yang masih sangat kecil.., Changmin sangat menyayangi Yoonbin. Sangat. Bahkan Changmin juga tidak bisa berjauhan lebih lama dengan anaknya.

Tapi sekarang kondisinya berbeda. Malam ini mungkin akan menjadi malam terakhir dia berada di rumah bak istana ini dan terakhir kalinya bertemu dengan pangeran kecilnya yang sudah tertidur pulas di kamarnya.

"Changmin...,"

Lamunan Changmin buyar saat mendengar panggilan Hyunjae yang terdengar lirih kearahnya, ditambah lagi ada banyak bekas jejak air mata di pipinya. Hyunjae pasti habis menangis.


"Kakak..., maafkan aku...," Changmin menghampiri Hyunjae lalu memeluknya dengan erat.

Harusnya dia tidak menemui Younghoon malam itu. Mungkin kondisinya tidak ada seperti ini.


"Jangan pergi..., tetap disini..., kumohon..,"

Changmin melepaskan pelukannya lalu menggenggam kedua tangan Hyunjae yang terasa dingin.

"Kakak..., aku selalu ingat ajaran kakak padaku saat kita masih kecil..,"

Hyunjae masih diam sambil menatap Changmin dengan matanya yang membengkak.

"Kita harus bertanggung jawab jika memiliki kesalahan, jangan menjadi seorang pecundang yang berlari dari tanggung jawabnya. Dan aku akan melakukannya! Aku akan bertanggung jawab dengan kesalahan ku sendiri." Ucapnya sambil meyakinkan Hyunjae.

Tapi kakak mana yang akan rela melihat adiknya menyerahkan nyawanya sendiri? Hyunjae jelas tidak terima.

"Tapi tidak dengan yang ini! Kau sama saja merelakan nyawa mu! Apa kau tidak memikirkan Yoonbin yang akan terbangun lalu menanyakan dimana ibunya pergi.., apa kau tidak memikirkan itu!? Jangan egois, Changmin...,"

"Kak. Setidaknya aku sudah membuat kenangan yang indah bersama Yoonbin hari ini, juga Yoshinori.., aku memang bukan ibu yang baik untuk kali ini... Tapi aku percayakan Yoonbin padamu, aku menitipkan Yoonbin. Aku yakin kau bisa kak, kau ibu yang hebat untuk anak-anak."

Beautifull Slut | BinhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang