Risya Pov
Hari ini tepat jam 10 pagi, aku sedang bersiap untuk pergi bersama kekasihku ke suatu tempat yang diinginkan dirinya. Aku sudah berjanji mengantarnya dan menemaninya ke tempat yang diinginkannya.
Semenjak 3 hari yang lalu saat aku menginap di rumahnya, hubunganku dengan Keyra sudah membaik. Kami sepakat untuk tidak bertengkar lagi. Lebih tepatnya aku yang tidak akan mendiamkannya lagi.
Memang kalau kupikir, bertengkar berhari-hari tidak ada manfaatnya. Justru malah membuat batinku dan Keyra jadi tersiksa. Tersiksa karena rindu.
Bukan hanya Keyra saja yang merindukanku. Aku juga merindukannya. Hanya saja aku terlalu gengsi, dan masih ingin memberi Keyra pelajaran agar ia kapok dengan apa yang sudah ia lakukan.
Aku memakai jaketku tepat di depan cermin yang terpajang di dinding kamarku. Jaket berwarna hitam yang dipadu dengan desain logo merk terkenal yang berwarna putih. Jaket yang kupakai ini pemberian dari Keyra.
Setelah memakai jaket, aku langsung keluar dari kamarku untuk menuju motorku yang terparkir di halaman rumah.
Saat aku melewati ruang tamu, kulirik ada sepasang pengantin baru yang sedang duduk bermesraan sambil memakan berbagai macam buah yang berada di depannya.
Ya, Ka Sandra dan Suaminya memutuskan untuk tinggal di rumah ini dan tidak meninggalkan Bunda, serta diriku.
Padahal Ka Dito sudah mempersiapkan sebuah rumah untuk dirinya dan Ka Sandra nanti. Tetapi karena mungkin Ka Sandra belum siap meninggalkan Bunda, ia meminta suaminya untuk tinggal di rumah ini dulu.
Ya, mereka tidak tinggal di rumah ini untuk selamanya. Tetapi hanya untuk sementara saja.
"Mau kemana?" Tanya Ka sandra saat aku sedang mengambil sepatu yang ditata di rak yang berada di ruang tamu.
"Mau main" Jawabku.
"Jangan lama2, nanti kan kita mau makan di luar" Pintanya.
Aku tidak menanggapi perkataannya karena sekarang aku sedang sibuk mengikat tali sepatuku.
Selesai mengikat tali sepatu, aku pun langsung berdiri dari dudukku yang sehabis mengikat tali sepatu. Aku melihat kearah Ka Sandra yang saat ini juga sedang melihat kearah ku sambil menyender di pundak suaminya yang sedang memainkan handphonenya.
Kuperhatikan, semenjak menikah Kakakku itu kok jadi makin cantik. Apa mungkin hanya perasaanku saja ya?
Aku pun akhirnya melanjutkan langkahku untuk keluar rumah dan menuju motorku. Karena dari tadi Keyra sudah meneleponku untuk segera datang menjemputnya.
"Ihh... Dasar adik kurang ajar! Gak pamitan dulu lagi!!"
Ya, itu teriakkan Ka Sandra. Tapi aku hiraukan. Maklum lah, sudah biasa.
Karena gerbang rumahku masih tertutup, jadi aku berjalan menuju gerbang terlebih dahulu untuk membukanya. Menggeser gerbang sih lebih tepatnya
Aku hanya menggesernya sedikit saja agar motorku bisa keluar. Setelah itu aku langsung berbalik dan berjalan menuju motorku.
Tapi baru dua langkah aku berjalan, aku langsung menghentikan langkahku karena sepertinya aku melihat seseorang yang berdiri di balik gerbang tadi. Aku memang tidak melihatnya secara langsung, tetapi sepertinya memang ada seseorang tadi.
Karena penasaran, akhirnya aku berbalik lagi dan keluar gerbang untuk memastikan hal itu.
Dan, ternyata benar. Ada seseorang yang berdiri di balik gerbang.