Chapter 03 : Mr. Kim's clue
Bel pulang sekolah telah berbunyi di seluruh penjuru kelas, semua guru maupun siswa bersiap untuk pulang. Termasuk Haruto dan Yoshi. Kegiatan sekolah hari ini jauh lebih melelahkan dari sebelumnya, mungkin akibat beberapa siswa yang berbuat jahil menjadikan Haruto merasa letih.
"Tugas hari ini dilanjutkan untuk PR saja, minggu depan akan ada penilaian. Jadi persiapkan dengan baik!" ujar sang guru mengingatkan anak didiknya.
"Baik Mr. Kim!" seru semua siswa.
"Ah, saya lupa. Siswa yang bernama Haruto, jangan langsung pulang. Temui saya di kantor, saya tunggu," katanya lagi, tanpa menatap si empu lantaran terburu-buru membereskan barangnya.
Haruto yang mendengar namanya disebut mendadak bengong. Dia memasang wajah bingung lantaran tak tau kesalahan apa yang telah ia perbuat, sementara tugas-tugas sekolah selalu ia kerjakan tepat waktu bahkan dia bukanlah tipikal anak yang suka mencari masalah. Setidaknya, Haruto masih dikatakan dalam posisi aan, bukan?
Dengan berat hati Haruto menjawab, "baik, Mr. Kim...." balas Haruto lirih.
Seisi kelas telah kosong, hanya tersisa beberapa murid saja. Ada Haruto, Yoshi, Xia, Hyunsuk, Jihoon, dan Junkyu di sana. Tentunya Haruto dan Yoshi memisahkan diri dari mereka, sebab enggan berurusan dengan pentolan kelas. Yoshi sedikit mendekatkan wajahnya ke telinga Haruto seraya berbisik pelan, "mau aku temenin ke kantor gak?" tawar Yoshi.
Haruto menggeleng, menolak ajakan Yoshi. Dia merasa tak enak hati jika terus melibatkan satu-satunya teman sedari kecil ini. "Haru bisa sendiri, Yoshi pulang aja."
"Hmm, oke deh," balas Yoshi. "Tapi kalo ada apa-apa jangan lupa cerita, oke?" lanjutnya. Sedang Haruto hanya mengangguk patuh layaknya adik yang menuruti perintah sang kakak.
"Ck, manis banget sih dua orang ini," cibir Jihoon.
"Jihoon pengen?" goda Junkyu.
"Idih, amit-amit. Ogah, Lo aja sih. Gue cabut duluan, bye!" Jihoon pun melangkah keluar dari kelas, sepertinya dia buru-buru.
Namun dia berhenti diantara pintu kelas sambil membalikkan tubuhnya menghadap Haruto. "Heh, Ruto! Lo tau kan gue benci banget sama lo, tapi gue berbaik hati masih pake jasa lo. Awas kalo lo bilang macem-macem ke Mr. Kim!" ancam Jihoon pada Haruto, matanya melotot tanda dia tak bermain-main dengan ucapannya.
Selanjutnya, Jihoon pergi sebelum Yoshi sempat membalas ocehan Jihoon. "Jangan dengerin Jihoon, dia gila," bisik Yoshi, menenangkan Haruto.
Hyunsuk yang sedari tadi diam menyaksikan mulai berpikir tentang sikap Jihoon yang tiba-tiba memberi peringatan. Mungkinkah ada sesuatu dibalik semua itu?
Kalau dipikir-pikir, marga Haruto dan Mr. Kim sama, apa hubungannya, ya? -batin Hyunsuk.
"Ah, kayaknya gue paham maksud Jihoon. Bener kata dia, jangan macem-macem To," ucap Hyunsuk yang mulai merasa khawatir, barangkali mereka masih memiliki hubungan walau kemungkinannya sangat kecil. Meski Hyunsuk tetap memberi peringatan timbang memperbaiki hubungannya dengan Haruto. Mengingat Haruto saja tidak punya ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Haruto] Do You Love Me, Mama?
Teen FictionMa, Haru bener-bener sayang banget sama mama. Walau mama gak sayang Haru, yang penting Haru sayang mama. Mama gak salah, kok. Haru emang gak seharusnya ada di dunia ini. Makanya, Haru izin pergi. Mama harus bahagia, ya! Pokoknya mama harus bahagia...