Keyra Pov
1 minggu baru saja berlalu. Aku sudah melewati hari2 dimana hidupku sangat tenang, tentram tanpa ada gangguan yang membuatku pusing.
Mengapa begitu? Karena hubunganku dengan Risya sudah berjalan dengan baik. Kami kembali menjadi pasangan yang romantis, dan mengesampingkan ego masing2.
Hal itu membuatku sangat senang. Terlebih lagi sikap Risya padaku semakin manis. Ia selalu memberikan perhatian padaku yang biasanya tidak ia lakukan. Maksudnya Risya perhatian sih, tapi tidak seperhatian seperti beberapa hari belakangan ini.
Aku tidak tau dirinya habis terbentur apa sampai2 dia memperlakukanku seperti seorang Ratu. Mungkin saja dia sedang menebus kesalahan2 yang kemarin2 padaku? Kalau iya, baguslah dia sadar diri.
Tetapi mungkin sikap manisnya padaku akan kurasakan sekitar sampai 2 atau 3 minggu lagi. Karena sedikit lagi kami akan berpisah :(
Ya, Risya sudah harus kembali menjalani kuliahnya di Bandung, begitupun juga aku. Aku tidak tau apakah setelah kami LDR lagi hubungan kami akan tetap berjalan dengan baik seperti sekarang, atau justru malah bertengkar lagi.
Kalau aku pribadi sih yakin pasti ada pertengkaran lagi. Dan, itu pasti aku yang mulai :)
Kini aku sedang bersiap-siap untuk pergi ke acara Tasyakuran anak dari Papa dan Tante Fiona. Mereka mengundangku untuk datang ke acara tersebut karena anak mereka yang sampai sekarang belum bertemu denganku sedang berulang tahun.
Tentu saja aku meminta izin terlebih dahulu pada Mama untuk datang ke acara tersebut. Dan untungnya, Mama langsung mengizinkan walaupun dengan berat hati sih.
Intinya Mama selalu berpesan padaku agar aku tetap berada di sisinya dan tidak pindah ke rumah Papa atau lebih tepatnya berpihak pada Papa.
Ayolah! Aku juga sudah mengerti. Yang membesarkan aku dari kecil sampai sekarang adalah Mamaku. Tentu saja aku akan selalu berpihak dan memilihnya.
Aku pun berjalan menuju halaman rumah karena disana sudah ada Risya yang siap mengantarku untuk pergi ke rumah Papa.
Dia sendiri yang menawarkan jasa untuk mengantarku ke rumah Papa. Padahal sehabis ini ia mau pergi bersama Bunda dan Kakaknya.
Ya, Risya tidak bisa menemaniku untuk datang ke acara tersebut dikarenakan dirinya harus pergi.
Tetapi Risya menyempatkan waktunya untuk mengantarku terlebih dahulu sebelum ia pergi bersama keluarganya.
Aku sempat menolak dan aku akan naik Ojek Online saja, tetapi Risya melarangku. Dia bilang, dirinya akan merasa lebih aman jika ia yang mengantarku dibanding aku harus naik ojek.
Aku tidak mengerti mengapa dia bersikap seperti itu padaku. Sekhawatir itu kah dia padaku? Padahal dia tidak pernah seperti ini, maksudku yang berlebihan seperti ini. Tapi biarlah, aku senang kok kalau dia berubah seperti itu.
Aku tersenyum manis saat kulihat kekasihku juga sedang melihatku sambil tersenyum kearah ku sekarang.
Kulangkahkan kaki ku untuk segera menghampirinya yang sedang duduk di atas jok motornya sambil melihat kearah ku.
Ia memakai celana training dan jaket hitam pemberianku yang selalu ia pakai saat ia pergi keluar menggunakan motornya. Yang aku pikirkan saat ini, dia udah mandi apa belum ya?
"Duh, cantik banget" Pujinya saat aku sudah berada tepat di hadapannya.
Tentu saja kedua pipiku memanas dan pasti berwarna merah saat dipuji kekasihku seperti itu. Aku senang dan juga malu. Tetapi enak juga ya kalau kami lagi akur seperti ini, jadi bawaannya suasana hatiku senang terus.