Suasana haru kini sedang dirasakan oleh Risya beserta keluarga besarnya di hari Minggu tepat jam 8 pagi ini. Ya, karena salah satu perempuan dari anggota keluarga Risya sedang dipersunting oleh seorang laki2 yang sudah dipercaya oleh sang pengantin wanita.
Sandra Almira Pratama, sang pengantin wanita yang sedang dipersunting oleh laki2 yang ia cintai. Yaitu Pradito Kurniawan.
Saat ini sedang berlangsung akad pernikahan antara kedua pengantin tersebut di kediaman rumah Risya atau lebih tepatnya rumah kediaman sang pengantin wanita.
Dengan pakaian bergaya Adat Sunda, membuat Sandra terlihat sangat cantik dan terlihat berbeda dari aura wajahnya yang membuat semua tamu terkagum-kagum melihat kecantikan Sandra.
Sandra sendiri yang meminta Dito untuk menikahinya dengan Adat Sunda atas permintaan Ayahnya waktu itu. Hal itu membuat Sandra sangat sedih karena Ayah kandungnya tidak bisa hadir diacara yang sangat penting di dalam hidupnya.
Alhasil, laki2 yang mewakili untuk menikahi Sandra adalah Anak pertama dari orang tua Ayah Sandra. Atau bisa dibilang Kakak tertua dari Ayah Sandra.
Saat Sandra pertama kali duduk di samping calon suaminya dan menghadap Sang Penghulu, Sandra ingin menangis. Tetapi sekuat tenaga ia tahan yang membuat dadanya sedikit terasa sesak.
Risya yang tau apa yang sedang Sandra rasakan, juga sangat sedih dan ingin menangis. Ia paham betul jika Sandra sangat ingin dinikahkan oleh Ayah kandungnya bersama dengan pria yang ia cintai. Tapi apa daya, Ayahnya tidak bisa berjalan untuk menghadiri pernikahan Anaknya.
Jangankan berjalan, membuka mata saja rasanya sangat sulit.
Alhasil, Risya pun memainkan handphonenya dan menelepon seseorang sesuai janji yang sudah ia rencanakan dengan seseorang yang akan mengangkat teleponnya nanti.
Ya, Risya meminta bantuan pada seorang perempuan yang bekerja di rumah sakit tempat Ayahnya dirawat. Perempuan tersebut bernama Anis, seseorang yang sering dibawakan makanan oleh Risya saat Risya sedang mengunjungi Ayahnya.
Risya meminta Anis untuk pergi ke ruangan Ayahnya untuk memperlihatkan Ayahnya tentang pernikahan Sandra.
Ya, Risya memvideo call Anis saat Anis sudah berada di ruangan Ayahnya. Hal tersebut bertujuan agar Ayahnya bisa melihat pernikahan Anak kandungnya.
Ralat, bukan melihat. Tetapi bisa mendengar.
Risya pun makin sedih saat melihat layar handphonenya yang sedang menunjukkan wajah Ayahnya dengan sangat jelas dengan keadaan yang tentu saja masih sama, wajahnya yang pucat, mata tertutup, tetapi ketampanannya tidak berkurang.
"Abdi tarima nikahna Sandra Almira Pratama binti Bapak Hendra Pratama ku maskawin Seperangkat Alat Shalat, Emas 100 gram, sareng Kamera Nikon D850, Kontan!"
Mendengar Ijab Qobul yang dilontarkan Sang pengantin Pria, semua tamu pun langsung lega karena Dito mengucapkannya hanya sekali dan sangat jelas.
Risya pun langsung mematikan teleponnya dengan Anis setelah Ayahnya mendengar proses pengucapan ijab qobul tersebut.
Matanya kini sedang fokus melihat kearah Sandra yang kini sudah mulai menangis. Kakak kandung satu2 nya yang ia punya kini sudah dinikahi oleh lelaki yang dicintainya. Risya tidak tau apakah setelah ini rumahnya akan tambah sepi atau justru tambah ramai.
Air mata Risya kini sudah mulai menetes saat melihat Sandra yang kini sedang memeluk Bundanya sambil menangis. Padahal ia sangat anti menangis di tempat umum seperti itu. Tetapi kalau urusan keluarga ditambah ia sedang mengingat sang Ayah, Risya tidak bisa menahannya.
Risya tidak tau kalau sedari tadi ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari belakang. Hati seseorang tersebut terasa sakit saat melihat Risya yang sedang mengusap air matanya.