Keyra dan Sia kini sedang duduk bersama di halaman depan rumah Risya setelah balik dari proses pemakaman Ayah Risya yang sudah selesai dimakamkan. Mereka berdua, bahkan teman-teman Risya yang lainnya pun juga belum meninggalkan kediaman rumah Risya.
Mereka masih ingin menemani Risya dan keluarganya karena habis ditinggal oleh seseorang yang Risya sayangi untuk selama-lamanya.
Baik Keyra maupun Sia yang seharusnya menemani Risya saat ini, tidak mereka lakukan. Pasalnya saat ini Risya sedang bersama keluarga besarnya. Maka dari itu, mereka berdua membiarkan Risya untuk berkumpul dengan keluarganya terlebih dahulu.
Kini Keyra sedang sibuk melihat kearah depan sambil mendengarkan isi pikirannya yang kini sedang mengoceh tentang kehadiran Sia yang tiba-tiba.
Sedangkan Sia sudah beberapa kali melirik kearah Keyra dan ingin memulai suatu obrolan yang sekiranya tidak membuat suasana menjadi canggung.
Padahal, mereka bisa memilih untuk tidak duduk bersama karena memang hubungan mereka tidak begitu akrab. Tetapi, mereka sama-sama penasaran dengan apa yang ingin mereka ketahui satu sama lain. Maka dari itu, mereka memutuskan untuk duduk bersama dan sedikit menjauh dengan teman-teman yang lain.
"How are you?" Tanya Sia akhirnya pada Keyra.
Keyra pun langsung menengok kearah Sia. Ia tak langsung menjawab pertanyaan Sia, karena dirinya saat ini sedang mencibir Sia di dalam hati dengan ucapan 'Cih! Mentang-mentang abis dari Jerman'.
"Gue baik" Jawab Keyra akhirnya sambil melihat kearah depan lagi.
"Lu gimana?" Tanya Keyra balik.
"I'm fine" Jawab Sia.
Lagi dan lagi Keyra melihat kearah Sia dan mencibir Sia di dalam hatinya. Bahkan Sia sampai kebingungan dengan ekspresi Keyra yang seperti keheranan melihat dirinya.
"Why?!!" Tanya Sia pada Keyra.
Keyra pun tidak langsung menjawab pertanyaan Sia. Dia justru mengerutkan dahinya setiap mendengar kalimat yang keluar dari mulut Sia.
"Gapapa" Jawab Keyra.
Sia yang mendengar jawaban Keyra merasa tidak puas. Ia yakin bahwa ada yang salah dengan dirinya sampai-sampai seseorang yang menjadi saingannya dulu melihatnya dengan ekspresi seperti itu.
Tetapi Sia lebih memilih diam dan tidak mau mendesak Keyra untuk mengatakan yang sebenarnya. Alhasil, kini suasananya pun kembali menjadi canggung.
Keyra kembali sibuk dengan isi pikirannya. Sedangkan Sia sedang memperhatikan tiga orang perempuan yang tidak ia kenal, tetapi sedang berkumpul dengan teman-teman SMA nya dulu.
"Lu baru balik dari Jerman?" Tanya Keyra sambil melipat kedua tangannya di dadanya. Ia pun kini langsung melihat kearah Sia dan menunggu jawaban dengan kalimat asing apalagi yang akan Sia ucapkan.
"Iya, seminggu yang lalu" Jawab Sia.
"Masih inget bahasa Indonesia rupanya" Gumam Keyra dengan sangat pelan saat mendengar jawaban Sia.
"Gimana-gimana?" Tanya Sia yang sepertinya mendengar gumaman Keyra.
"Oh engga, gapapa" Ujar Keyra.
Mereka berdua kembali terdiam. Keyra sedang memikirkan jawaban Sia tentang kepulangan Sia dari Jerman.
"Seminggu yang lalu?!" Tanya Keyra pada Sia. Sia langsung menganggukkan kepalanya.
Seketika Keyra menjadi overthinking setelah mengetahui bahwa Sia sudah berada di Indonesia sejak seminggu yang lalu. Apakah Sia sudah bertemu dengan kekasihnya semenjak Sia sudah berada di Indonesia? Pikir Keyra.