Author Pov
Keyra masih merasa sulit untuk mengatur deru nafasnya setelah ia bertemu dengan seseorang yang kini juga masih melihat kearahnya. Dalam hati Keyra, bukan reaksi seperti ini yang ia harapkan saat bertemu dengan seseorang tersebut.
Keyra ingin reaksinya hanya biasa saja saat melihat seseorang tersebut. Dengan begitu, seseorang tersebut akan mengira bahwa Keyra sudah tidak lagi menyimpan rasa pada seseorang tersebut.
Ya, seseorang yang sedang berada di depan Keyra ini adalah Risya.
Entah memang sudah takdir atau bagaimana, akhirnya mereka dipertemukan kembali secara tidak sengaja. Bisa dibilang, pertemuan kali ini adalah pertemuan yang sebenarnya. Karena ini kali pertama mereka bertemu secara langsung dan saling menatap wajah satu sama lain.
Kini Keyra memperhatikan Risya secara keseluruhan. Dilihatnya kini Risya hanya memakai kaos polos berwarna hitam dengan bawahan celana training panjang berwarna putih. Rambutnya yang masih sebahu, ia kuncir. Tangan kanannya memegang kantong plastik yang Keyra pikir isinya pasti adalah bakso yang habis Risya beli.
Puas melihat Risya secara keseluruhan, Keyra langsung melanjutkan langkahnya dan melewati Risya begitu saja. Ekspresi wajahnya pun Keyra ubah menjadi ekspresi datar saat ia melewati Risya.
Sedangkan Risya langsung melihat dirinya sendiri sambil bertanya-tanya mengapa Keyra memperhatikan dirinya secara keseluruhan begitu. Apakah ada yang salah dengan pakaian yang sedang ia pakai? Pikir Risya.
Kini Risya langsung melanjutkan langkahnya lagi untuk menuju kearah motornya. Dirinya tidak berniat untuk berbalik kearah Keyra dan meminta maaf. Karena Risya yakin, Keyra pasti tidak akan memaafkannya.
Selain itu, Risya juga sedang menormalkan detak jantungnya yang berdegup sangat kencang saat ia melihat mantan kekasihnya lagi. Ia akui, Keyra terlihat makin cantik dan dewasa. Risya tersenyum tipis mengingat itu.
"Sayangnya aku" Gumam Risya dengan pelan sambil menaiki motornya. Dirinya kini masih tersenyum, tetapi matanya sudah mulai berkaca-kaca.
Keyra sendiri yang sekarang sedang menunggu pesanan bakso untuk orang tuanya, berusaha untuk mengontrol dirinya agar tidak melihat kearah Risya yang masih berada di parkiran motor. Dirinya sudah bertekad untuk tidak peduli lagi dengan Risya.
Tetapi saat ia mendengar bunyi suara motor saat dinyalakan, Keyra refleks melihat kearah suara motor tersebut. Dan ternyata suara tersebut berasal dari motor Risya. Alhasil, Keyra pun melihat kearah Risya. Dan tanpa sadar, ia memperhatikan Risya mulai mengendarai motornya sampai sudah tidak terlihat lagi dalam pandangannya.
"Ini neng pesenannya"
Keyra terlonjak kaget saat mendengar suara laki-laki yang tiba-tiba berbicara padanya. Dan saat ia lihat, ternyata yang berbicara padanya adalah Penjual Bakso yang rupanya sudah selesai membuat pesanan baksonya.
"Kaget amat neng, padahal suara abang pelan" Canda si Penjual Bakso tersebut pada Keyra.
"Maap bang hehe. Jadi berapa semuanya?" Tanya Keyra sambil membuka dompetnya.
"50 ribu aja" Jawab si Penjual Bakso.
Keyra pun langsung mengeluarkan uang 50 ribu dan memberikan uang tersebut pada si Penjual Bakso. Setelah itu ia langsung pergi menuju mobilnya sambil membawa sekantung plastik yang berisi tiga bungkus bakso.
Saat sudah sampai di depan rumahnya, Keyra mengerutkan dahinya karena ada sebuah mobil yang terparkir di halaman rumahnya yang mengakibatkan mobilnya tidak bisa memasuki halaman rumahnya.
Ia pun langsung turun dari mobilnya setelah ia meminggirkan mobilnya terlebih dahulu. Setelah itu ia berjalan untuk melihat mobil siapakah yang terparkir di halaman rumahnya.