Eighteen.

762 70 21
                                    

Jihoon meringis saat dahinya terpentok pintu rumahnya sendiri akibat tahanan yang dilakukan oleh Yoonbin. Ya, Yoonbin tetap nekat untuk bertemu Jihoon padahal dirinya sudah menolak bahkan sampai meludah pada Yoonbin saking tidak inginnya bertemu lagi.

Tapi ini adalah Ha Yoonbin dengan segala kekuasaannya. dia bisa apa?

"Bedebah ini, pergi kau anjing!" Ucap Jihoon dengan suaranya yang agak meninggi.

Yoonbin hanya berdecak malas, lalu dengan sekali dorongan dirinya berhasil mendorong pintu rumah Jihoon lalu masuk dan kembali menutup pintu rumah itu. Dan itu berhasil membuat Jihoon melotot kaget dan siap melayangkan tinjuan di pipi Yoonbin.

"Breng— akh!" Ucapannya terpotong saat Yoonbin menghempitkan tubuhnya di tembok, lalu mencengkram kuat kedua pipinya yang agak menirus.

Dirinya akan berteriak untuk meminta tolong tapi tidak berhasil saat bibirnya ditabrak oleh bibir milik Yoonbin, bibirnya benar-benar dihisap dan dilahap habis-habisan seolah tidak ada hari esok. dirinya hampir melepaskan lenguhan nikmat tetapi ditahan karena ego dan gengsinya yang tinggi.

Dia tidak bisa berbohong jika dirinya sendiri sedikit merindukan Yoonbin.


Tautan itu terlepas, mata tajam Yoonbin menatap Jihoon yang sedang meraup nafasnya banyak-banyak lalu tersenyum kecil.


"Maaf jika aku lancang, tapi kedatangan ku kesini ingin memberitahu mu sesuatu dan menyelesaikan kesalah pahaman." Yoonbin berujar pelan dan menatap Jihoon dengan serius.

Dia berfikir Jihoon akan menyetujuinya, tapi tidak segampang itu. "Si anjing ini, aku sudah berkali-kali tidak ingin mendengar apapun lagi yang keluar dari mulutmu dan aku tidak ingin berurusan lagi dengan keluarga jahanam mu itu!" Umpat Jihoon dengan pedasnya, masa bodo jika itu menyakiti perasaan Yoonbin.

Sementara Yoonbin hanya menatap Jihoon dengan wajah datarnya lalu mengangguk samar. "Tetap tidak ingin dengar walaupun ini ada sangkut pautnya dengan keluarga kandungmu?" tanya Yoonbin dengan nada sedikit meremehkan.

Jantung Jihoon berdetak lebih cepat dan raut wajahnya terlihat sekali jika dia panik sekaligus senang akhirnya bisa mengetahui keluarga kandungnya. tapi kenapa? kenapa Yoonbin bisa mengetahui keluarga kandungnya?

"Apa ini ada sangkut pautnya dengan ulah bejat ayah—"

"— berhenti untuk menyudutkan ayahku, jalang. kau orang bodoh mana tau semua kebenarannya hah?"

Jihoon sangat tertohok dengan kata-kata Yoonbin yang menyebutnya 'jalang' tapi dia tidak bisa berkutik bahwa yang dikatakan Yoonbin itu semuanya benar. ditambah lagi aura dominan Yoonbin sangat kuat disini. dirinya yang awalnya berani seketika kembali menciut takut.

"Aku beri pertanyaan terakhir," pipinya diusap lembut oleh Yoonbin. "Kau ingin tahu atau tidak? jika ingin, tolonglah bersikap tenang dan jangan memotong omonganku sebelum aku selesai."

Akhirnya Jihoon mengangguk setuju, dia ingin tahu semuanya tanpa ada kebohongan yang harus ditutupi lagi. terlebih lagi ini perihal keluarga kandungnya.

"Duduklah, aku akan membawakan teh dan cemilan." Jihoon berujar pelan, lalu tungkainya melangkah untuk menuju dapur.

Tapi harus kembali tertahan saat Yoonbin menahan erat lengannya.

"Ada apa?"

Dahi Jihoon mengernyit heran saat melihat senyuman Yoonbin yang agak— cabul? itu sangat menyeramkan!

"Aku akan bercerita semuanya pada mu."

"Kau sudah mengatakan itu sebelumnya!"

"Sambil bercinta, aku habis beli pelumas baru dan kondom perisa baru. Kita harus mencobanya!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautifull Slut | BinhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang