Chapter 09 : Unexpected things happened
Cerita Tentang Hari Ini[6] :
14/Januari/2030Hari ini Haru gak tau mau nulis tentang apa, Haru bingung. Tapi seenggaknya Haru udah berusaha menulis setiap hari supaya kisah Haru tetap bisa dikenang walaupun yang akan mengenang cerita ini hanya diri Haru seorang. Gak papa, itu udah biasa.
Ah, tapi terkadang ada banyak pikiran di otak Haru yang gak mau berhenti berbicara. Lebih tepatnya pertanyaan-pertanyaan yang gak pernah Haru ungkapkan kepada siapapun. Misalnya;
"Haru anak kandung mama, bukan?"
Pertanyaan itu cukup aneh didengar, kan? Makanya Haru gak pernah membahas itu ke mama, takutnya Haru malah menyakiti hati mama. Tapi Haru benar-benar penasaran, siapa yang bohong disini. Soalnya banyak yan ng bilang, termasuk buku-buku yang pernah Haru baca. Di sana tertulis kalau setiap orang tua pasti menyayangi anaknya, bahkan rela mengorbankan nyawanya demi sang anak.
Apa itu benar?
Kayaknya buku-buku itu cuma fiksi, dan perkataan banyak orang itu bohong. Apa yang selama ini Haru rasakan, gak seperti itu...
Kenapa ya?
BRAK!!!
"Ugh!" erang Haruto setelah merasakan punggungnya membentur lantai. Dia sangat yakin posisi duduknya tadi cukup stabil, dia bahkan tidak sedang bermain kursi. Namun tiba-tiba jatuh begini? Ah, pasti ada perundungan lagi.
Sebuah tangan terulur, sepertinya ingin membantu Haruto berdiri. Anak kecil itu menerima uluran tangan tanpa tau siapa yang hendak membantunya, sementara pandangan Haruto masih belum beralih dari lantai. Setelah mereka bergandengan tangan, sosok yang membantu Haruto justru melepaskan kembali tautan tangannya, alhasil karena keseimbangan Haruto tidak stabil membuatnya terjatuh kembali, kali ini bagian pantatnya yang mencium lantai.
"Yah, hati-hati dong. Masa jatoh dua kali sih, sial banget nasibnya," celetuk seseorang, tak lain adalah Xia. Iya, Xia yang kemarin memaksa Haruto bermain dirumahnya sambil memakan ramen.
Saat ini adalah waktu istirahat, untunglah tidak banyak siswa lain yang melihat sehingga Haruto segera berdiri tanpa mau menatap si pelaku. Yang ada di pikirannya sekarang adalah buku diary-nya. Ia tak boleh membiarkan siapapun melihatnya apalagi sampai membaca keseluruhan isi hatinya. Tidak boleh!
Buru-buru Haruto meletakkan bukunya ke dalam tas, tetapi sayangnya Xia cukup paham situasi serta cerdik. Xia mengambil paksa buku diary Haruto, kemudian menikmati ekspresi Haruto yang terlihat ketakutan. "Wah, kayaknya ada yang penting disini," ujar Xia menggunakan nada mengejek.
Tanpa berpikir panjang Haruto mau mengambil kembali hak miliknya seraya berkata, "Xia tolong balikin buku Haruto."
Dengan sigap Xia menepis tangan Haruto yang berusaha meraih bukunya, pun Xia kembali bertindak kasar sambil tersenyum penuh arti. Tak lupa jemarinya mulai membuka lembaran buku itu, tapi matanya tertuju lurus pada pandangan memelas Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Haruto] Do You Love Me, Mama?
Fiksi RemajaMa, Haru bener-bener sayang banget sama mama. Walau mama gak sayang Haru, yang penting Haru sayang mama. Mama gak salah, kok. Haru emang gak seharusnya ada di dunia ini. Makanya, Haru izin pergi. Mama harus bahagia, ya! Pokoknya mama harus bahagia...