Keyra Pov
Aku bangun dari tidurku dengan keadaan yang sangat kaget. Kepalaku sangat pusing karena bangun tidur dengan keadaan seperti itu. Jam pun masih menunjukkan pukul 6 pagi, tetapi mau tidak mau aku harus bangun.
Bagaimana tidak, di jam sepagi ini, Risya sudah berada di rumahku. Dia meminta Mamaku untuk membangunkan ku. Dirinya ingin mengajakku ke Kota Bandung hari ini.
Ya, ternyata perkataan ku kemarin dianggap serius olehnya. Sebenarnya aku tidak bercanda juga, aku hanya mengancamnya saja. Dan, Risya pun benar2 akan membawaku ke Bandung hari ini.
Aku buru2 bangun dari tiduran ku dan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi tentunya berharap agar kepalaku jadi segar saat terkena air nanti.
Hanya 15 menit aku pun sudah selesai mandi. Biasanya sampai 1 jam aku mandi karena aku ada ritual mandi sendiri. Tetapi karena aku harus buru2, jadi aku tidak melakukan ritual tersebut.
Selesai berpakaian dan merias wajahku, aku pun langsung keluar dari kamarku. Tak lupa aku juga membawa peralatan2 yang nantinya aku butuhkan karena aku akan melakukan perjalanan jauh. Seperti charger handphone, alat make up, dan lain sebagainya.
Sampai di ruang tamuku, aku melihat Risya yang sedang ngobrol dengan Mama. Dirinya disuguhkan segelas kopi hangat oleh Mama. Langsung saja kuhampiri mereka berdua.
"Udah selesai?" Tanya Mama padaku saat aku sudah berada di hadapan mereka.
Aku hanya menganggukkan kepalaku. Karena kemarin aku dan Risya berantem, jadi kami berdua hanya diam2an dan saling lirik2an saja. Ya begitulah kami sekarang. Sering berantem, diam2an, nanti baik lagi.
"Kamu abisin dulu kopinya biar gak ngantuk" Suruh Mama pada Risya. Risya pun langsung meneguk kopi tersebut dengan cepat sampai habis tak tersisa.
"Mau Mama bawain sarapan gak?" Tanya Mama padaku.
"Ma....
"Nanti kita beli di jalan aja Ma" Jawab Risya tiba2. Seenaknya saja dia memotong ucapanku, aku kan laper. Mending kalo bener dibeliin makan nanti, kalo engga?
"Yaudah kalian hati2 ya" Ujar Mama pada kami.
Risya langsung bangkit dari duduknya. Dirinya pun menyalimi tangan Mamaku, begitupun aku. Kami berdua langsung keluar dari rumahku. Mama juga masih mengantar kami berdua keluar rumah, mungkin juga ia ingin melihat aku dan Risya jalan dulu.
Dan suasananya sekarang jadi hening. Bagaimana tidak? Aku hanya berdua dengan Risya di dalam mobilnya. Tentu saja kami berdua masih saling gengsi untuk bicara satu sama lain, apalagi Risya. Gengsi banget dia! Tapi walaupun hening seperti ini, rasanya masih sangat nyaman kok. Karena berdua dengan orang yang aku cinta.
Risya pun langsung melajukan mobilnya meninggalkan rumahku. Aku berdoa dalam hati supaya kami sampai dengan selamat di Bandung nanti.
Saat sudah keluar gang rumahku dan menuju jalan raya, tiba2 Risya menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Dia pun langsung melepas seat belt nya dan keluar dari mobil. Aku ingin bertanya tadi, tapi tidak sempat.
Kuperhatikan dirinya yang berjalan menuju kearah Tukang Bubur yang mangkal di pinggir jalan. Kutebak pasti ia mau beli bubur tersebut. Tapi dia juga beliin buat aku kan? Bukan buat dia doang. Masa iya aku gak dibeliin. Tega banget.
Tak lama Risya pun kembali ke mobil dengan membawa dua kotak styrofoum putih yang berisi bubur ayam pastinya. Dia langsung memberikan bubur tersebut padaku setelah ia sudah masuk mobil.
Tanpa basa-basi atau apapun itu, Risya pun memakan buburnya tanpa mengajakku makan juga. Karena perutku lapar, aku pun juga memakan bubur pemberian Risya. Dan tentunya kami masih di pinggir jalan ya, Risya belum mengendarai mobilnya lagi. Kalau dia nyetir mobil sambil makan, bisa nabrak nanti.